Rupiah Dalam Sepekan Tertekan Data Amerika Serikat yang Positif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah berfluktuasi selama sepekan ini. Rupiah di pasar spot pada Jumat (5/5) ditutup menguat 0,05% di Rp 14.678 per dollar Amerika Serikat (AS). Sementara dalam sepekan terakhir, rupiah melemah 0,03% dari Rp 14.674 per dollar AS.
Berdasarkan Jisdor Bank Indonesia (BI), Jumat (5/5), rupiah melemah 0,29% menjadi Rp 14.674. Sedangkan dalam seminggu melemah 0,09% dari posisi Rp 14.661.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo mengatakan, rupiah melemah dalam sepekan karena rata-rata data ekonomi AS positif, sehingga berdampak positif bagi dollar AS. Namun ada kekhawatiran sektor perbankan karena batas waktu pagu utang AS yang jatuh tempo 1 Juni membebani dollar AS.
Baca Juga: Menguat Tipis, Simak Sentimen Penggerak Rupiah Sepekan Terakhir
Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana mengatakan, dalam dua hari pertama di pekan ini, rupiah menguat karena aliran modal ke Indonesia cukup kuat setelah libur Ramadan. Namun, rupiah dalam dua hari terakhir terdepresiasi karena risiko global atas potensi kolaps perbankan dan kenaikan suku bunga The Fed. "Apalagi dalam dua hari terakhir mulai ada capital outflow sehingga rupiah sedikit tertekan," papar dia.
Fikri menilai, sentimen global masih akan membebani rupiah di pekan depan. Rupiah akan diuntungkan dari dari data cadangan devisa dan trade balance. Fikri memperkirakan, awal pekan depan rupiah bisa di level Rp 14.600-an. Adapun support dan resistance di Rp 14.580 - Rp 15.780.
Sutopo melihat, dollar AS bisa menguat karena dukungan data pekerjaan AS positif. Data non farm payroll (NPF) AS melebihi proyeksi analis yang memperkirakan bertambah 180.000. Realisasinya, NPF AS bertambah 253.000 di April. Angka ini melebihi realisasi Maret 2023 di 165.000.
Baca Juga: Lesu, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 14.674 Per Dolar AS Pada Jumat (5/5)