Setelah Ditolak, Go-Jek Belum Menyerah Masuk Pasar Filipina

Kamis, 24 Januari 2019 | 17:43 WIB
Setelah Ditolak, Go-Jek Belum Menyerah Masuk Pasar Filipina
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Go-Jek masih belum menyerah untuk ekspansi di Filipina, meski otoritas terkait telah menolak rencana Go-Jek mengaspal di negara itu karena alasan regulasi. Go-Jek saat ini melakukan pembicaraan intensif dengan otoritas terkait, untuk bisa mendapatkan perizinan di Filipina.

Kevin Aluwi, salah satu Co-founder Go-Jek mengatakan, masih optimistis untuk bisa menggarap pasar FIlipina. "Kami sedang berbicara dengan semua lembaga pemerintah dan optimistis kami akan segera bisa ekspansi di sana," kata Aluwi, yang juga menjabat sebagai Chief Information Officer Go-Jek, seperti dikutip The Strait Times, Kamis (24/1).

Ekspansi regional perusahaan start-up yang mendapat dukungan dari Google Alphabet Inc ini memang sempat terkendala ketika aplikasi layanan kendaraannya ditolak oleh otoritas Filipina dengan alasan tidak tidak memenuhi kriteria kepemilikan lokal.

Saat ini, Go-Jek memang sedang berambisi untuk menjaring pangsa pasar Asia Tenggara yang saat ini didominasi oleh Grab yang berbasis di Singapura.

Minggu lalu, Go-Jek telah mengakuisisi mayoritas saham perusahaan fintech Filipina, Coins.ph, yang mengoperasikan mobile wallet dengan lima juta pengguna. Nilai transaksi itu disebut mencapai US$ 72 juta.

Aluwi, yang berbicara di KTT PE-VC 2019 DealStreetAsia, menolak untuk mengatakan nilai investasi untuk ekspansi ini. Saat ini, Go-Jek telah mengumpulkan miliaran dollar dari investor seperti Tencent Holdings, JD.com dan Temasek Holdings untuk merebut pangsa pasar.

Sumber Reuters pada bulan November lalu mengatakan, valuasi Go-Jek kini mencapai US$ 9 miliar hingga US$ 10 miliar. Perusahaan yang telah meluncurkan layanannya di Singapura, Vietnam, dan Thailand pada tahun 2018 ini, juga sedang mempertimbangkan untuk menyasar pasar Malaysia.

Menurut laporan Google-Temasek, layanan ride-hailing di Asia Tenggara diperkirakan akan menyentuh angka US$ 30 miliar pada tahun 2025 dari US$ 7,7 miliar pada tahun 2018.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Sempat Dikoleksi Asing, Saham SMGR Mulai Terkoreksi di Tengah Pemulihan Kinerja
| Rabu, 26 November 2025 | 08:59 WIB

Sempat Dikoleksi Asing, Saham SMGR Mulai Terkoreksi di Tengah Pemulihan Kinerja

SMGR sudah pulih, terutama pada kuartal III-2025 terlihat dari pencapaian laba bersih setelah pada kuartal II-2025 perusahaan masih merugi.

KRIS dan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Bikin Prospek Emiten Rumah Sakit Makin Solid
| Rabu, 26 November 2025 | 08:53 WIB

KRIS dan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Bikin Prospek Emiten Rumah Sakit Makin Solid

Simak analisis prospek saham rumah sakit HEAL, SILO, dan MIKA) tahun 2026 yang berpotensi disulut kenaikan iuran BPJS dan implementasi KRIS.

Setelah Cetak Rekor & Koreksi, Arah IHSG Menanti Data Penting dari Indonesia dan AS
| Rabu, 26 November 2025 | 08:45 WIB

Setelah Cetak Rekor & Koreksi, Arah IHSG Menanti Data Penting dari Indonesia dan AS

Pelaku pasar juga menunggu rilis sejumlah data makroekonomi penting seperti indeks harga produsen, penjualan ritel dan produksi industri AS.

Tunggu Lima Tahun, Eks Pegawai Jadi Konsultan Pajak
| Rabu, 26 November 2025 | 08:22 WIB

Tunggu Lima Tahun, Eks Pegawai Jadi Konsultan Pajak

Dirjen Pajak Bimo Wijayanto mengungkapkan rencananya untuk memperketat syarat bagi mantan pegawai pajak untuk menjadi konsultan pajak

Bea Cukai Bakal Pangkas Kuota Kawasan Berikat
| Rabu, 26 November 2025 | 08:17 WIB

Bea Cukai Bakal Pangkas Kuota Kawasan Berikat

Ditjen Bea dan Cukai bakal memangkas kuota hasil produksi kawasan berikat yang didistribusikan ke pasar domestik

Akhir November, Belanja Masyarakat Naik
| Rabu, 26 November 2025 | 08:10 WIB

Akhir November, Belanja Masyarakat Naik

Mandiri Spending Index (MSI) per 16 November 2025, yang naik 1,5% dibanding minggu sebelumnya ke level 312,8

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) Kejar Target Home Passed Via Akuisisi LINK
| Rabu, 26 November 2025 | 07:53 WIB

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) Kejar Target Home Passed Via Akuisisi LINK

Keberhasilan Akuisisi LINK dan peluncuran FWA IRA jadi kunci pertumbuhan bisnis PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).

Wajib Pajak Masih Nakal, Kebocoran Menganga
| Rabu, 26 November 2025 | 07:51 WIB

Wajib Pajak Masih Nakal, Kebocoran Menganga

Ditjen Pajak menemukan dugaan praktik underinvoicing yang dilakukan 463 wajib pajak                 

Menguak Labirin Korupsi Pajak
| Rabu, 26 November 2025 | 07:10 WIB

Menguak Labirin Korupsi Pajak

Publik saat ini tengah menantikan langkah tegas Kejaksaan Agung dalam memberantas korupsi sektor pajak.​

Pembunuh UMKM
| Rabu, 26 November 2025 | 07:00 WIB

Pembunuh UMKM

Jaringan ritel modern kerap dituding sebagai pembunuh bisnis UMKM dan ditakutkan bisa menjalar ke Kopdes yang bermain di gerai ritel.

INDEKS BERITA

Terpopuler