KONTAN.CO.ID - Sudah tak kurang lantang seruan di mana-mana agar orang tidak gampang terjerat utang. Kalaupun terpaksa berutang, dananya harus dipakai untuk kebutuhan produktif, seperti modal usaha, atau kebutuhan primer semisal KPR. Bukan untuk kebutuhan konsumtif.
Tapi hasrat berutang rupanya susah direm, lantaran tuntutan hidup kian meningkat. Tak terhindarkan pula di era digital ini antara kebutuhan dan keinginan sudah campur baur. Antara kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier pun tak jelas lagi urutannya. Banyak orang merasa perlu ikut-ikutan tren lantaran takut ketinggalan. Banyak juga yang harus belanja barang branded agar citra dirinya meningkat, takut dipandang rendah di lingkungannya.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.