Review Kurs Rupiah: Ditopang Sentimen Eksternal

Sabtu, 19 Oktober 2019 | 06:11 WIB
Review Kurs Rupiah: Ditopang Sentimen Eksternal
[ILUSTRASI. Teller Bank Mandiri menunjukkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Bank Mandiri KCP Jakarta DPR, Senin (7/1/2019). Kurs Rupiah terhadap Dolar AS dalam sepekan terakhir melemah 0,07%. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ama.]
Reporter: Adrianus Octaviano, Intan Nirmala Sari, Yasmine Maghfira | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China serta Brexit menjadi penggerak nilai tukar rupiah sepanjang pekan ini.

Di pasar spot, kurs bergerak stabil dengan kecenderungan melemah 0,07% menjadi Rp 14.148 per dollar AS.

Pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pekan ini turun 0,01% ke level Rp 14.140 per dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan menyebut, perkembangan negosiasi dagang antara AS dan China yang sempat memanas di awal pekan sempat membuat rupiah sulit menguat.

Maklum, walau kedua negara besar ini sama-sama telah menyepakati beberapa persyaratan, namun tetap belum ada kata damai. Alhasil pelaku pasar cenderung wait and see dan kembali mengoleksi aset lindung nilai atawa safe haven.

Baca Juga: Efek Kesepakatan Brexit, Harga Emas Hari Ini Balik Lagi Ke Kisaran US$ 1.480

Untungnya, ada kabar baik dari dataran Eropa. Inggris tampaknya bisa berpisah dengan Uni Eropa secara damai. Ekonom David Sumual menjelaskan, keberhasilan pertemuan antara Inggris dan Uni Eropa membuat sejumlah mata uang, termasuk rupiah, rebound. "Tapi pergerakan lebih digerakkan oleh trading saja," ujar dia, kemarin.

Untuk pekan depan, Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri melihat, pergerakan rupiah akan dipengaruhi hasil rapat Federal Open Market Committe (FOMC) dan rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) di tengah pekan.

Baca Juga: Review IHSG: Dipengaruhi Sentimen Politik premium

Bank sentral akan kembali membahas arah kebijakan moneter serta tingkat suku bunga. "Pasar masih optimistis ada peluang The Fed memangkas suku bunga acuannya sekali lagi," jelas Reny. Karena itu, dia memprediksi, pekan depan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.100-Rp 14.190 per dollar AS.

Sedangkan Yudi memperkirakan, kurs rupiah akan bergerak di rentang 14.050-Rp 14.220 per dollar AS.

Bagikan

Berita Terbaru

Kepemilikan Perbankan di SRBI Terus Melonjak
| Rabu, 26 November 2025 | 06:10 WIB

Kepemilikan Perbankan di SRBI Terus Melonjak

Kepemilikan perbankan di SRBI per 17 November 2025 mencapai Rp 699,3 triliun, naik Rp 97 triliun dari akhir bulan Oktober. 

Merdeka Battery Materials (MBMA) Merilis Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 3,1 Triliun
| Rabu, 26 November 2025 | 06:07 WIB

Merdeka Battery Materials (MBMA) Merilis Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 3,1 Triliun

Dana hasil penerbitan obligasi dan sukuk untuk refinancing, modal kerja, dan pembiayaan anak usaha  PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).

CDIA Kucurkan Pinjaman ke Anak Usaha di Singapura Rp 2,33 Triliun
| Rabu, 26 November 2025 | 06:02 WIB

CDIA Kucurkan Pinjaman ke Anak Usaha di Singapura Rp 2,33 Triliun

PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) memberikan pinjamanUS$ 140 juta atau setara Rp 2,33 triliun ke entitas usaha Grup Chandra Asri di Singapura.

Indofood Berharap Sukses dan Makmur di Akhir Tahun
| Rabu, 26 November 2025 | 06:00 WIB

Indofood Berharap Sukses dan Makmur di Akhir Tahun

Kinerja PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) di kuartal III 2025 tertekan akibat kenaikan biaya dan rugi kurs

Restrukturisasi Utang Selesai, Krakatau Steel (KRAS) Siap Menggenjot Kinerja
| Rabu, 26 November 2025 | 05:57 WIB

Restrukturisasi Utang Selesai, Krakatau Steel (KRAS) Siap Menggenjot Kinerja

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) siap melanjutkan transformasi guna meningkatkan kinerja keuangan maupun operasional pada 2026.

Emiten Ritel Siap Mengalap Berkah di Akhir Tahun
| Rabu, 26 November 2025 | 05:52 WIB

Emiten Ritel Siap Mengalap Berkah di Akhir Tahun

Menakar peluang emiten ritel di momentum Natal dan Tahun Baru 2025. prospek penjualan ritel didukung data-data ekonomi domestik yang membaik. ​

Emiten Jasa Pertambangan Masih Tertekan
| Rabu, 26 November 2025 | 05:41 WIB

Emiten Jasa Pertambangan Masih Tertekan

Emiten yang bergerak di bidang jasa kontraktor pertambangan terpapar dampak lesunya harga dan permintaan komoditas.​

IPO Superbank Bikin Grup Emtek Terbang
| Rabu, 26 November 2025 | 05:35 WIB

IPO Superbank Bikin Grup Emtek Terbang

Menakar dampak penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) Superbank ke prospek saham emiten Grup Emtek.

Bisnis Tepung Terigu Bogasari Tetap Terjaga
| Rabu, 26 November 2025 | 05:30 WIB

Bisnis Tepung Terigu Bogasari Tetap Terjaga

 Selama kurang lebih 20 tahun pasokan dan harga tepung terigu dari Bogasari Group selalu tetap terjaga.

Impor Beras Ilegal Kembali Terjadi, Kali ini di Batam
| Rabu, 26 November 2025 | 05:20 WIB

Impor Beras Ilegal Kembali Terjadi, Kali ini di Batam

Impor beras yang terjadi meski diklaim secara ilegal lantaran harganya yang jauh lebih murah ketimbang beras domestik.

INDEKS BERITA