Rugi Akibat FOMO

Jumat, 26 Mei 2023 | 08:00 WIB
Rugi Akibat FOMO
[]
Reporter: Harris Hadinata | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rakyat +62 memang gampang banget dibo'ongin. Kurang lebih begitu salah satu komentar warganet di Twitter terkait kasus penipuan jastip tiket konser Coldplay di Indonesia. 

Meski jelas tidak semua orang di Indonesia masuk kategori mudah dibohongi, tidak dapat dipungkiri, memang masih banyak orang yang gampang terkena bujuk rayu berujung bodong. Di luar kasus penipuan jastip tiket konser Coldplay tadi, sebelumnya kita sering mendengar korban berjatuhan akibat penipuan tawaran investasi.

Nilai kerugian akibat kasus seperti ini juga tidak kecil. Di kasus penipuan jastip tiket Coldplay tadi, kerugian terakhir yang diumumkan polisi mencapai Rp 183 juta. Sementara Satgas Waspada Investasi mencatat, sepanjang 2022 lalu kerugian yang dialami masyarakat akibat investasi bodong mencapai Rp 109,67 triliun.

Jumlah tersebut naik tinggi dibanding kerugian akibat penipuan investasi bodong di periode 2018-2021, yang cuma Rp 13,84 triliun. Kasus investasi bodong yang membuat kerugian masyarakat melejit tinggi tersebut terutama kasus terkait robot trading ilegal.

Beberapa waktu yang lalu, seorang pengamat pasar keuangan pernah berbincang dengan KONTAN soal mudahnya orang Indonesia ini terkena godaan tawaran bodong. Faktor utamanya, banyak orang yang gampang FOMO atau fear of missing out, alias takut ketinggalan momen. Akhirnya, mereka terjebak tawaran yang berujung bodong.

Di pasar modal, mulai dari otoritas hingga para pelaku penyedia layanan pasar modal memang sudah rajin menggelar program edukasi dan sosialisasi. Salah satu tujuannya, menjauhkan investor dari tawaran investasi bodong.

Tapi, saat ini sekadar menggelar program edukasi dan sosialisasi tidak cukup untuk mencegah jumlah investor yang merugi gara-gara investasi bodong bertambah. Selama banyak pelaku pasar masih gampang FOMO, tawaran investasi bodong tetap bisa memakan korban. 

Sekadar info, per April lalu, Satgas Waspada Investasi mengumumkan menemukan 15 tawaran investasi ilegal dan 155 platform pinjaman online tanpa izin. Jadi, kendati Otoritas Jasa Keuangan (OJK) rajin melakukan pengawasan, tawaran investasi ilegal tetap ramai.

Meski pengawasan kuat, namun dari sisi pidana, kasus investasi ilegal biasanya baru diperiksa ketika muncul korban yang merugi. Jadi, perlu aturan lebih tegas untuk benar-benar mencegah tawaran investasi ilegal bertambah marak.

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk
| Selasa, 30 Desember 2025 | 15:00 WIB

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk

Menurut analis, model bisnis RMKE memiliki keunggulan, terutama dari sisi efektifitas biaya, keselamatan, kepatuhan regulasi, dan biaya.

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 13:00 WIB

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

Manajemen MLBI memastikan, merek-merek mereka berada dalam posisi yang kuat dan tersedia untuk memenuhi permintaan konsumen.

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama
| Selasa, 30 Desember 2025 | 11:00 WIB

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama

Goldman Sachs dalam risetnya menilai pasar minyak global masih akan berada dalam kondisi kelebihan pasokan pada 2026.

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi
| Selasa, 30 Desember 2025 | 09:22 WIB

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi

Di masa lalu, kekayaan ratusan miliar dolar Amerika Serikat (AS) terdengar mustahil. Hari ini, angka-angka itu menjadi berita rutin. 

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:12 WIB

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026

Di sejumlah negara dengan pendekatan populis yang kuat, peran pemerintah melalui jalur fiskal begitu kuat, mengalahkan peran ekonomi swasta.

Bayar Tagihan Ekologis
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:02 WIB

Bayar Tagihan Ekologis

Penerapan kebijakan keberlanjutan di sektor perkebunan dan pertambangan tak cukup bersifat sukarela (voluntary compliance).

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:06 WIB

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting

ESDM mencatat, realisasi lifting minyak hingga akhir November 2025 berada di kisaran 610.000 bph, naik dari capaian 2024 yang sekitar 580.000 bph.

Laju Saham Properti Masih Bisa Mendaki
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:05 WIB

Laju Saham Properti Masih Bisa Mendaki

Di sepanjang tahun 2025, kinerja saham emiten properti terus melaju. Alhasil, indeks saham emiten properti ikut terdongkrak.

Beragam Tantangan Mengadang Emas Hitam di Tahun Depan
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:01 WIB

Beragam Tantangan Mengadang Emas Hitam di Tahun Depan

Sektor mineral dan batubara turut menopang anggaran negara melalui setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Prodia Widyahusada (PRDA) akan Ekspansi Jaringan ke Asia Tenggara
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:00 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) akan Ekspansi Jaringan ke Asia Tenggara

Fokus utama PRDA diarahkan pada pengembangan layanan kesehatan masa depan, terutama di bidang terapi regeneratif 

INDEKS BERITA

Terpopuler