Sejak IPO, Pemilik Klub Bali United Ini Rajin Menjual Saham BOLA dan Untung Besar

Rabu, 24 Juli 2019 | 08:42 WIB
Sejak IPO, Pemilik Klub Bali United Ini Rajin Menjual Saham BOLA dan Untung Besar
[]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Klub peserta Liga 1, Bali United memang fenomenal sejak merumput di bursa saham. Kiprah emiten sepakbola pertama di asia tenggara menarik minat banyak pelaku pasar. Dus, Harga saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) melambung dan memberikan untung selangit bagi para pemilik sahamnya.

Harga perdana BOLA saat initial public offering (IPO) 17 Juni 2019 di Rp 175 per saham. Per 23 Juli 2019, harga saham Bali United ada di Rp 370 per saham. Artinya, pemilik saham yang beli di harga perdana dan menahan kepemilikan hingga saat ini sudah meraup untung 111,43%.

Kesempatan memperoleh untung besar tidak disia-siakan para pemilik saham Bali United. Tidak terkecuali bagi PT Bali Peraga Bola. Perusahaan ini sudah meraup untung besar berkat IPO klub yang kini menghuni peringkat kedua klasemen sementara Liga 1.

Sebelum IPO, Bali Peraga Bola adalah pemegang saham mayoritas di Bali United dengan kepemilikan 25%. Seiring penjualan saham ke publik lewat IPO, kepemilikannya menyusut menjadi 16,67%.

Nah, pada 24 Juni 2019, atau seminggu setelah IPO BOLA, Bali Peraga United melego 170 juta saham Bali United. Harga jualnya Rp 300 per saham. 

Artinya, dari transaksi ini perusahaan yang dikaitkan dengan nama Grup Salim, itu meraup dana Rp 51 miliar. Selisih keuntungannya Rp 125 per saham, atau Rp 21,25 miliar.

Jualan saham lagi

Paling anyar, Bali Peraga Bola kembali melepas saham Bali United. Berdasar data kepemilikan efek 5% atau lebih, per 22 Juli 2019 kepemilikan Bali Peraga Bola atas saham Bali United sudah berkurang 333 juta saham. 

Belum ada informasi resmi di harga berapa transaksi itu digelar. Yang jelas, pada 19 Juli 2019 terjadi transaksi besar di pasar negosiasi. Sebanyak 333 juta saham BOLA dijual di harga Rp 300 per saham. Total nilai transaksinya mencapai Rp 99,9 miliar.

Jika berpatokan pada data ini, dus, dihitung dari harga perdana, Bali Peraga Bola mengantongi untung Rp 125 per saham, atau total Rp 41,625 miliar.

Jadi, jika dihitung sejak IPO, total keuntungan yang diraup Bali Peraga Bola dari penjualan saham klub peserta Liga 1 itu sudah mencapai Rp 62,875 miliar.

Oha ya, usai transaksi ini, kepemilikan Bali Peraga Bola yang tadinya masih 13,83% langsung melorot tinggal 8,28%. 

Lantas, siapa yang kemungkinan menyerap saham yang dijual Bali Peraga Bola?

Bagikan

Berita Terbaru

Bertemu Dubes AS, Menkeu Bahas Tarif dan APBN
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:25 WIB

Bertemu Dubes AS, Menkeu Bahas Tarif dan APBN

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengadakan pertemuan kehormatan dengan Duta Besar AS untuk Indonesia H.E. Kamala Shirin Lakhdhir

Profit 34,87% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (19 April 2025)
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:22 WIB

Profit 34,87% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (19 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (18 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 34,87% jika menjual hari ini.

Satgas Deregulasi Permudah Ekspor Impor
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:11 WIB

Satgas Deregulasi Permudah Ekspor Impor

Pemerintah mengumumkan untuk membentuk Satgas Deregulasi untuk menyederhanakan beragam regulasi yang dinilai menyulitkan investasi di Tanah Air

Perlu Mitigasi Mengelola Utang Luar Negeri
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:06 WIB

Perlu Mitigasi Mengelola Utang Luar Negeri

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI pada akhir Februari mencapai US$ 427,16 miliar

Buyung Poetra Sembada (HOKI) Ingin Terlibat Program Pangan dari Pemerintah
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:30 WIB

Buyung Poetra Sembada (HOKI) Ingin Terlibat Program Pangan dari Pemerintah

HOKI melihat program swasembada pangan dan MBG akan membawa dampak positif bagi kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.

Jangan Latah Beli Emas
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:15 WIB

Jangan Latah Beli Emas

Lebih bijak jika membeli emas untuk tujuan menabung antisipasi gejolak global yang kian tidak menentu. 

Kebijakan Ekonomi di Era BANI
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:05 WIB

Kebijakan Ekonomi di Era BANI

Pemerintah tidak perlu malu hentikan program makan bergizi gratis (MBG) demi program ekonomi padat karya.

Bisnis Emiten Baru Medela Potentia Sebagai Distributor Kebutuhan Kesehatan
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:00 WIB

Bisnis Emiten Baru Medela Potentia Sebagai Distributor Kebutuhan Kesehatan

Mengintip profil dan strategi bisnis PT Medela Potentia Tbk (MDLA) sebagai pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Sampoerna Agro (SGRO) Mematok Produksi TBS Naik 5% Tahun Ini
| Sabtu, 19 April 2025 | 05:20 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Mematok Produksi TBS Naik 5% Tahun Ini

Memperkirakan, produksi TBS awal tahun 2025 akan lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya

Inilah Pilihan Safe Haven yang Tersisa Saat Ini
| Sabtu, 19 April 2025 | 05:00 WIB

Inilah Pilihan Safe Haven yang Tersisa Saat Ini

Harga komoditas emas tak terbendung di saat pamor US Treasury dan dolar AS meredup akibat kebijakan tarif Donald Trump

INDEKS BERITA

Terpopuler