Rojali Rohana Pudar?

Kamis, 06 November 2025 | 06:10 WIB
Rojali Rohana Pudar?
[ILUSTRASI. TAJUK - SS kurniawan]
S.S. Kurniawan | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seperti proyeksi banyak pihak, ekonomi negara kita di kuartal ketiga tahun ini melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2025 sebesar 5,04% year on year (yoy), lebih lambat dibanding kuartal II 2025 tumbuh mencapai 5,12% yoy.

Hanya, dibanding kuartal III 2024 yang tumbuh 4,95%, angka pertumbuhan ekonomi negara kita di triwulan ketiga 2025 lebih tinggi.

Lokomotif utama pertumbuhan ekonomi selama Juli hingga September tahun ini masih konsumsi masyarakat, yang tumbuh 4,89%. Tapi, lebih lambat dari kuartal sebelumnya sebesar 4,97%. Kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 53,14%.

Meski begitu, di kuartal terakhir tahun ini, pemerintah optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal tancap gas lagi, bahkan bisa melewati angka kuartal III. Keyakinan ini datang karena pemerintah menggelontor stimulus untuk menjaga daya beli masyarakat.

Mulai perluasan insentif pajak penghasilan (PPh) 21, bantuan pangan Oktober–November, subsidi iuran Program Jaminan Kecelakaan Kerja BPJS Ketenagakerjaan, hingga program padat karya tunai. Ada juga diskon tiket pesawat selama periode liburan Natal dan Tahun Baru untuk mendorong konsumsi masyarakat di akhir tahun nanti.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa pun yakin, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV bisa mencapai 5,5%, bahkan berpotensi menyentuh angka 5,67%.

Yang jadi kabar baik juga, tren belanja kelas menengah mulai menunjukkan penguatan. Data Indeks Transaksi Belanja Bank Central Asia (BCA), hingga 21 Oktober 2025, pertumbuhan belanja tercatat menguat menjadi 5,9% yoy, lebih tinggi dibanding September 2025 yang hanya meningkat 4,9% yoy.

Konsumsi mayarakat yang meningkat di awal kuartal IV juga tergambar dari data Mandiri Spending Index per 19 Oktober lalu yang tumbuh 2,3% secara mingguan, melanjutkan tren peningkatan dua pekan sebelumnya berturut-turut.

Harapannya, konsumsi masyarakat yang meningkat bisa memudarkan fenomena Rojali (rombongan jarang beli) dan Rohana (rombongan hanya nanya), yang menunjukkan daya beli masyarakat betul-betul kembali menguat. Sehingga, roda perekonomian berputar lebih cepat lagi. Buntutnya, mesin-mesin pabrik bisa kembali bekerja keras. Dan, tak ada lagi PHK besar-besaran yang terjadi dua tahun belakangan.

Selanjutnya: Menilik Perkembangan Biaya Dana Bank Swasta

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

TELE & GOTO, Simbol Buruknya Pilihan Portofolio Investasi Manajemen TLKM di Masa Lalu
| Kamis, 06 November 2025 | 07:29 WIB

TELE & GOTO, Simbol Buruknya Pilihan Portofolio Investasi Manajemen TLKM di Masa Lalu

Satu benang merah dari kasus TELE dan GOTO, sejatinya TLKM bisa menerima manfaat dari bisnis dengan keduanya tanpa harus memiliki saham mereka.

Sesuai Prediksi, BREN dan BRMS Masuk MSCI Utama, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 06 November 2025 | 07:02 WIB

Sesuai Prediksi, BREN dan BRMS Masuk MSCI Utama, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), masuk ke dalam daftar MSCI Global Standard Indexes.

Pergerakan Rupiah Masih dalam Tekanan pada Kamis (6/11)
| Kamis, 06 November 2025 | 06:30 WIB

Pergerakan Rupiah Masih dalam Tekanan pada Kamis (6/11)

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,05% secara harian ke level Rp 16.717 per dolar AS pada Rabu (5/11).

Bukti Daya Beli Masih Belum Pulih
| Kamis, 06 November 2025 | 06:28 WIB

Bukti Daya Beli Masih Belum Pulih

Konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2025 hanya tumbuh 4,89% secara tahunan (year on year/YoY)    

Data Transaksi QRIS Bisa Jadi Dasar Credit Scoring di Bank
| Kamis, 06 November 2025 | 06:25 WIB

Data Transaksi QRIS Bisa Jadi Dasar Credit Scoring di Bank

Alam rangka memperluas akses penyaluran kredit, bank kini punya banyak pilihan dalam menilai kelayakan nasabah, termasuk memanfaatkan QRIS

Pengangguran Bertambah Imbas Ekonomi Lesu
| Kamis, 06 November 2025 | 06:16 WIB

Pengangguran Bertambah Imbas Ekonomi Lesu

Hingga Agustus 2025, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,46 juta orang, meningkat dibanding periode Februari 2025

Maksimalkan Return Investasi dari Penurunan Bunga
| Kamis, 06 November 2025 | 06:15 WIB

Maksimalkan Return Investasi dari Penurunan Bunga

Kinerja sejumlah portofolio investasi sepanjang Oktober 2025 menunjukkan perbaikan di tengah dinamika ekonomi dan geopolitik global.

Menimbang Risiko Patriot Bond Jadi Agunan Kredit
| Kamis, 06 November 2025 | 06:15 WIB

Menimbang Risiko Patriot Bond Jadi Agunan Kredit

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah merestui surat utang milik Danantara, Patriot Bond, untuk dijadikan agunan kredit pada bank Himbara.​

Rojali Rohana Pudar?
| Kamis, 06 November 2025 | 06:10 WIB

Rojali Rohana Pudar?

Harapannya, konsumsi masyarakat yang meningkat bisa memudarkan fenomena Rojali (rombongan jarang beli) dan Rohana (rombongan hanya nanya).

Menilik Perkembangan Biaya Dana Bank Swasta
| Kamis, 06 November 2025 | 06:10 WIB

Menilik Perkembangan Biaya Dana Bank Swasta

Penempatan dana SAL pemerintah di Himbara  Rp 200 triliun sejak September belum berdampak  menurunkan biaya dana bank swasta.​

INDEKS BERITA

Terpopuler