Sektor Industri China Mencetak Pertumbuhan Laba yang Makin Tinggi di Bulan Oktober

Sabtu, 27 November 2021 | 21:59 WIB
Sektor Industri China Mencetak Pertumbuhan Laba yang Makin Tinggi di Bulan Oktober
[ILUSTRASI. Kegiatan produksi di pabrik masker di Changxing, Huzhou, Provinsi Zhejiang, China, 26 January 2021.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Sektor industri China membukukan pertumbuhan laba yang lebih tinggi pada Oktober, menurut pernyataan biro statistik negeri itu Sabtu (27/11). Kinerja sektor industri yang cemerlang itu menyangga ekonomi China yang terpukul oleh lonjakan harga bahan baku.

Laba perusahaan-perusahaan industri untuk Oktober naik 24,6% dari tahun sebelumnya menjadi 818,7 miliar yuan, atau sekitar Rp 1.846 triliun, data resmi menunjukkan. Pertumbuhan tahunan di Oktober lebih tinggi dari angka yang tercatat di September, yaitu 16,3%.

Untuk periode Januari-Oktober, laba perusahaan industri naik 42,2% YoY menjadi 7,2 triliun yuan, lebih lambat dari kenaikan 44,7% dalam sembilan bulan pertama 2021.

Data keuntungan industri mencakup perusahaan besar yang memiliki pendapatan dari bisnis inti bernilai lebih dari 20 juta yuan per tahun.

Baca Juga: Korporasi Global Berlomba Membangun Pabrik Mobil Listrik dan Cip

Upaya pemerintah untuk memastikan pasokan dan menstabilkan harga membantu perusahaan mengurangi kesulitan, yang pada gilirannya membantu meningkatkan kondisi produksi dan keuntungan, kata Zhu Hong seorang ahli statistik senior di Biro Statistik Nasional.

Namun, dia mengatakan diferensiasi keuntungan antara industri hulu dan hilir belum meningkat secara signifikan, dengan industri hilir masih menghadapi tekanan pada profitabilitas mereka.

Harga di China telah melonjak di tengah krisis listrik dan Beijing telah mencoba untuk mendinginkan pasar batu bara yang panas, bahan bakar utama negara itu untuk pembangkit listrik.

Namun, seorang pejabat dari perencana negara China mengatakan Minggu lalu bahwa “harga energi termasuk, harga batu bara telah turun secara signifikan” dan telah menekan harga baja, aluminium, pulp, PVC dan produk kimia batu bara.

Baca Juga: Bos Evergrande Melego Saham Buat Membayar Utang

Ekonomi terbesar kedua di dunia itu melakukan rebound yang mengesankan dari kemerosotan pandemi tahun lalu, tetapi sejak itu kehilangan momentum karena bergulat dengan sektor manufaktur yang melambat, masalah utang di pasar properti, dan wabah COVID-19.

Output industri China tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada bulan Oktober tetapi tetap mencetak terendah kedua tahun ini.

Pada hari Jumat, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) China mengadakan pertemuan dengan perwakilan dari asosiasi industri dan perusahaan termasuk Aluminium Corp of China dan China Minmetals Corp untuk membahas masalah di industri bahan baku, demikian pernyataan MIIT melalui platform WeChat, pada Sabtu (27/11).

Pengembangan hulu dan hilir harus dikoordinasikan dengan lebih baik untuk memastikan stabilitas rantai pasokan. Dan, kemampuan industri memberi respon terhadap risiko harus diperkuat untuk mencegah insiden "badak abu-abu" dan "angsa hitam", demikian pernyataan wakil menteri MIIT Wang Jiangping, mengutip pepatah.

Bagikan

Berita Terbaru

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?
| Jumat, 12 Desember 2025 | 10:59 WIB

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Bila terjadi kekosongan anggota direksi sehingga jumlahnya kurang dari dua orang, RUPS wajib diselenggarakan paling lambat 90 hari kalender

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:16 WIB

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal

Berbeda dengan Patriot Bond jilid I yang kelebihan permintaan (oversubscribe), Patriot Bond II punya cerita berbeda.

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:04 WIB

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%

Sido Muncul agresif perluas distribusi hingga 100 ribu gerai modern dan luncurkan produk baru. Kinerja ekspor juga meningkat 23% YoY. 

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:50 WIB

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan

IKAI memasuki periode pemeliharaan besar (major maintenance). Artinya mesin-mesin diperbaiki, diservis untuk memastikan tetap berjalan lancar

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:45 WIB

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin

Pendanaan ke sektor e-commerce tidak sebesar dulu, sehingga beberapa platform melakukan penyesuaian untuk menjaga keberlanjutan operasional.

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:29 WIB

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana

Kebijakan ini mengacu pada POJK 19/2022 tentang perlakuan khusus bagi lembaga jasa keuangan di daerah terdampak bencana. 

Usulan Status Ojol  Menjadi Pelaku Usaha Mikro
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:25 WIB

Usulan Status Ojol Menjadi Pelaku Usaha Mikro

Akan menyampaikan usulan itu dalam pembahasan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojol yang bakal dilanjutkan tahun depan.

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur

Perbanas dorong akselerasi kredit manufaktur untuk genjot pertumbuhan ekonomi 2026                  

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor

Federal Reserve mengisyaratkan hanya akan melakukan satu kali pemangkasan suku bunga tambahan pada 2026.

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:05 WIB

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal

Industri nasional siap untuk menangkap peluang dalam memenuhi kebutuhan pembangunan kapal bagi kementerian, lembaga, BUMN maupun pihak swasta.​

INDEKS BERITA