Rilis Obligasi Rp 500 Miliar Untuk Refinancing, TBLA Tawarkan Bunga Hingga 9,75%

Kamis, 20 Februari 2020 | 14:13 WIB
Rilis Obligasi Rp 500 Miliar Untuk Refinancing, TBLA Tawarkan Bunga Hingga 9,75%
[ILUSTRASI. Produk minyak goreng Rose Brand produksi PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) di hipermarket Jakarta Selatan (13/01/2015). TBLA akan menerbitkan obligasi senilai Rp 500 miliar untuk refinancing utang ke tiga bank. KONTAN/Daniel Prabowo]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 500 miliar.

Obligasi berkelanjutan I Tunas Baru lampung tahap II itu ditawarkan dalam dua seri.

Seri A senilai Rp 300 miliar menawarkan bunga tetap 8,90% per tahun.

Tenornya tiga tahun dan berakhir dengan pembayaran pokok secara penuh pada 10 Maret 2023.

Obligasi seri B senilai Rp 200 miliar dengan tawaran bunga tetap sebesar 9,75%.

Merujuk informasi tambahan atas prospektus yang dipublikasikan pada Kamis (20/2), tenor obligasi seri B ini berjangka waktu lima tahun hingga 10 Maret 2025.

Investor yang membeli obligasi TBLA akan mendapatkan pembayaran bunga obligasi pertama pada 10 Juni 2020.

Obligasi yang punya peringkat A (Single A) dari Fitch Ratings Indonesia, itu diterbitkan dalam rangka refinancing utang kepada tiga bank yang akan jatuh tempo.

Perinciannya, sebanyak Rp 270 miliar digunakan untuk membayar utang ke PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).

Saldo pinjaman TBLA di BNGA saat ini sebesar US$ 48,5 juta, setara Rp 679 miliar.

Baca Juga: Pasok Biodiesel B30, TBLA Kerek Kapasitas Produksi

Pinjaman berbunga 4,50%-5% per tahun itu akan jatuh tempo pada 9 Juni 2020.

Berikutnya, sebesar Rp 125 miliar digunakan untuk membayar sebagian pinjaman ke PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP).

Saldo pinjaman di NISP saat ini sebesar Rp 350 miliar dengan bunga 10,25% per tahun dan akan jatuh tempo pada 31 Agustus 2020.

Terakhir, Rp 100 miliar untuk membayar pinjaman ke PT Bank Permata Tbk (BNLI).

Pinjaman berbunga 10,25% tersebut akan jatuh tempo pada 22 April 2020.

Usai pembayaran kewajiban ini, sisa saldo pinjaman TBLA di BNLI tingggal Rp 10 miliar.

Berikut jadwal penerbitan obligasi berkelanjutan I tahap II TBLA:

Masa Penawaran Umum : 3 Maret-5 Maret 2020
Tanggal Penjatahan : 6 Maret 2020
Tanggal Distribusi secara Elektronik : 10 Maret 2020
Tanggal Pengembalian : 10 Maret 2020
Tanggal Pencatatan : 11 Maret 2020

Bagikan

Berita Terbaru

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56 WIB

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar

PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menutup tahun buku 2025 dengan recognized revenue konsolidasi sekitar Rp 105 miliar.

Dari Uang Saku Anak ke Pengelolaan Keuangan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:47 WIB

Dari Uang Saku Anak ke Pengelolaan Keuangan

Ada banyak pilihan dalam memberikan uang saku buat anak. Simak cara mengatur uang saku anak sembari mengajarkan soal pengelolaan uang.

Altcoin Season 2025 Terasa Hambar, Likuiditas Terpecah Belah
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:45 WIB

Altcoin Season 2025 Terasa Hambar, Likuiditas Terpecah Belah

Altcoin 2025 tak lagi reli massal, pelajari faktor pergeseran pasar dan rekomendasi investasi altcoin untuk tahun 2026.

Memperbaiki Kondisi Keuangan, KRAS Dapat Pinjaman Rp 4,9 Triliun dari Danantara
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:58 WIB

Memperbaiki Kondisi Keuangan, KRAS Dapat Pinjaman Rp 4,9 Triliun dari Danantara

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) memperoleh pinjaman dari pemegang sahamnya, yakni Danantara Asset Management. 

Harga Ayam Diprediksi Naik, Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Pada 2026 Bisa Membaik
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:38 WIB

Harga Ayam Diprediksi Naik, Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Pada 2026 Bisa Membaik

Salah satu sentimen pendukung kinerja emiten perunggasan tersebut di tahun depan adalah membaiknya harga ayam hidup (livebird). ​

Pelemahan Harga Komoditas Menyengat Emiten Migas
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:19 WIB

Pelemahan Harga Komoditas Menyengat Emiten Migas

Risiko pelemahan harga minyak mentah dunia masih berpotensi membayangi kinerja emiten minyak dan gas (migas) pada 2026.​

Harga Bitcoin Koreksi di Penghujung 2025, Saat Tepat untuk Serok atau Wait and See?
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:15 WIB

Harga Bitcoin Koreksi di Penghujung 2025, Saat Tepat untuk Serok atau Wait and See?

Dalam beberapa proyeksi, bitcoin diperkirakan tetap berada di atas kisaran US$ 70.000–US$ 100.000 sebagai floor pasar.

Denda Administrasi Menghantui Prospek Emiten CPO dan Pertambangan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:02 WIB

Denda Administrasi Menghantui Prospek Emiten CPO dan Pertambangan

Pemerintah bakal agresif menerapkan denda administrasi atas aktivitas usaha di kawasan hutan pada tahun 2026.

Berharap Saham-Saham Pendatang Baru Masih Bisa Menderu
| Jumat, 26 Desember 2025 | 09:42 WIB

Berharap Saham-Saham Pendatang Baru Masih Bisa Menderu

Dengan pasokan saham yang terbatas, sedikit saja permintaan dapat memicu kenaikan harga berlipat-lipat.

Pasar Mobil Konvensional Terpukul, Mobil Listrik Masih Sulit Merakyat
| Jumat, 26 Desember 2025 | 09:35 WIB

Pasar Mobil Konvensional Terpukul, Mobil Listrik Masih Sulit Merakyat

Negara berpotensi meraup minimal Rp 37,7 triliun per tahun dari cukai emisi, dengan asumsi tarif 10% hingga 30% dari harga jual kendaraan.

INDEKS BERITA

Terpopuler