Revitalisasi Diplomasi Perdagangan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdagangan internasional bukan hanya sekadar aktivitas ekonomi, melainkan juga alat strategis dalam politik global yang digunakan untuk menegosiasikan kekuasaan, memperkuat pengaruh dan membentuk tatanan dunia. Transformasi dari perdagangan multilateral menuju nasionalisme ekonomi dan proteksionisme semakin terlihat dalam dekade terakhir, terutama sejak Brexit dan kebijakan proteksionis yang diterapkan pemerintahan Donald Trump. Tren de-globalisasi semakin menantang konsep interdependensi ekonomi yang sebelumnya diyakini sebagai pilar stabilitas internasional.
Selain itu, ketegangan geopolitik yang meningkat telah mendorong negara-negara untuk mempertimbangkan kembali hubungan perdagangan mereka, baik dalam bentuk tarif baru, pembatasan ekspor, maupun penyesuaian terhadap rantai pasok global. Hal ini menunjukkan bahwa perdagangan internasional saat ini tidak lagi hanya ditentukan mekanisme pasar, tetapi juga oleh keputusan politik dan strategi keamanan nasional.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan