Saham Emiten Konstruksi Berpeluang Terdorong Kontrak Baru

Jumat, 29 Oktober 2021 | 08:21 WIB
Saham Emiten Konstruksi Berpeluang Terdorong Kontrak Baru
[ILUSTRASI. Menakar peluang di saham-saham konstruksi BUMN yang tengah terkoreksi]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham konstruksi pelat merah berpeluang kembali mendaki di akhir tahun ini. Prospek saham-saham ini akan terdorong oleh pembangunan proyek yang lebih banyak dilakukan pada akhir tahun.

Dalam sepekan terakhir, saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya cenderung terkoreksi. Dalam seminggu terakhir hingga Kamis (28/10), harga saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) merosot 8,11% menjadi Rp 1.020 per saham. Lalu, saham PT PP Tbk (PTPP) minus 6% ke Rp 1.175, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) turun 7,89% jadi Rp 1.225, dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) terkoreksi 7,22% ke posisi Rp 900 per saham.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Progres Smelter Freeport Dievaluasi Tiga Bulan Sekali
| Senin, 10 Maret 2025 | 07:40 WIB

Progres Smelter Freeport Dievaluasi Tiga Bulan Sekali

Kementerian ESDM memberi kelonggaran bagi Freeport untuk mengekspor konsentrat tembaga setelah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No. 6 Tahun 2025

Kelangkaan Peralatan di Industri Migas
| Senin, 10 Maret 2025 | 07:37 WIB

Kelangkaan Peralatan di Industri Migas

Saat ini KKKS diminta secara masif oleh negara untuk gencar melakukan pengeboran dan meningkatkan perawatan sumur

Manfaat dan Mudarat Beleid Listrik Energi Hijau
| Senin, 10 Maret 2025 | 07:34 WIB

Manfaat dan Mudarat Beleid Listrik Energi Hijau

Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudishtira menilai mayoritas investasi EBT di Indonesia masih berasal dari luar negeri,

Pekan Pertama Maret 2025 IHSG Paling Moncer di ASEAN, Saham-Saham Ini bisa Dilirik
| Senin, 10 Maret 2025 | 07:05 WIB

Pekan Pertama Maret 2025 IHSG Paling Moncer di ASEAN, Saham-Saham Ini bisa Dilirik

Meski masih dibayangi ketidakpastian, secara teknikal pergerakan IHSG saat ini diperkirakan sedang berada di awal fase uptrend.

Beban Meningkat, Premi Asuransi Kumpulan Tersendat
| Senin, 10 Maret 2025 | 06:35 WIB

Beban Meningkat, Premi Asuransi Kumpulan Tersendat

Semakin tingginya beban, membuat kalangan perusahaan pemberi kerja semakin selektif dalam memberi manfaat asuransi bagi karyawannya. 

Rupiah Akan Dipengaruhi Potensi Pelemahan Dolar AS di Awal Pekan
| Senin, 10 Maret 2025 | 05:41 WIB

Rupiah Akan Dipengaruhi Potensi Pelemahan Dolar AS di Awal Pekan

Pelemahan dolar AS yang dinilai kian terbatas hingga ketidakpastian kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump menjadi penahan rupiah.

Emiten Unggas Masih Bisa Bernas
| Senin, 10 Maret 2025 | 05:36 WIB

Emiten Unggas Masih Bisa Bernas

Emiten unggas yang dihantui kelesuan daya beli akan terdorong momentum Ramadan dan program Makan Bergizi Gratis (MBG)

SMRA Klarifikasi Soal Panggilan KPK atas Kasus Suap Eks Pejabat Pajak Muhammad Haniv
| Senin, 10 Maret 2025 | 05:33 WIB

SMRA Klarifikasi Soal Panggilan KPK atas Kasus Suap Eks Pejabat Pajak Muhammad Haniv

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menampik keterlibatannya dengan kasus gratifikasi yang menjerat mantan Pejabat Ditjen Pajak Muhammad Haniv. 

Bisnis Asuransi Sulit Tumbuh Lebih Tinggi
| Senin, 10 Maret 2025 | 05:30 WIB

Bisnis Asuransi Sulit Tumbuh Lebih Tinggi

Baru beberapa bulan berjalan, industri asuransi umum mulai melihat prospek bisnis di tahun ini dengan lebih realistis

Penawaran ST014 dimulai, Ini Strategi Pilih-Pilih Instrumen Investasi Bagi Ritel
| Senin, 10 Maret 2025 | 05:30 WIB

Penawaran ST014 dimulai, Ini Strategi Pilih-Pilih Instrumen Investasi Bagi Ritel

Pemerintah mengumumkan ST014 menawarkan imbal hasil 6,5% per tahun untuk tenor dua tahun dan 6,6% per tahun untuk ST014 tenor empat tahun. 

INDEKS BERITA

Terpopuler