Riuh Sentimen, Asuransi Jiwa Racik Strategi

Senin, 14 Oktober 2024 | 06:15 WIB
Riuh Sentimen, Asuransi Jiwa Racik Strategi
[ILUSTRASI. Pelayanan di kantor Allianz Life Indonesia, Jakarta, Senin (23/9/2024). (KONTAN/Baihaki)]
Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen penurunan suku bunga acuan hingga window dressing yang biasa terjadi pada periode akhir tahun menjadi perhatian industri asuransi jiwa dalam meracik strategi investasi. Pelaku industri pun memandang optimistis  prospek kinerja investasi dengan adanya sejumlah sentimen tersebut.

Direktur Ciputra Life Listianiwati Sugiyanto menilai instrumen surat utang dan saham berpotensi terus terdorong jelang tutup tahun nanti. Untuk itu, pihaknya akan melakukan penyesuaian strategi investasi demi meraup imbal yang optimal.

Menurut dia, porsi penempatan investasi di keranjang saham berpeluang untuk ditingkatkan dengan memanfaatkan potensi kenaikan pasar saham pada periode akhir tahun hingga awal 2025 seiring peluang meningkatnya arus dana masuk dari pasar negara maju dan transisi menuju pemerintahan baru yang segera berlangsung.

Meski begitu, Listianiwati menyebut keranjang surat utang masih akan jadi instrumen utama bagi Ciputra Life seiring dengan tren kenaikan harga obligasi. "Baik obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi dengan rating minimal investment grade," kata Listianiwati.

Baca Juga: Asuransi Kerja Keras Penuhi Aturan Modal

Equity Research & UL Strategy Manager MSIG Life Wiratama menambahkan ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini bisa jadi penopang kinerja investasi obligasi dan saham. Dengan proyeksi tersebut, Wiratama menilai alokasi investasi MSIG Life masih akan berfokus pada obligasi pemerintah.

Pilihan ini diambil karena imbal yang ditawarkan surat berharga negara (SBN) masih kompetitif di tengah penurunan suku bunga dan disertai risiko yang rendah serta kesesuaian durasi investasi dengan kebutuhan perusahaan.

Tetap waspada

Sementara itu, Chief Financial Officer Allianz Life Indonesia Ong Le Keat mengatakan sebagian besar investasi perseroan diparkir di instrumen saham, SBN, deposito, dan obligasi korporasi yang disesuaikan dengan tujuan investasi dana pemegang polis maupun perusahaan.

Pemotongan suku bunga acuan pun diyakini dapat memberi peluang untuk memperoleh hasil investasi yang lebih tinggi terutama bagi kelas aset surat utang dan ekuitas.

Baca Juga: Bisnis Asuransi Marine Cargo Terpangkas Konflik Timur Tengah

Namun Ong Le Keat  menilai masih ada tantangan yang harus diantisipasi. Salah satunya terkait pelemahan daya beli yang bisa berdampak pada ekspansi dunia usaha. Selain itu, meningkatnya tensi geopolitik, melebarnya defisit anggaran Indonesia hingga ancaman berlanjutnya perlambatan ekonomi global juga membayangi.

"Hingga saat ini kami terus berfokus menerapkan pendekatan fundamental, strategi yang dinamis, dan mengutamakan pengelolaan risiko untuk memastikan imbal hasil yang baik," kata Ong Le Keat.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Menjalankan Amanah Serta Mengemban Tanggungjawab
| Sabtu, 13 September 2025 | 15:25 WIB

Menjalankan Amanah Serta Mengemban Tanggungjawab

Mengintip perjalanan karier Imam Teguh Saptono hingga menjadi Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia

Berkali-Kali Terpilih MenJadi Pemimpin di Situasi Genting
| Sabtu, 13 September 2025 | 13:20 WIB

Berkali-Kali Terpilih MenJadi Pemimpin di Situasi Genting

Sukatmo Padmosukarso sukses meniti karier di industri keuangan dan tenar sebagai arsitek transformasi

Dari Mimpi Bekerja di Tempat Mentereng Hingga Jadi Pemimpin di Kantor Besar
| Sabtu, 13 September 2025 | 11:14 WIB

Dari Mimpi Bekerja di Tempat Mentereng Hingga Jadi Pemimpin di Kantor Besar

Mengikuti jalan panjang Mira Wibowo hingga mencapai puncak kepemimpinan di PT Indodana Multi Finance

Bidik Pertumbuhan Kinerja 20%, SMIL Genjot Bisnis Forklift Listrik
| Sabtu, 13 September 2025 | 09:31 WIB

Bidik Pertumbuhan Kinerja 20%, SMIL Genjot Bisnis Forklift Listrik

Pada 2029 diharapkan 3 dari 4 forklift milik PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) akan menggunakan teknologi listrik.

Saat Bisnis Masih Lesu, Dana Jumbo Rp 200 Triliun Mengalir
| Sabtu, 13 September 2025 | 08:43 WIB

Saat Bisnis Masih Lesu, Dana Jumbo Rp 200 Triliun Mengalir

Menakar efek pengucuran dana pemerintah senilai Rp 200 triliun ke pasar saham domestik. Sektor mana paling terdampak positif?

Intip Racikan Reksadana Saham Jawara Bulan Agustus
| Sabtu, 13 September 2025 | 08:36 WIB

Intip Racikan Reksadana Saham Jawara Bulan Agustus

Hingga akhir Agustus 2025, reksadana saham mencetak return tertinggi dibandingkan produk reksadana lain, yakni 2,85% secara bulanan.

Kawasan Industri Jadi Salah Satu Motor Pendapatan AKRA
| Sabtu, 13 September 2025 | 08:16 WIB

Kawasan Industri Jadi Salah Satu Motor Pendapatan AKRA

Kawasan industri JIIPE di Gresik, Jawa Timur mulai memberikan kontribusi signifikan untuk PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)

Danantara Harus Transparan, Berkaca Krisis Pertamina 1975 yang Nyaris Bangkrutkan RI
| Sabtu, 13 September 2025 | 07:58 WIB

Danantara Harus Transparan, Berkaca Krisis Pertamina 1975 yang Nyaris Bangkrutkan RI

Pertamina hingga tahun 1975 bak kerajaan pribadi, tidak ada transparansi, tidak mempublikasikan neraca keuangan, utang menggunung.

 Kinerja Pembiayaan Modal Kerja Multifinance Tampil Menawan
| Sabtu, 13 September 2025 | 07:20 WIB

Kinerja Pembiayaan Modal Kerja Multifinance Tampil Menawan

Pembiayaan modal kerja tampil sebagai motor penggerak utama pertumbuhan piutang, meski kecepatan ekspansi industri secara keseluruhan menurun.​

Jangan Lupakan Dapur
| Sabtu, 13 September 2025 | 07:05 WIB

Jangan Lupakan Dapur

Gejolak pangan dari sisi harga dan pasokan bisa mendorong masyarakat menggulung lengan baju menuntut perhatian lebih nyata.

INDEKS BERITA

Terpopuler