Selain Andalkan Tren Positif Harga Minyak, Sidomulyo (SDMU) Dorong Operasional Kapal

Jumat, 14 Juni 2019 | 09:43 WIB
Selain Andalkan Tren Positif Harga Minyak, Sidomulyo (SDMU) Dorong Operasional Kapal
[]
Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasa percaya diri PT Sidomulyo Selaras Tbk muncul pasca mencatatkan rapor biru pada kuartal pertama tahun ini. Perusahaan jasa pelayaran tersebut berharap bisa mempertahankan keuntungan sampai tutup tahun nanti. Sementara target pertumbuhan pendapatan bersihnya berkisar 10%-15%.

Secara historikal, Sidomulyo terakhir kali membukukan keuntungan dalam periode laporan keuangan tahunan pada 2016 dengan besaran Rp 1,13 miliar. Namun dua tahun tahun berturut-turut kemudian merugi dengan catatan masing-masing Rp 37,49 miliar dan Rp 30,86 miliar. Sebagai catatan pos bottom line mengacu pada laba atau rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Sementara dari Januari–Maret 2019, Sidomulyo untung Rp 267,74 juta. "Harga minyak naik di kuartal I, pengaruhnya bisa sampai sampai 30% terhadap pendapatan," kata Erwin Hardiyanto, Direktur Keuangan PT Sidomulyo Selaras Tbk saat paparan publik, Kamis (13/6).

Namun Sidomulyo tak hanya bergantung pada tren harga minyak. Maklum saja karena harga komoditas tersebut bisa sangat fluktuatif. Perusahaan itu juga berupaya meningkatkan operasional kapal lewat program peremajaan armada.

Sidomulyo membutuhkan anggaran sekitar Rp 20 miliar untuk meremajakan 15 unit kapal yang sudah berusia lanjut. Perusahaan berkode saham SDMU di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut akan memenuhi kebutuhan dana dari pinjaman bank.

Sejauh ini Sidomulyo memiliki 320 unit kapal. Mereka bermaksud mempertahankan jumlah kapal tersebut. Sementara rata-rata tingkat utilitas kapal kini 75%.

Perusahaan patungan

Sambil jalan, Sidomulyo membidik kontrak baru. "Kami sedang mengejar dua kontrak dengan perusahaan minyak di Prabumulih dan targetnya mungkin kuartal III bisa berjalan," harap Erwin.

Dalam catatan internal Sidomulyo, 60% kontrak pengangkutan kapal terjadi dengan perusahaan sektor kimia. Barulah 40% sisanya adalah kontrak dengan perusahaan minyak dan gas (migas). Hanya, mereka tidak bersedia mengungkapkan nilai kontrak yang digenggam.

Agenda lain Sidomulyo adalah menjalin kongsi dengan mitra bisnis asal China. Keduanya bakal membentuk perusahaan patungan yang bergerak dalam sektor angkutan bahan kimia.

Adapun perusahaan asal Negeri Panda itu bergerak pada sektor angkutan darat skala global. Sebelumnya, Sidomulyo dan sang mitra bisnis memiliki pelanggan yang sama. Sidomulyo yakin kedua belah pihak bakal untung.

Bagikan

Berita Terbaru

PP Pesisi (PPRE) Memperkuat Segmen Bisnis Pertambangan
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 08:00 WIB

PP Pesisi (PPRE) Memperkuat Segmen Bisnis Pertambangan

Diversifikasi usaha PPRE kini terfokus pada jasa pertambangan, yang telah menjadi penyumbang dominan terhadap pendapatan konsolidasi perusahaan

Pemerintah Pangkas Tarif Tiket Pesawat saat Nataru
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:46 WIB

Pemerintah Pangkas Tarif Tiket Pesawat saat Nataru

Diskon tarif pesawat berlaku spesifik untuk tiket domestik kelas ekonomi untuk periode penerbangan 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.

Bisnis Petikemas Entitas Grup Pelindo Tumbuh 15%
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:45 WIB

Bisnis Petikemas Entitas Grup Pelindo Tumbuh 15%

Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan arus petikemas yang konsisten dari tahun ke tahun di seluruh lini operasi perusahaan.

Danantara Siap Merampingkan Jumlah BUMN
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:43 WIB

Danantara Siap Merampingkan Jumlah BUMN

Danantara menargetkan pemangkasan jumlah BUMN dari ribuan entitas saat ini menjadi hanya ratusan dalam lima tahun ke depan.  

Ini Penyebab Trafik  21 Jalan Tol Sepi
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:41 WIB

Ini Penyebab Trafik 21 Jalan Tol Sepi

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengumumkan  terdapat 21 ruas tol yang masih sepi dengan trafik di bawah 50% dari target dalam PPJT

 Ramai-Ramai Mengawal Program Makan Bergizi
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:38 WIB

Ramai-Ramai Mengawal Program Makan Bergizi

Pemerintah akan merilis aturan tata kelola makan bergizi gratis yang melibatkan sejumlah instansi agar serapan anggaran optimal

Freeport akan Beli Konsentrat Tembaga dari Tambang Lain
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:33 WIB

Freeport akan Beli Konsentrat Tembaga dari Tambang Lain

Saat ini produksi tambang Freeport sudah dihentikan sementara, kurang lebih satu bulan, sebagai imbas dari insiden longsor.

Sumber Global Energy (SGER) Menjajaki Bisnis Smelter Nikel
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:30 WIB

Sumber Global Energy (SGER) Menjajaki Bisnis Smelter Nikel

Saat ini, SGER terus melakukan diversifikasi bisnis dengan menjajaki peluang di sektor smelter nikel dengan salah satu smelter di Indonesia

PANR Catat Kenaikan Permintaan Pariwisata
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:30 WIB

PANR Catat Kenaikan Permintaan Pariwisata

Pertumbuhan ini merupakan hasil dari partisipasi Panorama dalam sejumlah pameran pariwisata seperti WITF dan ITB Asia 2025 di Singapura.

Proyek DME Terganjal Keekonomian
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:26 WIB

Proyek DME Terganjal Keekonomian

Hanya saja, proyek hilirisasi DME ini sepi peminat. Tak banyak investor yang melirik lantaran biaya mahal

INDEKS BERITA

Terpopuler