Sarana Multi Infrastruktur Incar Fundraising Rp 11 Triliun di Tahun Depan

Senin, 31 Desember 2018 | 16:30 WIB
Sarana Multi Infrastruktur Incar Fundraising Rp 11 Triliun di Tahun Depan
[]
Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) tengah menyiapkan rencana fundraising di tahun depan untuk pertumbuhan pembiayaan di sektor infrastruktur. 

Emma Sri Martini, Direktur Utama SMI menyebut perusahaan membutuhkan tambahan fundraising sebesar Rp 10 triliun hingga Rp 11 triliun di tahun 2019.

“Di kuartal pertama nanti akan ada penawaran umum berkelanjutan (PUB) untuk produk konvensional, mungkin tambahan Rp 5 triliun lagi,” ujar Emma kepada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu di Jakarta. 

Saat ini, SMI masih memiliki standby PUB senilai Rp 4,5 triliun yang terdiri dari penerbitan sukuk Rp 2 triliun dan green bond Rp 2,5 triliun. 

Tahun depan, SMI menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan di sektor energi baru terbarukan (EBT) senilai Rp 5 triliun. Sementara, di sektor transportasi SMI tengah menggarap penugasan perluasan Bandara Hang Nadim, Batam senilai Rp 3 triliun hingga Rp 4 triliun. 

SMI juga berencana mendanai sejumlah proyek transportasi ramah lingkungan. “Saat ini yang sudah ditugaskan ke kami adalah proyek BRT (Bus Rapid Transit) di Medan, dan rencananya di Semarang juga mau pakai LRT (Light Rapid Transit) ke depannya,” kata Emma. 

Masing-masing proyek transportasi massal itu nilainya berkisar Rp 14 triliun hingga Rp 15 triliun. 

Emma menyebut dua tahun belakangan sektor transportasi mendominasi portofolio pembiayaan SMI. “Sektor energi justru ketinggalan,” kata Emma. 

Menurunnya pembiayaan di sektor energi lantaran beberapa proyek energi EBT tidak memiliki struktur yang bankable. Emma menyebut masalah utama di sektor energi EBT masih terkait di proses bisnisnya. 

“Banyak hal yang harus diperbaiki. Business process di sektor energi terbarukan masih jadi isu utama, mulai dari pricing policy dan bankablilty PPA (power purchase agreement),” ujar Emma. 

Sebab, jika masing-masing profil proyek energi EBT berbeda dan membutuhkan pembiayaan yang tepat sesuai dengan profil masing-masing proyek.  

Selain sektor transportasi, portofolio SMI terdiri dari sektor lain seperti jalan tol, pelabuhan dan bandara. Beberapa di antaranya adalah jalan tol Solo-Ngawi, Pelabuhan Penajam  di Kalimantan Timur, Power Plant Mini Hydro di Banjarnegara, dan pelabuhan kontainer Cigading di Cilegon.

Bagikan

Berita Terbaru

Bitcoin Volatil Ekstrem, Berikut Alternatif Koin Crypto Lain
| Selasa, 04 November 2025 | 16:38 WIB

Bitcoin Volatil Ekstrem, Berikut Alternatif Koin Crypto Lain

Ethereum (ETH) berada dalam watchlist karena dijadwalkan meluncurkan upgrade besar bernama Fusaka ke mainnet pada 3 Desember 2025.

Prabowo Akan Siapkan Rp 1,2 Triliun Per Tahun Buat Bayar Utang Whoosh
| Selasa, 04 November 2025 | 14:57 WIB

Prabowo Akan Siapkan Rp 1,2 Triliun Per Tahun Buat Bayar Utang Whoosh

Prabowo tekankan tidak ada masalah pembayaran utang Whoosh, namun belum jelas sumber dana dari APBN atau dari BPI Danantara.

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR
| Selasa, 04 November 2025 | 09:09 WIB

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR

Hingga akhir 2025 MYOR menargetkan laba bersih sebesar Rp 3,1 triliun atau cuma naik sekitar 0,8% dibandingkan tahun lalu.​

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru
| Selasa, 04 November 2025 | 08:49 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru

Investor diharapkan bisa berinvestasi pada saham profit tinggi, valuasi harga dan volatilitas rendah.

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian
| Selasa, 04 November 2025 | 08:45 WIB

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian

Saratoga juga mencatat kerugian bersih atas instrumen keuangan derivatif lainnya Rp 236 juta per 30 September 2025.

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah
| Selasa, 04 November 2025 | 08:16 WIB

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah

Sepanjang Oktober 2025 investor asing institusi lebih banyak melakukan pembelian saham UNTR ketimbang mengambil posisi jual.

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit
| Selasa, 04 November 2025 | 08:02 WIB

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit

PT PAM Mineral Tbk (NICL) meraih pertumbuhan penjualan dan laba bersih per kuartal III-2025 di tengah tren melandainya harga nikel global.

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025
| Selasa, 04 November 2025 | 07:52 WIB

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025

Mayoritas emiten farmasi mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba di periode Januari hingga September 2025.

Kinerja Emiten FMCG Bervariasi, Prospek di Kuartal IV-2025 Berpotensi Lebih Seksi
| Selasa, 04 November 2025 | 07:42 WIB

Kinerja Emiten FMCG Bervariasi, Prospek di Kuartal IV-2025 Berpotensi Lebih Seksi

Ramadan yang jatuh pada pertengahan Maret 2026 berpotensi mendorong permintaan distributor terhadap barang konsumsi mulai kuartal IV-2025.

Rogoh Kocek Rp 2 Triliun,  Astra International (ASII) Menggelar Buyback Saham
| Selasa, 04 November 2025 | 07:42 WIB

Rogoh Kocek Rp 2 Triliun, Astra International (ASII) Menggelar Buyback Saham

Jadwal buyback PT Astra International Tbk (ASII) direncanakan mulai 3 November 2025 hingga 30 Januari 2026. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler