Saham Anjlok, Pengelola Investasi Merugi

Senin, 08 Agustus 2022 | 05:00 WIB
Saham Anjlok, Pengelola Investasi Merugi
[]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID -NEW YORK. Gejolak pasar saham global selama enam bulan ini menyebabkan berbagai institusi investasi mencatatkan kerugian. 

Misalnya, perusahaan investasi milik investor kakap Warren Buffett, Berkshire Hathaway Inc melaporkan kerugian sekitar US$ 43,8 miliar pada periode April-Juni 2022.

Berkshire sebetulnya masih membukukan laba operasi US$ 9,3 miliar. Keuntungan reasuransi dan perusahaan kereta api BNSF, bisa  mengimbangi kerugian baru pada perusahaan asuransi mobil Geico.

Berkshire juga memperlambat pembelian saham, termasuk miliknya sendiri. Meskipun ia masih memiliki uang tunai sebesar US$ 105 miliar.

Baca Juga: Penghuni LQ45 dan IDX30 Berganti, Begini Prospek Saham INDY, HRUM, ITMG dan ARTO

Investor mengamati Berkshire dengan cermat karena reputasi Buffett, dan  hasil dari lusinan unit operasi konglomerat tersebut sering mencerminkan tren ekonomi yang lebih luas.

Dalam laporan kuartal II 2022, Berkshire menyebutkan, gangguan signifikan datang dari rantai pasok dan biaya uang lebih tinggi tetap berlangsung karena kemunculan varian baru Covid-19 dan dampak invansi Rusia ke Ukraina.  

Berkshire merugi sebesar US$ 53 miliar dari investasi dan derivatif. Termasuk penurunan 21% lebih pada saham portofolio utamanya, yakni Apple, Bank of Amerika Corp dan American Express Co.

Ada juga Dana Pensiun Pemerintah Jepang (GPIF) melaporkan kerugian investasi sekitar  ¥ 3,75 triliun atau sekitar US$ 28,13 miliar pada kuartal II 2022.  Ini  penurunan kuartalan kedua berturut-turut. Penurunan saham global di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi global.

Dana pensiun terbesar di dunia ini telah kehilangan 1,91% nilai asetnya selama periode April-Juni hingga menjadi ¥ 193,126 triliun. Penurunan meningkat dari kuartal sebelumnya yang tercatat telah melorot 1,1%.
Portofolio saham asing GPIF mencatat kerugian sebesar 5,36%. Sedangkan portofolio saham Jepang mengalami kerugian sebesar 3,68%. Lalu obligasi Jepang mencatat kerugian 1,31%.    

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Tren Bullish Diproyeksi Masih Akan Ikuti Samudera Indonesia (SMDR) Tahun 2026
| Jumat, 05 Desember 2025 | 15:00 WIB

Tren Bullish Diproyeksi Masih Akan Ikuti Samudera Indonesia (SMDR) Tahun 2026

SMDR tahun ini mengalokasikan belanja modal senilai Rp 4 triliun ayang dialokasikan untuk menambah kapal baru.

Menguatnya Saham Tommy Soeharto (GTSI) Didominasi Volume Pembelian
| Jumat, 05 Desember 2025 | 14:00 WIB

Menguatnya Saham Tommy Soeharto (GTSI) Didominasi Volume Pembelian

Target GTSI adalah juga mencari sumber pendapatan baru agar tidak tergantung dari LNG shipping dan FSRU.

Didorong Sentimen Rights Issue, Begini Proyeksi Saham IMAS dan IMJS Menurut Analis
| Jumat, 05 Desember 2025 | 12:50 WIB

Didorong Sentimen Rights Issue, Begini Proyeksi Saham IMAS dan IMJS Menurut Analis

Pendapatan IMAS sampai dengan September 2025 ditopang dari PT IMG Sejahtera Langgeng senilai Rp 14,79 triliun atau tumbuh 15,46% YoY.

Butuh Duit Jumbo Menyerap Kenaikan Free Float, Mampukah Pasar?
| Jumat, 05 Desember 2025 | 10:03 WIB

Butuh Duit Jumbo Menyerap Kenaikan Free Float, Mampukah Pasar?

Dengan target transaksi harian hanya Rp 14,5 triliun, besaran dana untuk menyerap saham free float 15% sekitar Rp 203 triliun termasuk besar.

Melambung Tinggi, Saham Teknologi Masih Terus Unjuk Gigi
| Jumat, 05 Desember 2025 | 09:53 WIB

Melambung Tinggi, Saham Teknologi Masih Terus Unjuk Gigi

Pergerakan saham teknologi ke depan akan jauh lebih selektif dan berbasis kinerja, bukan lagi sekadar euforia sentimen.

WALHI Beberkan Akumulasi Alih Fungsi Hutan 10.795 Ha Pemicu Banjir di Sumut
| Jumat, 05 Desember 2025 | 09:00 WIB

WALHI Beberkan Akumulasi Alih Fungsi Hutan 10.795 Ha Pemicu Banjir di Sumut

Banjir ini mencerminkan akumulasi krisis ekologis yang dipicu ekspansi tambang, proyek energi, hingga perkebunan sawit skala besar.

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:32 WIB

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif

RATU memiliki tujuh rencana akuisisi global hingga tiga tahun ke depan, dua diantaranya ditargetkan selesai kuartal IV-2025 dan semester I-2026.

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:12 WIB

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra

WSKT juga menargetkan peningkatan pendapatan selama periode tersebut, meski Buyung enggan menyebut angkanya secara spesifik.  

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:08 WIB

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis

Pengiriman menggunakan pesawat perintis merupakan langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan energi di wilayah terdampak

Layanan Internet Darurat FiberStar di Lokasi Bencana
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:03 WIB

Layanan Internet Darurat FiberStar di Lokasi Bencana

FiberStar juga menghadirkan layanan internet darurat menggunakan teknologi Starlink untuk mendukung komunikasi bagi penyintas, relawan dan aparat

INDEKS BERITA

Terpopuler