KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek bisnis kuliner di Indonesia semakin nikmat. Lantaran berurusan dengan perut, bisnis makanan tidak akan pernah mati dan akan terus dicari pelanggan.
Itu pula yang menjadi pertimbangan pelaku bisnis ritel makanan yang getol menambah gerai untuk memenuhi permintaan pasar. Tahun ini, PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), pemilik gerai Pizza Hut, menargetkan penambahan 60 gerai baru.
Meski demikian, rencana tersebut tidak bisa langsung dieksekusi. "Ada beberapa hal yang harus kami diskusikan dulu dengan pihak Amerika (pemilik brand)," ujar Sekretaris Perusahaan PT Sarimelati Kencana Tbk, Kurniadi Sulistyomo, saat dihubungi KONTAN, kemarin.
Adapun target pembukaan gerai baru tersebut tak jauh beda dengan target gerai baru tahun lalu. Namun, pada realisasinya Kurniadi bilang mereka berhasil membuka 69 gerai baru sepanjang 2018. Oleh karena itu, dia berharap realisasi pembukaan gerai baru tahun ini bisa melebihi target yang dipatok.
Untuk lokasi, PZZA akan terus berupaya melakukan penetrasi pasar ke seluruh wilayah Indonesia. "Kami terus berupaya penetrasi ke Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi," tutur dia.
Namun Kurniadi tidak dapat menjabarkan secara mendetail terkait posisi gerai terbanyak perusahaan, terkonsentrasi di wilayah mana saja. Adapun untuk gerai baru yang akan dibuka tahun ini, Sarimelati lebih memilih konsep untuk berdiri sendiri (stand alone) ketimbang menempel dengan pusat perbelanjaan.
Menurut Kurniadi, konsep tersebut semakin membuat konsumen nyaman. "Karena parkir langsung dan jarak lebih dekat dengan konsumen," jelas dia.
Untuk membuka setiap gerai baru Pizza Hut, diperlukan proyeksi yang tepat untuk mencapai setiap target konsumen. Kini, secara total Sarimelati memiliki 450 gerai dengan tiga konsep bisnis, yaitu restoran, delivery dan express. Konsep express baru diperkenalkan pada akhir tahun lalu dan saat ini telah memiliki empat gerai yang tersebar di Jakarta.
Terus bertumbuh
Terkait rencana pembukaan gerai baru, emiten dengan kode saham PZZA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini masih belum menghitung anggaran belanja modal pada tahun ini. Cuma, Kurniadi menyebutkan, untuk membuka satu gerai Pizza Hut dengan konsep restoran membutuhkan investasi Rp 7 miliar hingga Rp 8 miliar. "Sedangkan untuk konsep delivery, nilainya sepertiga dari konsep restoran, dan konsep express itu paket ekonomis," tutur dia.
Ke depan, PZZA juga tidak akan memprioritaskan satu dari tiga konsep yang dijalankan. Hal itu lantaran Sarimelati senantiasa berupaya mengembangkan setiap konsep bisnis secara merata.
Tahun ini, PZZA optimistis kinerjanya bakal bertumbuh kembali. Tapi manajemen belum bisa menyebutkan proyeksi target pertumbuhan bisnis di tahun ini.
Hingga kuartal III 2018, PZZA mencatatkan penjualan bersih Rp 2,57 triliun atau tumbuh 17,89% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,18 triliun. Adapun dari sisi bottom line, Sarimelati membukukan laba bersih sebesar Rp 101,55 miliar, tumbuh 20,52% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 84,26 miliar.