Rugi Agung Podomoro Membengkak, tapi APLN Dinilai Berpeluang Memperbaiki Kinerja

Rabu, 01 September 2021 | 14:12 WIB
Rugi Agung Podomoro Membengkak, tapi APLN Dinilai Berpeluang Memperbaiki Kinerja
[ILUSTRASI. Marketing Director Agung Podomoro Group Agung Wirajaya (kiri) dan Assistant Vice President Marketing Kota Podomoro Tenjo, Zaldy Wihardja di depan maket Kota Podomoro Tenjo, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/3). KONTAN/Baihaki/27/03/2021]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kerugian yang ditanggung PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) di semester I-2021 membengkak. Meski demikian, masih ada peluang bagi APLN memperbaiki kinerjanya di sisa tahun ini. 

Merujuk laporan keuangan semester I-2021 yang dipublikasikan perseroan, APLN menanggung rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp 407,56 miliar.

Nilai kerugiannya membengkak dari posisi semester I-2020 yang rugi sekitar Rp 3 miliar.

Membengkaknya rugi APLN disebabkan kenaikan sejumlah pos beban, seperti beban umum dan administrasi (+5,82% year on year/yoy) dan beban bunga dan keuangan (+10,97% yoy).

 

 

Selain itu, laba instrumen keuangan derivatif juga menyusut -60,44% (yoy) menjadi Rp 104,88 miliar.

Sementara di saat bersamaan, penjualan dan pendapatan usaha APLN juga turun -9,74% (yoy) menjadi Rp 1,55 triliun.

Penyebab utamanya adalah penurunan penjualan apartemen, yang merosot -44,07% (yoy) menjadi Rp 554,31 miliar. 

Baca Juga: Saat Perdagangan Disuspensi, Pengendali Pakuan Borong Saham UANG Rp 200,37 Miliar

Pendapatan sewa juga turun -30,04% (yoy) menjadi Rp 352,16 miliar. Ini akibat pemberlakuan pembatasan mobilitas masyarakat dan pembatasan operasional mal.

Kabar baiknya, penjualan rumah tinggal APLN tumbuh sangat signifikan, terbang +1.126,11% (yoy), dari Rp 34,38 miliar menjadi Rp 421,59 miliar.

Jika berkaca pada data penjualan sejumlah emiten properti lain, tren penjualan rumah (landed house) memang lebih baik selama pandemi Covid-19 berlangsung.

Apalagi, pemerintah memang memberikan insentif pajak demi menopang sektor properti yang terimbas pandemi Covid-19.

Halaman Selanjutnya

Insentif PPN properti dan pelonggaran PPKM >>>

APLN tampaknya juga akan memanfaatkan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) properti untuk mendongkrak kinerjanya.

Caranya dengan menggenjot penjualan unit-unit di proyek yang sudah selesai atau hampir selesai melalui tim khusus dengan program khusus. Termasuk memanfaatkan insentif PPN dari pemerintah.
 
Ini merujuk pada penjelasan F. Justini Omas, Sekretaris Perusahaan PT Agung Podomoro Land Tbk kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), terkait upaya perseroan memperbaiki kondisi likuiditas (23/8).

Pertanyaan itu diajukan BEI sehubungan dengan penurunan peringkat APLN dan peringkat obligasi senior sebesar US$ 300 juta yang diterbitkan APL Realty Holdings Pte., Ltd., pada 2 Juni 2017 oleh Moody's dari B3 menjadi Caa1 dengan outlook negatif.

Upaya perbaikan likuiditas juga dilakukan lewat efisiensi di segala bidang, termasuk biaya kepegawaian, biaya umum dan administrasi, biaya penjualan dan promosi. Juga dengan menentukan prioritas pembangunan proyek.

Agung Podomoro Land saat ini tengah mengembangkan berbagai proyek properti baru. Misalnya, Podomoro Golf View (PGV) di Cimanggis Depok, Podomoro Park Bandung dan Kota Podomoro Tenjo (Bogor). Lalu ada Vimala Hills (Bogor), Podomoro City Deli Medan, dan Pakubuwono Spring.

Baca Juga: Penjualan dan Laba Bersih WMUU di Semester I-2021 Melampaui Realisasi Sepanjang 2020

Peluang bagi APLN memperbaiki kinerjanya juga datang dari pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Terbaru, pemerintah memperbolehkan mal buka hingga pukul 21.00 WIB dan batas pengunjung hingga 50 persen dari kapasitas.

Alfred Marolop Nainggolan, Kepala Riset Praus Capital mengatakan, emiten yang mengoperasikan mal akan diuntungkan dengan kegiatan operasional yang memungkinkan para tenant bisa kembali menjalankan bisnisnya. 

"Emiten seperti Agung Podomoro yang memiliki banyak mal bisa kembali menjalankan bisnisnya. Situasi ini tentu juga akan berdampak positif terhadap revenue perseroan hingga akhir tahun," kata Marolop di Jakarta, Selasa (31/8).

Agung Podomoro sendiri mengelola 12 mal, sebagian besar diantaranya berada di Jakarta. Mal-mal yang dikelola APLN antara lain Thamrin City, Senayan City, Kuningan City, Central Park, Neo Soho, Baywalk, dan Emporium Pluit.

"Bisnis mal tentunya akan tumbuh mengingat kebutuhan masyarakat juga sangat tinggi setelah PPKM yang sangat membatasi interaksi ini. Keberhasilan DKI Jakarta dan daerah sekitarnya dalam program vaksinasi Covid-19 tentu akan meningkatkan kunjungan ke mal," ujarnya.

Selanjutnya: Garuda dan Jiwasraya Sepakati Restrukturisasi Polis Asuransi Jiwasraya

 

Bagikan

Berita Terbaru

Menengok Peluang dan Prospek Emiten Grup Adaro, Antara ADRO, ADMR, dan AADI
| Senin, 13 Oktober 2025 | 08:49 WIB

Menengok Peluang dan Prospek Emiten Grup Adaro, Antara ADRO, ADMR, dan AADI

Transformasi bisnis melalui hilirisasi dan ekspansi ke energi terbarukan dipandang sebagai fondasi pertumbuhan jangka panjang.

Harga Saham Bank Himbara Menyusut, Nilai Aset Kelolaan Danantara bisa Ikut Menciut
| Senin, 13 Oktober 2025 | 08:24 WIB

Harga Saham Bank Himbara Menyusut, Nilai Aset Kelolaan Danantara bisa Ikut Menciut

Potensi tekanan jual terbaru muncul sebagai efek pernyataan Donald Trump yang akan menaikkan tarif atas produk yang diimpor dari China.

ESG Vale Indonesia (INCO): Menghidupkan Kembali Lahan Berkandungan Logam Berat
| Senin, 13 Oktober 2025 | 08:23 WIB

ESG Vale Indonesia (INCO): Menghidupkan Kembali Lahan Berkandungan Logam Berat

Pemulihan area tambang bukan hal mudah. Kandungan logam berat dan unsur hara yang miskin menjadi tantangan PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

Strategi Menggali Cuan Sekaligus Menghindari Stock Dividend Trap di Saham SPMA & ASRM
| Senin, 13 Oktober 2025 | 07:43 WIB

Strategi Menggali Cuan Sekaligus Menghindari Stock Dividend Trap di Saham SPMA & ASRM

Pengalaman di PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) saat membagikan saham bonus mesti dijadikan pelajaran penting buat investor. 

Indika Energy (INDY) Intip Peluang dari Awak Mas
| Senin, 13 Oktober 2025 | 07:20 WIB

Indika Energy (INDY) Intip Peluang dari Awak Mas

INDY sudah menyerap belanja modal sebesar US$ 51,8 juta setara Rp 869,14 miliar (asumsi kurs US$ 1 = Rp 16.610) selama perioda semester I-2025.

GIPI Protes Dihapus dari UU Kepariwisataan
| Senin, 13 Oktober 2025 | 07:00 WIB

GIPI Protes Dihapus dari UU Kepariwisataan

Sejak 2012, GIPI dibentuk sebagai amanah UU 10/2009 dan banyak berkontribusi dalam pembangunan kepariwisataan bersama pemerintah.

 Harga Sahamnya Melejit, Manajemen ENRG Buka Suara Soal Rencana Ekspansi di 2026
| Senin, 13 Oktober 2025 | 06:58 WIB

Harga Sahamnya Melejit, Manajemen ENRG Buka Suara Soal Rencana Ekspansi di 2026

Akuisisi Siak dan Kampar baru-baru ini mendorong efisiensi dan volume, dengan potensi keuntungan tambahan dari eksplorasi yang sedang berlangsung.

Pemerintah Kucurkan TKD Tak Langsung ke Pemda
| Senin, 13 Oktober 2025 | 06:45 WIB

Pemerintah Kucurkan TKD Tak Langsung ke Pemda

Saat ini anggaran transfer ke daerah dibagi menjadi dua, yakni transfer langsung dan transfer tidak langsung.

Analis Prediksi Rupiah Belum Bertenaga di Awal Pekan
| Senin, 13 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Analis Prediksi Rupiah Belum Bertenaga di Awal Pekan

Rupiah masih berpotensi melanjutkan  pelemahan meski tipis. Koreksi tertahan oleh intervensi yang dilakukan Bank Indonesia (BI).

Ulah Trump Bikin Aset Kripto Tenggelam
| Senin, 13 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Ulah Trump Bikin Aset Kripto Tenggelam

Pasar kripto ambles setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menaikkan tarif atas produk Tiongkok.

INDEKS BERITA

Terpopuler