Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Siap Bangun Dua RS Baru Senilai Rp 800 Miliar

Senin, 09 November 2020 | 08:49 WIB
Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Siap Bangun Dua RS Baru Senilai Rp 800 Miliar
[ILUSTRASI. Jonathan Tahir selaku Group CEO Mayapada Healthcare Group. Photo Dok. Pribadi]
Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk melanjutkan ekspansi usaha. Pemilik jaringan Rumah Sakit Mayapada ini mengagendakan pembangunan dua rumah sakit baru pada tahun depan.

Group CEO Mayapada Healthcare sekaligus Komisaris Utama PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk, Jonathan Tahir mengungkapkan, mereka menyiapkan lahan di dua lokasi, masing-masing di Jakarta dan Jawa Barat, untuk mendukung ekspansi RS Mayapada.

Emiten berkode saham SRAJ di Bursa Efek Indonesia itu akan membangun rumah sakit di Cakung (Jakarta Timur) dan Bandung (Jawa Barat). "Kami sudah menyiapkan lahan di kedua lokasi. Jika tidak ada hambatan, kami akan membangun rumah sakit pada tahun depan," ungkap Jonathan kepada KONTAN, Kamis (5/11) pekan lalu.

Di Bandung, Sejahteraraya berencana membangun RS Mayapada dengan kapasitas 250 tempat tidur. Alokasi dananya Rp 400 miliar. Di Cakung, proyek RS Mayapada juga meliputi 150 hingga 250 tempat tidur dengan investasi tak jauh berbeda, di kisaran Rp 400 miliar.

Jadi totalnya, SRAJ mengalokasikan dana Rp 800 miliar untuk mendukung kelancaran ekspansi dua jaringan rumah sakit itu. Ihwal sumber pendanaan, menurut Jonathan, berasal dari internal perusahaan. Per 30 Juni 2020, SRAJ mencatatkan kas dan setara kas senilai Rp 690,24 miliar.

Baca Juga: Mayapada Hospital buka layanan PCRR Center bagi pasien sembuh Covid-19

Dengan menambah jaringan rumah sakit, Jonathan berharap jangkauan Grup Mayapada dalam melayani dan memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat semakin luas.

SRAJ telah mengoperasikan empat rumah sakit, yakni Mayapada Hospital Tangerang, Mayapada Hospital Jakarta Selatan, BMC Mayapada Hospital Bogor dan Mayapada Hospital Kuningan (Jakarta Selatan). "Di empat rumah sakit tersebut, kami memiliki total kapasitas 1.000 tempat tidur," ungkap Jonathan.

Saat ini, Sejahteraraya merampungkan jaringan rumah sakit kelima di Surabaya. Rumah sakit dengan 20 lantai ini akan memiliki kapasitas 200 tempat tidur. Estimasi investasinya Rp 500 miliar.

SRAJ akan melaksanakan topping off Mayapada Hospital Surabaya pada November ini. "Kami menargetkan rumah sakit di Surabaya beroperasi komersial pada kuartal III-2021 atau kuartal IV-2021," kata Jonathan.

Pengelola RS Mayapada meyakini bisnis rumah sakit di masa memiliki prospek bagus, asalkan dikelola profesional. Apalagi, wabah corona (Covid-19) menyadarkan masyarakat betapa pentingnya menjaga kesehatan.

Didukung total 2.000 karyawan, selama ini RS Mayapada menyasar segmen pasar menengah dan menengah ke atas. Mereka juga melayani pasien BPJS Kesehatan. "Porsinya sekitar 10%-20% dari total pasien RS Mayapada," pungkas Jonathan.

Buka layanan pasca corona

Mayapada Healthcare, melalui semua unit Mayapada Hospital membuka Post Covid Recovery & Rehabilitation Center (PCRR Center). Ini adalah layanan pertama di Indonesia bagi pasien yang telah sembuh dari Covid-19.

PCRR Center adalah pusat pelayanan kesehatan terintegrasi dan menyeluruh yang khusus melayani pasien yang pernah terinfeksi Covid-19 dan sudah dinyatakan sembuh. Fasilitas ini didukung oleh kolaborasi dokter multispesialisasi, seperti spesialis paru, spesialis jantung, spesialis saraf, spesialis penyakit dalam.

Selama ini, Mayapada Hospital melayani pasien Covid-19 di Indonesia. Mereka memberikan perawatan mulai dari screening dan diagnosa pemeriksaan lengkap seperti pemeriksaan PCR Swab Test, penyediaan ruang isolasi dan perawatan intensif khusus bagi pasien Covid-19.

"Saat ini kami menghadirkan PCRR Center bagi setiap pasien yang pernah terinfeksi dan sudah sembuh dari Covid-19 untuk mencegah dan meminimalkan masalah kesehatan yang sudah timbul atau yang akan timbul jangka panjang," ujar Jonathan.

Selanjutnya: Jonathan Tahir CEO Mayapada Healthcare: Leadership bukan It's My Way or The Highway

 

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli
| Jumat, 25 April 2025 | 07:29 WIB

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli

Prospek PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) diramal tetap solid, didukung oleh proyeksi pertumbuhan produksi dan kontrol biaya yang efisien.

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%
| Jumat, 25 April 2025 | 07:26 WIB

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%

Kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) berpeluang meningkat di tengah tren penguatan harga emas sepanjang tahun ini. 

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko
| Jumat, 25 April 2025 | 07:19 WIB

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko

Sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mulai melunak terkait penetapan tarif ke China, mendorong penguatan sejumlah aset berisiko.

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil
| Jumat, 25 April 2025 | 07:15 WIB

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil

Kendati secara tahunan masih turun, kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mulai membaik secara kuartalan

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga
| Jumat, 25 April 2025 | 07:12 WIB

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga

Dari dalam negeri, perhatian pelaku pasar tertuju pada rilis data  money supply M2 atau jumlah uang beredar di Indonesia bulan Maret 2025. 

KPI Capai 78 Juta Barel Realisasi Total Intake
| Jumat, 25 April 2025 | 07:06 WIB

KPI Capai 78 Juta Barel Realisasi Total Intake

KPI memonitor plant availability factor (PAF). Pada kuartal I-2025, PAF tercatat 99,83%, melampaui standar minimal 99%

PLTN akan Menggantikan Pembangkit Berbasis Gas
| Jumat, 25 April 2025 | 07:03 WIB

PLTN akan Menggantikan Pembangkit Berbasis Gas

Pembangunan PLTN dalam negeri masih terkendala belum adanya studi kelayakan atau feasibility study yang memadai.

Tekanan Masih Kuat, Sulit Bagi Rupiah Bisa Menguat
| Jumat, 25 April 2025 | 07:01 WIB

Tekanan Masih Kuat, Sulit Bagi Rupiah Bisa Menguat

Masih sulit bagi rupiah untuk menguat. Inkosistensi Donald Trump menyebabkan investor cenderung menghindari valuta emerging market.

40 Investor Melirik Hulu Migas Indonesia
| Jumat, 25 April 2025 | 07:01 WIB

40 Investor Melirik Hulu Migas Indonesia

Dari 40 investor yang sedang dijajaki, setidaknya beberapa wajah baru telah menunjukkan komitmen kuat,

 Tantangan Mengadang Ekosistem Baterai EV
| Jumat, 25 April 2025 | 06:58 WIB

Tantangan Mengadang Ekosistem Baterai EV

Konsorsium LG mundur dari proyek Titan dan investasi CATL di proyek Dragon menciut lantaran perubahan pangsa pasar

INDEKS BERITA

Terpopuler