Rumahsakit Milik Metro Pacific Incar IPO US$ 1,6 Miliar untuk Bayar Utang

Kamis, 03 Oktober 2019 | 20:06 WIB
Rumahsakit Milik Metro Pacific Incar IPO US$ 1,6 Miliar untuk Bayar Utang
[ILUSTRASI. Uang Peso Filipina]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - MANILA. Metro Pacific Investment Corp, bersiap menjaring dana jumbo dari pasar saham Filipina. Perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki Grup Salim ini akan melepas saham anak usaha rumahsakit ke publik (initial public offering/IPO). 

IPO tersebut memiliki target dana jumbo mencapai US$ 1,6 miliar. Aksi korporasi ini tengah menanti persetujuan dari regulator. 

Manuel Pangilinan, Chairman Metro Pacific mengatakan, dana IPO akan digunakan untuk membayar utang. Maklum, perusahaan ini memiliki pinjaman miliar dollar untuk membiayai beberapa proyek jalan tol, pembangkit listrik dan kereta api ringan dalam tiga tahun ke depan. 

Baca Juga: META jalani tahapan study pembangunan ruas tol Cikunir-Ulujami

"Kami telah mendapat keuntungan dari investasi ini," ujar Pangilinan. Ia mulai masuk bisnis rumahsakit pada tahun 2007 dan berinvestasi sekitar US$ 100 juta di sektor ini. Sehingga, sebagian besar dana IPO akan digunakan untuk pengurangan utang. 

Pangilinan yang bisnisnya didukung oleh miliader Anthoni Salim juga telah melakukan investasi besar di Filipina, termasuk di bisnis telekomunikasi PLDT Inc dan distributor listrik Manila Electric Co. 

Dalam sejarah membangun bisnisnya, Pangilinan sempat bergelut dengan utang. Dia pernah kehilangan banyak uang karena utang tak terkendali yang digunakan untuk pengembangan proyek properti ambisius di Manila dua dekade silam. 

Kali ini, Metro Pacific tak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Sehingga, sebelum utangnya makin membesar dan jadi masalah, perusahaan ingin mulai mengurangi beban. 

Menurut data yang dihimpun Bloomberg, Metro Pacific dan anak perusahaannya memiliki utang US$ 4,73 miliar. Utang ini terjadi ketika Pangilinan mulai mengumpulkan aset jalan tol, listrik, air dan rumahsakit. Saat ini, Metro Pacific harus menghadapi utang senilai US$ 1,3 miliar yang akan jatuh tempo dari tahun ini hingga 2023 mendatang. 

Baca Juga: Metro Pacific Tambah Kepemilikan Saham di Anak Usaha Nusantara Infrastructure (META)

Dari target kisaran dana IPO US$ 1,6 miliar, Metro Pacific akan memperoleh sekitar US$ 970 juta dari penjualan 60% sahamnya di Metro Pacific Hospital Holdings Inc. Sehingga, kepemilikan saham di perusahaan tersebut tersisa 20%.

Lalu, rumahsakit tersebut akan memperoleh sekitar US$ 125 juta yang akan digunakan untuk ekspansi, sementara Singapore sovereign wealth fund GIC Pte akan mendapat dana dari penjualan separuh kepemilikan saham sebesar 40% dalam aksi korporasi itu. 

Baca Juga: META bangun tol Pettarani di Makassar dengan teknologi sendiri

Noel Reyes, kepala investasi dari Security Bank Corp mengatakan, IPO ini cukup menarik karena merupakan pemain rumahsakit pertama dan dan satu-satunya di Filipina, yang memiliki prospek bisnis baik.

Namun harga IPO kemungkinan akan berada di rentang bawah dari harga penawaran. Metro Pacific akan menghemat 2 miliar peso dalam biaya bunga tahunan dari pembayaran utang. 

Metro Pacific telah membangun kelompok rumahsakit swasta terbesar di Filipina. Unit bisnis ini ini melayani 3,8 juta pasien rawat jalan dan 194.000 pasien rawat inap per tahun lalu.

Perusahaan memiliki lebih dari 3.200 tempat tidur di 14 rumah sakit pada akhir Juni, naik dari 1.095 tempat tidur pada tahun 2008. Perusahaan membukukan laba 829 juta peso dan penjualan 7,6 miliar peso pada paruh pertama 2019.

Rumah Sakit Metro Pacific akan bernilai sekitar 29 kali EBITDA dengan harga tertinggi 182 peso per saham, berdasarkan angka semester pertama tahunan. Pangilinan mengatakan dia menganggap bisnis ini sebagai salah satu hit terbesarnya. "Ini bisnis yang paling cepat berkembang di grup," tandasnya. 

Baca Juga: Metro Pacific Akan Jual Sebagian Saham Rumahsakit

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Adu Otot Iran Versus Israel, Berakhir Damai atau Berlanjut?
| Selasa, 01 Juli 2025 | 11:30 WIB

Adu Otot Iran Versus Israel, Berakhir Damai atau Berlanjut?

Kita semua harus berdoa dan berharap perdamaian di Timur Tengah. Perang tidak memberikan solusi apapun.

Prospek Saham-Saham di Indeks LQ45 Lebih Cerah pada Semester II
| Selasa, 01 Juli 2025 | 08:54 WIB

Prospek Saham-Saham di Indeks LQ45 Lebih Cerah pada Semester II

Kinerja saham-saham likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tergabung di Indeks LQ45 cenderung tertekan sepanjang semester pertama 2025 ini. 

Profit 27,66% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (1 Juli 2025)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 08:25 WIB

Profit 27,66% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (1 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (1 Juli 2025) Rp 1.896.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,66% jika menjual hari ini.

Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Akan Sideways pada Selasa (1/7)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:20 WIB

Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Akan Sideways pada Selasa (1/7)

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,27% ke Rp 16.238 per dolar AS pada Senin (30/6). 

Valas Alternatif dan Emas Bisa Menjadi Pilihan Investasi
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:15 WIB

Valas Alternatif dan Emas Bisa Menjadi Pilihan Investasi

 Memasuki semester II 2025, pelaku pasar perlu mencermati perkembangan geopolitik, kebijakan tarif impor, dan arah suku bunga bank sentral. 

Menggaet Restu RUPSLB, Emiten Prajogo Pangestu Ini Bersiap Menggelar Stock Split
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:10 WIB

Menggaet Restu RUPSLB, Emiten Prajogo Pangestu Ini Bersiap Menggelar Stock Split

Stock split saham pada dasarnya hanya mengubah nominal saham . Jadi, tidak semerta-merta mengubah tren pergerakan harga saham emiten.

Paradoks Indonesia
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:10 WIB

Paradoks Indonesia

Indonesia kaya akan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM), tapi gagal menjadi negara maju dan makmur.

Danantara Bakal Meraih Pendanaan US$ 10 Miliar
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:05 WIB

Danantara Bakal Meraih Pendanaan US$ 10 Miliar

Sejak didirikan pada Februari tahun ini, Danantara yang sudah resmi mempunyai kantor baru berhasil meraih pendapaan hingga US$ 7 miliar. 

Mengawali Semester II 2025 di Tengah Tren Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:01 WIB

Mengawali Semester II 2025 di Tengah Tren Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Meski IHSG menguat, asing tercatat melakukan aksi jual bersih alias net sell sebesar Rp 358,96 miliar. 

Diskon Tarif Mengerek Trafik Jalan Tol Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:00 WIB

Diskon Tarif Mengerek Trafik Jalan Tol Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam

Sejumlah pengelola jalan tol seperti Jasa Marga, Hutama Karya dan Astra Infra menerapkan diskon tarif tol.

INDEKS BERITA

Terpopuler