Rig di AS Bertambah, Harga Minyak Mentah Kembali Turun

Senin, 11 Februari 2019 | 11:58 WIB
Rig di AS Bertambah, Harga Minyak Mentah Kembali Turun
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah kembali turun 1% pada perdagangan Senin (11/2) lantaran aktivitas pengeboran di Amerika Serikat (AS) meningkat dan pasar keuangan juga melemah karena kekhawtiran perang dagang.

Selain itu, kebakaran kilang di negara bagian Illinois AS, mengakibatkan penutupan unit penyulingan minyak mentah. Akibatnya, permintaan minyak mentah turun dan harga minyak kembali tertekan.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berada di level US$ 52,09 per barel, turun 63 sen setara 1,2%. Sementara, Minyak mentah berjangka internasional Brent turun 49 sen atau 0,8% menjadi 61,61 per barel.

Baker Hughes menyebut perusahaan energi di AS kembali meningkatkan jumlah rig minyak yang beroperasi kedua kalinya dalam tiga minggu terakhir. Setidaknya perusahaan menambahkan tujuh rig minyak dalam satu minggu terakhir hingga 8 Februari lalu. total jumlah rig mencapai 854 dan membuat produksi minyak mentah kembali naik mencapai rekornya 11,9 juta barel per hari.

Selain produksi minyak naik, harga WTI juga terbebani oleh penutupan unit penyulingan minyak mentah sebanyak 120 ribu barel per hari di salah satu kilang minyak di Illinois lantaran kebakaran pada Minggu.

Di sisi lain, pemimpin perusahaan minyak Rusia Rosneft, Igor Sechin berkirim surat kepada Presiden Vladimir Putin yang menyebut kesepakatan Moskow dengan OPEC untuk menahan produksi merupakan ancaman strategis dan membiarkan kendali berada di tangan AS.

Sejatinya, kesepakatan OPEC+ yang berlaku sejak 2017 bertujuan mengekang pasokan minyak berlebih di pasar global. Kesepakatan ini telah diperpanjang beberapa kali dan di bawah kesepakatan baru, para peserta memangkas output sebesar 1,2 juta barel per hari hingg akhir Juni 2018.

OPEC dan sekutunya akan menggelar pertemuan pada 17 hingga 18 April di Wina untuk meninjau pakta tersebut.

Analis mengatakan kekhawatiran ekonomi juga membebani harga minyak mentah berjangka.

Sementara menurut Vandana Hari, dari Vanda Insight menyebut pelemahan harga minyak lebih didasari oleh kembalinya pelaku pasar China dari liburan  Tahun Baru Imlek selama sepekan. Selain itu, pasar saham regional juga ikut anjlok ke posisi negative di tengah bangkitnya kekhawatiran atas perang dagang antara AS dan China.

Pekan ini, AS dan China akan kembali merundingkan kesepakatan mereka terkait perdagangan. Pejabat AS melakukan perjalanan ke China untuk melakukan negosiasi lanjutan. AS seperti diberitakan sebelumnya mengancam akan menaikkan tarif yang sudah dikenakan pada barang-barang China pada 1 Maret mendatang, jika pembicaraan perdagangan tidak menghasilkan kesepakatan.

Mencegah harga minyak mentah jatuh lebih dalam, AS juga menjatuhkan sanksi terhadap Venezuela. “Masalah di Venezuela terus mendukung harga. Laporan muncul bahwa Petroleos de Venezuela SA (perusahaan minyak, red) sedang berjuang untuk mengamankan pasar baru untuk minyak mentah, setelah AS menempatkan sanksi tambahan pada negara itu,” papar bank ANZ hari ini, (11/2), seperti dikutip Reuters.

Bagikan

Berita Terbaru

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:09 WIB

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD

Pemerintah akan menyisir dan mendata developer nakal agar tidak bisa berpartisipasi dalam Program Tiga Juta Rumah. 

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:53 WIB

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) dan Ghuangzhou Yi Song berkongsi masuk ke bisnis paper pulp mold. ​

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:41 WIB

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua

Data terbaru menunjukkan, kepemilikan Subagio Wirjoatmodjo di perusahaan batubara PT Trimata Benua sebanyak 25 persen.

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:02 WIB

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat

Peluang pemangkasan suku bunga acuan alias BI rate dapat mendukung valuasi yield obligasi domestik. 

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:00 WIB

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder

Langkah borong SBN oleh Bank Indonesia sebagai bentuk dukungan bank sentral terhadap program ekonomi pemerintah.

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:45 WIB

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik

Pada September nanti Indonesia secara keseluruhan bisa memenuhi standar besar seperti Exponential Moving Average (EMA).

Asing Mulai Kembali, IHSG Menguat di Hari Keenam, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:44 WIB

Asing Mulai Kembali, IHSG Menguat di Hari Keenam, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Indeks menguat di hari keenam. Investor asing mulai kembali melakukan aksi beli alias net buy sebesar Rp 293,03 miliar. 

Makan Bergizi Gratis Baru Menjangkau 650.000 Anak
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:30 WIB

Makan Bergizi Gratis Baru Menjangkau 650.000 Anak

Prabowo bilang, untuk Januari hingga April 2025, pemerintah akan menyalurkan sebanyak 3 juta paket makan bergizi gratis

Pemerintah Atur Pajak Lain Terkait PPN 12%
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:20 WIB

Pemerintah Atur Pajak Lain Terkait PPN 12%

Pemerintah sedang menggodok RPMK  penerapan  PPN besaran tertentu di era penerapan kebijakan tarif PPN 12%.​

Investigasi FTI Consulting: Skandal Laporan Ganda eFishery Sukses Mengelabui Investor
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:20 WIB

Investigasi FTI Consulting: Skandal Laporan Ganda eFishery Sukses Mengelabui Investor

Co-Founder & Co-Managing Partner Northstar Group Patrick Walujo menyebut apa yang terjadi di eFishery merupakan kasus penipuan sistematik

INDEKS BERITA

Terpopuler