Saham Konstruksi Swasta Masih Tertekan

Kamis, 24 Maret 2022 | 05:45 WIB
Saham Konstruksi Swasta Masih Tertekan
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham emiten  konstruksi sektor swasta memperlihatkan penguatan harian, meski kemarin (23/3) sektor infrastruktur tergerus 0,63%. Tetapi bila dihitung sejak awal tahun hingga kemarin (year to date), kinerja saham-saham ini masih merah.

Pendatang baru PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) mencatatkan kenaikan harian tertinggi, yakni naik 9,80% ke Rp 224. Meski begitu, angka ini masih di bawah harga initial public offering (IPO) yang sebesar Rp 264, pada  Rabu (9/3) lalu.

Saham PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) juga naik 8,72% ke Rp 162. Namun, bila dihitung sejak awal tahun masih minus 17,77%.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei menilai saat ini emiten konstruksi dan infrastruktur non-BUMN masih minim katalis positif. Peluang pembangunan ibukota negara di Kalimantan Timur, lebih berpotensi didominasi BUMN. Begitu juga dengan proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seperti di Mandalika.

Di sisi lain, kontraktor swasta yang banyak menggarap proyek highrise seperti TOTL, TOPS dan DGIK masih terhambat pengereman pembangunan highrise.

Jono berharap, ke depannya emiten swasta bisa ikut terpapar sentimen positif dari implementasi program Sovereign Wealth Funds (SWF), meskipun belum bisa dinikmati dalam waktu dekat. "Jika proyek infrastruktur sudah berjalan, maka akan memberi dampak positif untuk pembangunan wilayah," kata Jono, Rabu (23/3).

Dia menyarankan pelaku pasar untuk wait and see terhadap saham-saham konstruksi swasta.

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto menambahkan, emiten konstruksi, baik BUMN maupun swasta, sama-sama membukukan kinerja kurang memuaskan selama pandemi. Ini akibat banyaknya proyek tertunda dan seretnya pembayaran.

Faktor pemberat lainnya, saham emiten konstruksi swasta cenderung kurang likuid dibanding dengan emiten konstruksi BUMN. "Tanpa katalis yang kuat, akan sulit menumbuhkan optimisme para investor," kata Pandhu.

Secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat ada tanda-tanda menguat terbatas. Namun emiten konstruksi non-BUMN masih sulit menemui katalis positif. Ini karena pertumbuhan high residential dan mal tidak terlalu tinggi, dan masyarakat masih melihat ke rumah tapak. "Kalau pun menguat, akan relatif terbatas," kata Herditya.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Setelah IHSG Kembali Mencetak Rekor, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (27/11)
| Kamis, 27 November 2025 | 05:45 WIB

Setelah IHSG Kembali Mencetak Rekor, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (27/11)

Selanjutnya pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh sentimen global dan yang paling utama pemangkasan suku bunga The Fed.

Pebisnis Tolak Wacana Relaksasi Ekspor Kayu Bulat
| Kamis, 27 November 2025 | 05:40 WIB

Pebisnis Tolak Wacana Relaksasi Ekspor Kayu Bulat

Wacana ini memberi sinyal bahwa Indonesia mulai kembali nyaman mengekspor bahan mentah ataupun semi-jadi.

Komitmen Investasi di IKN Masih Tinggi
| Kamis, 27 November 2025 | 05:35 WIB

Komitmen Investasi di IKN Masih Tinggi

Otorita Ibu Kota Nusantara alias IKN mengklaim sudah kantongi minat investasi total Rp 158,73 triliun.

Bundamedik (BMHS) Tetap Garap Peluang Layanan Fertilitas
| Kamis, 27 November 2025 | 05:20 WIB

Bundamedik (BMHS) Tetap Garap Peluang Layanan Fertilitas

Di sisa tahun ini, BMHS menekankan pada produk ibu dan anak.yang didukung oleh teknologi yang canggih dan keahlian dokter.

Kurang Peminat, Program Magang Tahap Tiga Dibuka
| Kamis, 27 November 2025 | 05:20 WIB

Kurang Peminat, Program Magang Tahap Tiga Dibuka

Jumlah peserta magang di tahap pertama dan kedua baru mencapai 77.000 peserta atau 77% dari target yang dipatok.

Beras Lokal Lebih Mahal Tiga Kali Lipat dari Impor
| Kamis, 27 November 2025 | 05:10 WIB

Beras Lokal Lebih Mahal Tiga Kali Lipat dari Impor

Fenomena impor ilegal beras yanag baru-baru ini terjadi memunculkan fakta bahwa harga beras impor amat murah.

Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Beri Lebih Banyak Stimulus
| Kamis, 27 November 2025 | 04:50 WIB

Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Beri Lebih Banyak Stimulus

Pemerintah beri sejumlah stimulus untuk mendorong ekonomi di kuartal IV tahun ini mulai dari diskon tarif transportasi hingga BLT. 

Segmen Pasar Asuransi Kesehatan Kumpulan Lebih Menawan
| Kamis, 27 November 2025 | 04:50 WIB

Segmen Pasar Asuransi Kesehatan Kumpulan Lebih Menawan

Beban co-sharing karyawan di segmen kumpulan berpotensi lebih ringan dibanding nasabah produk individu

IHSG All Time High di 8.602, Intip Proyeksi & Saham Pilihan Untuk Hari Ini (27/11)
| Kamis, 27 November 2025 | 04:45 WIB

IHSG All Time High di 8.602, Intip Proyeksi & Saham Pilihan Untuk Hari Ini (27/11)

IHSG mengakumulasi kenaikan 2,33% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun IHSG telah menguat 21,50%.​

Jumlah Pengusaha Kena Pajak Bertambah
| Kamis, 27 November 2025 | 04:40 WIB

Jumlah Pengusaha Kena Pajak Bertambah

DJP laporkan lonjakan 9,02% jumlah PKP menjadi 735.838 di 2025. Peningkatan ini didorong perbaikan administrasi dan aktivasi Coretax.

INDEKS BERITA

Terpopuler