Saat Rantai Pasok Terganggu, Taiwan Mempertahankan Pertumbuhan Nilai Ekspor

Rabu, 08 Juni 2022 | 18:40 WIB
Saat Rantai Pasok Terganggu, Taiwan Mempertahankan Pertumbuhan Nilai Ekspor
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Logo Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) di kantor pusatnya di Hsinchu, Taiwan, 31 Agustus 2018. REUTERS/Tyrone Siu]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Permintaan yang bertahan tinggi menopang pertumbuhan ekspor Taiwan di bulan Mei. Kendati China memberlakukan lockdown, Taiwan pun berhasil memperpanjang tren kenaikan ekspornya hingga 23 bulan berturut-turut di tengah pemberlakuan lockdown di China dan krisis Ukraina. 

Ekspor Taiwan pada Mei naik 12,5% dibanding tahun sebelumnya menjadi US$ 42,08 miliar, demikian pernyataan Kementerian Keuangan Taiwan pada Rabu. Itu merupakan nilai ekspor bulanan tertinggi kedua yang pernah terjadi di Taiwan.

Namun pertumbuhan di bulan Mei lebih rendah dibandingkan kenaikan yang terjadi pada April, yaitu 18,8%. Namun realisasi ekspor sejalan dengan perkiraan sebagian besar analis yang mengikuti jajak pendapat Reuters, yaitu 13%.

Kementerian mengaitkan pertumbuhan Mei dengan permintaan teknologi yang kuat, bahkan ketika penguncian yang ketat terkait Covid-19 di China "mengganggu beberapa momentum ekspor".

Baca Juga: Investor Asing Meningkatkan Belanjanya di Pasar Modal China Selama Mei

Ekspor ke China, yang merupakan mitra dagang terbesar Taiwan tumbuh 0,8% tahunan menjadi US$ 15,81 miliar. Angka itu melambat tajam dari kenaikan tahunan 10,6% di bulan April karena banyak kota di China mengalami lockdown. 

China telah mulai melonggarkan pembatasan virus di beberapa tempat dalam beberapa pekan terakhir. Meskipun analis mengatakan kebijakan nol toleransi terhadap Covid yang dianut China merupakan risiko utama yang dapat berlanjut hingga tahun depan.

Pejabat kementerian Taiwan, Beatrice Tsai, mengatakan kepada wartawan bahwa permintaan dari China tidak hilang tetapi baru saja "ditunda." Dan pembukaan kembali China akan mendukung ekspor Taiwan di bulan Juni.

Ekspor Mei ke Asia Tenggara naik 24% secara tahunan ke level tertinggi dalam sejarah. Kemungkinan itu terjadi karena produksi dialihkan oleh perusahaan dari China yang mengalami penguncian, tambah Tsai.

Keseluruhan ekspor komponen elektronik naik 25,9% di bulan Mei menjadi US$ 16,71 miliar, dengan ekspor semikonduktor melonjak 28,3% dari tahun sebelumnya.

Banyak perusahaan memperkirakan kekurangan chip global akan berlangsung setidaknya untuk sisa tahun ini, yang akan terus mengisi buku pesanan perusahaan semikonduktor Taiwan.

Perusahaan seperti TSMC, penyedia jasa maklon chip terbesar di dunia, memasok komponen ke raksasa teknologi global, seperti Apple Inc hingga perusahaan otomotif dan elektronik konsumen kelas bawah, yang membutuhkan chip yang lebih sederhana.

Baca Juga: Eksekutif BYD Menyatakan Perusahaannya Segera Memasok Baterai ke Tesla

Kementerian keuangan Taiwan memperingatkan ketidakpastian atas perang di Ukraina dan tekanan inflasi. Namun Taiwan mengatakan prospek bisnis semikonduktor untuk aplikasi termasuk di sektor otomotif, tetap cerah.

Ekspor ke Amerika Serikat naik 15,5%, lebih lambat dari lonjakan 26,6% yang tercatat bulan sebelumnya.

China akan merilis data perdagangan Mei pada hari Kamis.

Impor Taiwan bulan Mei naik 26,7% menjadi US$ 39,68 miliar, tertinggi dalam sejarah dan lebih baik dari ekspektasi ekonom dengan kenaikan 19,75%, setelah meningkat 26,7% di bulan April.

Taiwan dapat melihat peningkatan ekspor Juni di kisaran 11% hingga 15% dari tahun sebelumnya, kata kementerian keuangan.

Bagikan

Berita Terbaru

Inflasi November Mencapai 2,72%, Emas Perhiasan Pemicu Utama
| Senin, 01 Desember 2025 | 13:31 WIB

Inflasi November Mencapai 2,72%, Emas Perhiasan Pemicu Utama

Inflasi November 2025 melambat ke 0,17% MoM (2,72% YoY). Emas perhiasan dominan, bawang merah & daging ayam ras alami deflasi.

Emiten Farmasi Bakal Kebagian Rejeki dari Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tahun
| Senin, 01 Desember 2025 | 13:00 WIB

Emiten Farmasi Bakal Kebagian Rejeki dari Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tahun

Emiten farmasi yang memproduksi obat generik berlogo, hingga alat kesehatan berpotensi merasakan dampak positif.

Surplus Neraca Dagang Susut Menjadi US$ 2,39 Miliar Per Oktober 2025
| Senin, 01 Desember 2025 | 12:56 WIB

Surplus Neraca Dagang Susut Menjadi US$ 2,39 Miliar Per Oktober 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, surplus neraca perdagangan barang Indonesia pada Oktober 2025 mencapai US$ 2,39 miliar.

Tanggapi Nasabah yang Kehilangan Rp 71 Miliar, Mirae Asset Sekuritas Buka Suara
| Senin, 01 Desember 2025 | 12:29 WIB

Tanggapi Nasabah yang Kehilangan Rp 71 Miliar, Mirae Asset Sekuritas Buka Suara

Mirae menyabjut bahwa dari pemeriksaan awal, terdapat indikasi kuat bahwa nasabah membagikan kata sandi dan akses akunnya kepada orang lain.

PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi ke Level 53,3, Tapi Ekspektasi Bisnis Melemah
| Senin, 01 Desember 2025 | 10:56 WIB

PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi ke Level 53,3, Tapi Ekspektasi Bisnis Melemah

Program stimulus pemerintah membantu mendorong daya beli masyarakat dan menaikkan permintaan di dalam negeri

Harga Pangan yang Turun Berpotensi Membuat Inflasi November Melandai
| Senin, 01 Desember 2025 | 10:11 WIB

Harga Pangan yang Turun Berpotensi Membuat Inflasi November Melandai

Laju inflasi menjelang akhir tahun, justru diperkirakan melandai yang disebabkan harga pangan yang tercatat lebih rendah. 

Pekerja Bebas Dongkrak Setoran PPh Orang Pribadi
| Senin, 01 Desember 2025 | 09:59 WIB

Pekerja Bebas Dongkrak Setoran PPh Orang Pribadi

Penerimaan pajak penghasilan orang pribadi tercatat melesat 41% mencapai Rp 17,87 triliun           

Mimpi Ekonomi Tumbuh 8% Kian Menjauh
| Senin, 01 Desember 2025 | 09:50 WIB

Mimpi Ekonomi Tumbuh 8% Kian Menjauh

Menurut prediksi super optimistis Bank Indonesia, ekonomi cuma naik maksimal 7,7%                   

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:20 WIB

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan

Dari puluhan emiten yang keluar dari Papan Pemantauan Khusus pada 28 November 2025, hanya segelintir yang didukung narasi kuat.

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:16 WIB

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati

BEI mengumumkan evaluasi indeks Sri-Kehati. Investor bisa memanfaatkan momentum ini untuk menengok ulang portofolio masi

INDEKS BERITA

Terpopuler