ILUSTRASI. Kolaborasi Bank Nobu dengan PT Matahari Putra Prima Tbk, yang mengoperasikan jaringan Hypermart, FMT, Primo, Hyfresh, Boston dan FMX. DOK/NOBU
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar
KONTAN.CO.ID - Rencana rights issue yang digadang Bank Nationalnobu Tbk milik Group Lippo tampaknya tak lagi terlalu mendapat atensi dari pelaku pasar. Indikasinya terlihat dari gelombang turun harga saham NOBU yang berlangsung sejak pertengahan Juli 2021.
Saham NOBU sempat mencapai rekor harga tertinggi sepanjang sejarah pada 12 Juli 2021 di Rp 1.830 per saham. Namun sejak itu harganya terus melorot. Pada perdagangan kemarin (12/10) saham NOBU sudah turun ke Rp 985 per saham.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.