Rupiah Terangkat Ekspektasi Ekonomi Dalam Negeri

Kamis, 05 Agustus 2021 | 05:10 WIB
Rupiah Terangkat Ekspektasi Ekonomi Dalam Negeri
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah bergerak menguat pada Rabu (4/8). Data ekonomi domestik yang positif dinilai masih akan membawa rupiah kembali menguat pada Kamis (5/8).

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri menuturkan, rupiah saat ini memang tengah diselimuti sentimen positif, sehingga punya kinerja yang bagus dalam beberapa hari terakhir. Sentimen tersebut di antaranya data inflasi domestik yang terjaga, masuknya aliran dana investor asing, hingga tren kasus Covid-19 yang mulai melandai.

Menurut Reny, sikap The Fed yang belum mengubah arah bunga dan sentimen tapering yang memudar membuat investor asing kembali masuk. "Tapi, investor wait and see menunggu rilis data ekonomi Indonesia di kuartal II-2021, yang diproyeksikan lebih baik dari kuartal I-2021," kata dia. Ia memperkirakan PDB tumbuh 6%-8% yoy. 

Baca Juga: Setelah naik tiga hari, IHSG diprediksi melanjutkan penguatan pada Kamis (5/8)

Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan, kurs rupiah berpotensi kembali mencatatkan penguatan walaupun terbatas. Dari sisi eksternal, pelaku pasar masih akan wait and see, menunggu data ekonomi AS. 

Data-data tersebut di antaranya data penyerapan pekerja sektor non pertanian periode Juli, Purchasing Managers Index(PMI) manufaktur dari IHS Markit, serta PMI non-manufaktur dari Institute of Supply Management (ISM).

"Tapi, risk appetite investor saat ini masih kuat setelah rapat FOMC pekan lalu menunjukkan The Fed masih akomodatif," kata Lukman. 

Hari ini (5/8), kedua analis memperkirakan rupiah masih bisa menguat terbatas. Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.250-Rp 14.400 per dollar AS. Sedangkan menurut hitungan Reny, kurs rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 14.270-Rp 14.385 per dollar AS. 

Pada Rabu (4/8), kurs rupiah ditutup menguat 0,20% ke Rp 14.313 per dollar AS. Kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) menguat 0,65% menjadi Rp 14.456 per dollar AS.

Baca Juga: Jelang rilis PDB, rupiah berpotensi menguat pada perdagangan Kamis (5/8)

Bagikan

Berita Terbaru

Berusaha Tetap Bertahan Kini Karyawan Indofarma (INAF) Hanya Tersisa 21 Orang Saja
| Selasa, 04 November 2025 | 19:18 WIB

Berusaha Tetap Bertahan Kini Karyawan Indofarma (INAF) Hanya Tersisa 21 Orang Saja

Setelah anak usahanya, PT Indofarma Global Medika pailit, Indofarma (INAF) mencoba tetap bertahan dengan melaksanakan pengurangan karyawan.

Era Keemasan Ekspor Batubara Indonesia ke Tiongkok Kian Menjauh
| Selasa, 04 November 2025 | 19:09 WIB

Era Keemasan Ekspor Batubara Indonesia ke Tiongkok Kian Menjauh

Industri batubara Indonesia kini perlu bersiap-siap dengan risiko bisnis besar sejalan dengan turunnya ekspor ke Tiongkok.

Bitcoin Volatil Ekstrem, Berikut Alternatif Koin Crypto Lain
| Selasa, 04 November 2025 | 16:38 WIB

Bitcoin Volatil Ekstrem, Berikut Alternatif Koin Crypto Lain

Ethereum (ETH) berada dalam watchlist karena dijadwalkan meluncurkan upgrade besar bernama Fusaka ke mainnet pada 3 Desember 2025.

Prabowo Akan Siapkan Rp 1,2 Triliun Per Tahun Buat Bayar Utang Whoosh
| Selasa, 04 November 2025 | 14:57 WIB

Prabowo Akan Siapkan Rp 1,2 Triliun Per Tahun Buat Bayar Utang Whoosh

Prabowo tekankan tidak ada masalah pembayaran utang Whoosh, namun belum jelas sumber dana dari APBN atau dari BPI Danantara.

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR
| Selasa, 04 November 2025 | 09:09 WIB

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR

Hingga akhir 2025 MYOR menargetkan laba bersih sebesar Rp 3,1 triliun atau cuma naik sekitar 0,8% dibandingkan tahun lalu.​

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru
| Selasa, 04 November 2025 | 08:49 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru

Investor diharapkan bisa berinvestasi pada saham profit tinggi, valuasi harga dan volatilitas rendah.

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian
| Selasa, 04 November 2025 | 08:45 WIB

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian

Saratoga juga mencatat kerugian bersih atas instrumen keuangan derivatif lainnya Rp 236 juta per 30 September 2025.

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah
| Selasa, 04 November 2025 | 08:16 WIB

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah

Sepanjang Oktober 2025 investor asing institusi lebih banyak melakukan pembelian saham UNTR ketimbang mengambil posisi jual.

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit
| Selasa, 04 November 2025 | 08:02 WIB

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit

PT PAM Mineral Tbk (NICL) meraih pertumbuhan penjualan dan laba bersih per kuartal III-2025 di tengah tren melandainya harga nikel global.

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025
| Selasa, 04 November 2025 | 07:52 WIB

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025

Mayoritas emiten farmasi mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba di periode Januari hingga September 2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler