Saham Sektor Konsumer Masih Akan Melaju

Senin, 07 Januari 2019 | 09:49 WIB
Saham Sektor Konsumer Masih Akan Melaju
[]
Reporter: Yoliawan H | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor konsumer bisa menjadi pilihan investasi tahun ini. Di pekan pertama perdagangan Januari 2019, sektor ini menjadi sektor saham yang pergerakannya paling moncer. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks consumer goods industry berhasil menghijau 2,98% year to date (ytd).

Jika mengurut berdasarkan kapitalisasi pasar, tercatat 5 saham terbesar, seperti PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) masih mencetak performa cukup baik di tahun 2019 yang baru berjalan ini.

Secara year to date atau di awal tahun ini, HMSP naik 7,01%, UNVR naik 5,29%, GGRM turun tipis 0,15%, ICBP naik 1,44% dan KLBF naik 3,29%.

Moncernya saham ini sejalan dengan sentimen positif ekonomi dalam negeri. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, inflasi 2018 sebesar 3,13%. Selain itu, nilai tukar rupiah terus menunjukkan penguatan. Jumat (4/1) kurs rupiah bertengger di level Rp 14.270 per dollar AS.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, faktor pendorong sektor saham konsumer adalah membaiknya data inflasi dan fundamental emiten yang kuat. "Pelaku pasar optimistis melihat daya beli yang cukup baik. Ini tercermin dari data inflasi," ujar William kepada Kontan, Minggu (6/1).

Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Isnaputra Iskandar, dalam risetnya, Jumat (4/1), melihat, inflasi rendah dan penguatan rupiah akan berdampak positif bagi emiten consumer goods. Beban biaya akan berkurang.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menyebut, ada beberapa sentimen yang mempengaruhi fundamental sektor ini. Di antaranya harga bahan baku, permintaan masyarakat, harga jual, marjin keuntungan, biaya produksi, biaya distribusi dan iklan.

Emiten consumer goods juga diuntungkan harga komoditas yang cenderung turun, lantaran harga bahan baku jadi lebih rendah. "Sehingga dinilai dapat meningkatkan marjin keuntungan perusahaan," ujar Reza.
 
Saham pilihan
 
Dari banyaknya emiten konsumer, Isnaputra merekomendasikan beli saham ICBP dengan target harga Rp 11.500 per saham. "Segmen menengah ke bawah juga akan mendapat manfaat dari kenaikan upah minimum 8,03%, tidak adanya kenaikan tarif listrik dan alokasi anggaran negara yang lebih tinggi untuk dana desa dan pemilihan umum," ujar dia.

Selain itu, saham consumer lain yang bisa diperhatikan adalah GGRM. Tidak adanya kenaikan tarif cukai rokok tahun ini akan mendorong pertumbuhan volume yang lebih cepat dari produk-produk dengan margin yang lebih tinggi. Target harga GGRM Rp 100.000 per saham.

Sedangkan Reza menjagokan saham UNVR, ICBP dan INDF, jika melihat fundamental kinerjanya. "Namun, untuk trading bisa KAEF dan INAF," ujar dia.

Adapun sentimen yang harus diperhatikan ke depannya adalah pergerakan nilai tukar rupiah. "Rekomendasi untuk UNVR dengan target harga Rp 50.000 per saham, KLBF Rp 1.650 per saham dan MYOR target harga Rp 3.000 per saham," ujar William.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Profit 25,49% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun Setipis Silet (4 Agustus 2025)
| Senin, 04 Agustus 2025 | 09:29 WIB

Profit 25,49% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun Setipis Silet (4 Agustus 2025)

Harga emas batangan Antam 24 hari ini masih sesuai update 4 Agustus 2025 di Logammulia.com Rp 1.946.000 per gram, buyback Rp 1.792.000 per gram.

Banding-Banding Kinerja Bank Digital di Paruh Pertama 2025, Pilih ARTO atau AGRO?
| Senin, 04 Agustus 2025 | 09:02 WIB

Banding-Banding Kinerja Bank Digital di Paruh Pertama 2025, Pilih ARTO atau AGRO?

Emiten bank digital yang telah merilis laporan keuangan semester I-2025 kompak menorehkan bottom line yang positif.

ESG Perbankan Besar: Kredit Hijau dan UMKM Mengalir Deras
| Senin, 04 Agustus 2025 | 08:57 WIB

ESG Perbankan Besar: Kredit Hijau dan UMKM Mengalir Deras

Perbankan getol menyalurkan kredit keberlanjutan ke sektor hijau dan sosial. Prospek saham bank pun semakin menarik.

Kinerja Apik di Paruh Pertama 2025, Pendapatan TAPG Diproyeksi Naik 9% di Akhir 2025
| Senin, 04 Agustus 2025 | 08:22 WIB

Kinerja Apik di Paruh Pertama 2025, Pendapatan TAPG Diproyeksi Naik 9% di Akhir 2025

Produksi CPO PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) di semester II-2025 diprediksi tetap stabil, didukung kondisi cuaca yang lebih bersahabat.

Investor China Sah Akuisisi Mayoritas Saham PGJO, Banderol Jauh di Bawah Harga Pasar
| Senin, 04 Agustus 2025 | 08:05 WIB

Investor China Sah Akuisisi Mayoritas Saham PGJO, Banderol Jauh di Bawah Harga Pasar

Volatilitas saham yang diiringi kenaikan harga yang signifikan membuat perdagangan saham PGJO disuspensi BEI hingga saat ini. 

Saham IKAN Tetiba Menggeliat, Tiga Hari Beruntun Harga Terbang 87,30%, Apa Sebabnya?
| Senin, 04 Agustus 2025 | 07:49 WIB

Saham IKAN Tetiba Menggeliat, Tiga Hari Beruntun Harga Terbang 87,30%, Apa Sebabnya?

Sepanjang dua kuartal terakhir, kinerja keuangan PT Era Mandiri Cemerlang Tbk (IKAN) tumbuh positif.

Pendapatan dan Laba Intiland Development (DILD) Menyusut
| Senin, 04 Agustus 2025 | 07:30 WIB

Pendapatan dan Laba Intiland Development (DILD) Menyusut

Meski kinerja turun, DILD engklaim performa perusahaan pada semester I-2025 masih mencerminkan kondisi operasional yang stabil.

Jaga Whistleblower Aman, Bisnis pun Berkelanjutan
| Senin, 04 Agustus 2025 | 07:23 WIB

Jaga Whistleblower Aman, Bisnis pun Berkelanjutan

Kasus fraud pada industri startup mendorong ekosistem ini untuk tingkatkan tata kelola perusahaan dengan menerapkan sistemnya.

Mencari Peluang Cuan Di Tengah Risiko Menantang
| Senin, 04 Agustus 2025 | 07:19 WIB

Mencari Peluang Cuan Di Tengah Risiko Menantang

Gempuran skandal gagal bayar tak mengurungkan niat platform pinjaman daring untuk terus menjaring dana dari para lender.  

REI Usul Diskon PPNDTP untuk Properti Inden
| Senin, 04 Agustus 2025 | 07:00 WIB

REI Usul Diskon PPNDTP untuk Properti Inden

Saat ini PPN-DTP 100% hanya untuk unit-unit ready, sehingga manfaatnya terhadap penjualan properti lebih banyak dirasakan oleh pengembang besar.

INDEKS BERITA

Terpopuler