Saham Terkait Bank Digital Naik Meski Realisasi Belum Terlihat

Senin, 19 Juli 2021 | 07:50 WIB
Saham Terkait Bank Digital Naik Meski Realisasi Belum Terlihat
[ILUSTRASI. Nasabah melakukan registrasi di aplikasi Bank Jago, Minggu (18/4). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/04/2021.]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana sejumlah bank melakukan transformasi menjadi bank digital disambut baik oleh para pelaku pasar.Ini terlihat dari terus melesatnya harga saham bank-bank kecil yang pernah menyuarakan rencana digitalisasi.

Contohnya adalah PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). Pekan lalu, harganya naik 25,93%, menjadikan saham ini melesat 268,8% dalam sebulan. Bank yang sebelumnya bernama Bank Harda Internasional ini baru saja melaksanakan penambahan modal sebesar Rp 7,49 triliun melalui rights issue.

Rencananya, BBHI akan menggunakan dana tersebut untuk memenuhi modal inti minimum bank demi mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang kredit dengan inovasi teknologi atau yang dikenal dengan bank digital.

Selain itu, PT BPD Banten Tbk (BEKS) juga tersengat isu bank digital, setelah mengumumkan rencananya merealisasikan layanan digital dengan memanfaatkan layanan komputasi cloud milik Amazon Web Services.

Tak mau ketinggalan, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) dan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) juga berencana bertransformasi menjadi bank yang menyalurkan kredit secara digital.

Emiten Saham 1 mingu (%) YTD (%)
Allo Bank Indonesia  BBHI 25,93 1.158,99
Bank Jago ARTO 14,39 310
Bank Ganesha BGTG 10,37 101,35
Bank Neo Commerce BBYB 8,55 112,93
BPD Banten BEKS 4,49 5,1
BRI Agroniaga AGRO 3,98 101,93

Sumber: RTI, penutupan Jumat (16/7/2021)

 

Ekspektasi tinggi

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, kenaikan harga saham-saham bank tersebut seiring dengan tingginya ekspektasi pelaku pasar terhadap bisnis bank digital.

"Akselerasi dari perbankan digital dinilai dapat memperkuat bisnis perbankan itu sendiri," kata Okie, Jumat (16/7). Investor juga berfokus pada nilai saham ke depan, sehingga mahal murahnya masih bersifat relatif.

Berdasarkan realisasi kinerja per Maret 2021, harga saham BBHI saat ini mencerminkan rasio price to book value (PBV) sebesar 36,35 kali. Sementara BEKS 2,72 kali, AGRO 10,51 kali dan BBYB 3,98 kali.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga mengatakan, sebenarnya masih sulit untuk menentukan prospek saham-saham tersebut ke depannya. Pasalnya, belum ada wujud konkret dari rencana transformasi digital bank-bank tersebut.

"Mana yang pasti terwujud belum ada yang diketahui pastinya. Sentimen bank digital saat ini mirip sekali dengan mobil listrik, sama-sama baru terealisasi sebagian tapi ekspektasi pasar sudah tinggi sekali," ungkap William.

William tetap melihat peluang pertambahan nilai pada saham-saham tersebut. Menurut dia, selama sentimen positif transformasi bank digital ini masih berlanjut, harga saham-sahamnya masih bisa naik. "Saham-saham ini menarik untuk trading jangka pendek asalkan investornya memang bisa mengikuti trennya," kata dia.

Menurut William, BBHI menjadi saham yang paling menarik dicermati dengan target harga Rp 3.000-Rp 3.300 per saham. Bernada serupa, Okie juga menilai, saham-saham tersebut lebih cocok untuk trading dan memanfaatkan momentumnya.

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR
| Selasa, 04 November 2025 | 09:09 WIB

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR

Hingga akhir 2025 MYOR menargetkan laba bersih sebesar Rp 3,1 triliun atau cuma naik sekitar 0,8% dibandingkan tahun lalu.​

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru
| Selasa, 04 November 2025 | 08:49 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru

Investor diharapkan bisa berinvestasi pada saham profit tinggi, valuasi harga dan volatilitas rendah.

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian
| Selasa, 04 November 2025 | 08:45 WIB

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian

Saratoga juga mencatat kerugian bersih atas instrumen keuangan derivatif lainnya Rp 236 juta per 30 September 2025.

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah
| Selasa, 04 November 2025 | 08:16 WIB

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah

Sepanjang Oktober 2025 investor asing institusi lebih banyak melakukan pembelian saham UNTR ketimbang mengambil posisi jual.

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit
| Selasa, 04 November 2025 | 08:02 WIB

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit

PT PAM Mineral Tbk (NICL) meraih pertumbuhan penjualan dan laba bersih per kuartal III-2025 di tengah tren melandainya harga nikel global.

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025
| Selasa, 04 November 2025 | 07:52 WIB

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025

Mayoritas emiten farmasi mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba di periode Januari hingga September 2025.

Kinerja Emiten FMCG Bervariasi, Prospek di Kuartal IV-2025 Berpotensi Lebih Seksi
| Selasa, 04 November 2025 | 07:42 WIB

Kinerja Emiten FMCG Bervariasi, Prospek di Kuartal IV-2025 Berpotensi Lebih Seksi

Ramadan yang jatuh pada pertengahan Maret 2026 berpotensi mendorong permintaan distributor terhadap barang konsumsi mulai kuartal IV-2025.

Rogoh Kocek Rp 2 Triliun,  Astra International (ASII) Menggelar Buyback Saham
| Selasa, 04 November 2025 | 07:42 WIB

Rogoh Kocek Rp 2 Triliun, Astra International (ASII) Menggelar Buyback Saham

Jadwal buyback PT Astra International Tbk (ASII) direncanakan mulai 3 November 2025 hingga 30 Januari 2026. ​

Kondisi Ekonomi Tak Baik-Baik Saja, Bisnis Emiten Konglomerasi Tertekan
| Selasa, 04 November 2025 | 07:09 WIB

Kondisi Ekonomi Tak Baik-Baik Saja, Bisnis Emiten Konglomerasi Tertekan

Penyebabnya beragam. Mulai dari pelemahan daya beli, depresiasi nilai tukar rupiah, hingga koreksi harga sejumlah komoditas.

Mengintip Saham ESG dalam Jajaran Blue Chip
| Selasa, 04 November 2025 | 06:59 WIB

Mengintip Saham ESG dalam Jajaran Blue Chip

Indeks ESG di bursa saham perlahan menguat. Pemicunya lebih karena rotasi pasar ke saham-saham blue chip.

INDEKS BERITA

Terpopuler