Berita HOME

Salim Mengangkat Prospek DCII

Selasa, 08 Juni 2021 | 06:00 WIB
Salim Mengangkat Prospek DCII

ILUSTRASI.

Reporter: Venny Suryanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Harga saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) kemarin melompat hingga 20% menjadi Rp 28.500 per saham di Bursa Efek Indonesia. Hal itu tak lepas dari aktivitas bos Indofood, Anthoni Salim, yang menambah kepemilikannya di DCII menjadi 11,12% saham belum lama ini.

DCI Indonesia yang mencatatkan sahamnya di BEI pada awal Januari tahun ini langsung menjadi perhatian publik. Saat IPO, harga saham perdana DCII hanya Rp 420 per saham. Kini, harganya sudah melonjak 6.686% menjadi Rp 28.500 per saham.

Prospek bisnis pusat data (data center) yang digeluti DCII memang sedang bersinar. Pada tahun ini, DCII menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 500 miliar. Dari jumlah itu, hingga kuartal I-2021 sudah terserap dana capex senilai Rp 300 miliar. 
 
Chief Executive Officer (CEO) PT DCI Indonesia Tbk, Otto Toto Sugiri menyebutkan, alokasi dana belanja modal tahun ini telah digunakan untuk membangun gedung pusat data keempat (JK5). “Capex tahun ini akan berfokus di JK5 dan secara infrastruktur awalnya sudah siap. Satu lantai sudah jadi dan sudah ada pelanggannya,” ungkap dia dalam paparan publik, Senin (7/6). 
 
Toto mengatakan, investasi awal gedung JK5 menyerap sekitar 20% dari alokasi belanja modal tahun ini. Manajemen DCI Indonesia juga berencana menambah gedung kelima (JK6) yang saat ini tengah dalam tahap desain. 
 
“Kami akan melanjutkan membangun satu lantai lagi untuk retail customer pada gedung keempat. Sementara kita juga akan bangun gedung kelima (JK6) dan saat ini sudah masuk tahap desain. Kami berharap, kalau tidak ada kendala paling cepat akan dibangun pada akhir tahun ini,” jelas dia. 
 
DCII telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis di sepanjang 2021. Selain tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, mereka akan meningkatkan adopsi teknologi terbaru, meningkatkan operasional yang efisien, mempertahankan kualitas operasional terbaik, menyediakan ruang kerja dan fasilitas yang nyaman, hingga implementasi automasi agar dapat menciptakan efisiensi energi di lingkungan perusahaan. 
 
Dengan strategi tersebut, Toto pun optimistis pendapatan DCI pada tahun ini dapat tumbuh hingga 30% dibandingkan tahun 2020. 
 
Di awal tahun ini, kinerja DCII cukup positif. Per 31 Maret 2021, DCI Indonesia mencatatkan pendapatan senilai Rp 171,51 miliar. Jumlah tersebut tumbuh 24,57% dibandingkan pendapatan pada kuartal I-2020 yang sebesar Rp 137,68 miliar. 
 
Manajemen DCI Indonesia melaporkan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) di kuartal I-2021 sebesar Rp 116 miliar atau naik 45% year-on-year (yoy). 
Dari sisi bottom line, DCII mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 55% (yoy) menjadi Rp 48 miliar di kuartal pertama tahun ini.
 
Toto pun melihat prospek bisnis layanan data center masih akan menjanjikan ke depan. Apalagi, pemain data center akan semakin bertambah seiring kemunculan para pemain asing. 
“DCI melihat tahun depan bakal hadir pemain asing. Kami sudah menyiapkan strategi bisnis seperti efisiensi harga tanpa menurunkan kualitas. Kami siap apabila di akhir tahun 2022 akan terjadi perang harga,” ungkap Toto. 
 
DCI Indonesia mengklaim sebagai market leader bisnis pusat data dengan total kapasitas mencapai 37 MW dan memiliki sekitar 51% pangsa pasar data center colocation di Indonesia. 
 
Toto menambahkan, DCII berkomitmen akan melakukan pembangunan gedung pusat data baru secara berkelanjutan di dalam area pusat data seluas 8,5 hektare dengan total kapasitas listrik sebesar 300 MW.         

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru
IHSG
7.087,32
1.11%
-79,50
LQ45
920,31
1.62%
-15,20
USD/IDR
16.240
0,40
EMAS
1.345.000
0,75%