Berita Market

Saham Second Liner dari Sektor Properti dan Konstruksi Dinilai Menarik di Tahun 2022

Rabu, 05 Januari 2022 | 04:45 WIB
Saham Second Liner dari Sektor Properti dan Konstruksi Dinilai Menarik di Tahun 2022

Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2021, saham second liner menjadi saham yang bergerak mentereng. Indeks IDX SMC Liquid misalnya menguat 5,52%. Tapi pada awal tahun ini, indeks IDX SMC bakal bergerak konsolidasi. 

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, secara teknikal IDX SMC Liquid masih dapat bergerak menguat. "Namun terbatas menguji level 370-380," kata dia. Di akhir 2021, IDX SMC Liquid telah ditutup di 356,39. 

Saham top gainers indeks IDX SMC Liquid adalah ADRO, LINK, ITMG dan ISAT. Sedangkan top losers berisikan antara lain WSBP, WSKT, PTPP, WIKA, dan ADHI. 

Baca Juga: Ini Deretan Saham Paling Untung Tahun 2021 dan Prospeknya ke Depan

Analis Erdikha Elit Sekuritas Ivan Kasulthan menuturkan, tahun lalu saham IDX SMC Liquid ditopang sektor pertambangan. Pada tahun ini, dia melihat kemungkinan adanya rotasi sektor di konstituen indeks tersebut. 

"Tahun ini diperkirakan ada rotasi ke sektor properti dan infrastruktur seiring adanya rencana pemerintah memindahkan ibukota dan adanya harapan ekonomi yang lebih baik dari tahun sebelumnya," ujar Ivan, Selasa (4/1).

Karena itu, Ivan merekomendasikan saham yang menarik pada indeks tersebut yakni WSKT, WIKA, ADHI, dan PTPP. Menurut dia, sentimen positif datang dari pemindahan Ibukota. Selain itu, ada beberapa aksi korporasi yang dilakukan emiten tersebut. Dia mencontohkan, WSKT baru-baru ini rights issue untuk menambah modal kerja, sehingga dapat menjalankan proyek baru.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova justru menyarankan saham SIDO, BNGA, dan CTRA pada IDX SMC Liquid. SIDO dipilih karena kinerja keuangan konsisten bertumbuh, sehingga harga mencerminkan minat investor tetap tinggi. 

Sementara BNGA mencatat kinerja positif di 2021, lebih tinggi dari 2020. Menurut dia, secara teknikal saham ini masih konsolidasi dengan potensi naik. 

CTRA dipilih karena mencatat pertumbuhan pendapatan dan secara teknikal harga berpotensi menguat. Dari saham tersebut Ivan menargetkan saham SIDO akan berada di Rp 1.000, BNGA Rp 1.200 dan CTRA Rp 1.400.

Baca Juga: Saham Bank Lapis Kedua Masih Menarik Dikoleksi

Dari saham pilihan MNC Sekuritas. Herditya merekomendasikan buy on weakness ADHI dengan target harga Rp 1.000, WIKA di Rp 1.300, ISAT di Rp 7.250, dan ADRO di level Rp 2.500. Sementara Erdikha Elit Sekuritas merekomendasikan speculative buy WIKA, ADHI dan PTPP. 

Terbaru