Setelah Merosot Hampir 2%, Harga Emas Hari Ini Agak Mati-Matian Bertahan di US$ 1.480
KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini (6/11) naik tipis, setelah merosot hampir 2% di hari sebelumnya. Reli bursa yang terhenti dan pembicaraan perdagangan AS-China yang tampak tidak pasti lagi membuat logam berkilau lagi.
Mengacu Bloomberg pukul 22.42 WIB, harga emas hari ini di pasar spot naik 0,29% menjadi US$ 1.487,93 per ons troi. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,36% ke level US$ 1.489,10 per ons troi.
"Ada sedikit kehati-hatian di pasar saat ini. Kami masih belum tahu, apakah ada kesepakatan (perdagangan AS-China). Kami perlu menunggu dan melihat, apakah akan ada konfirmasi mengenai pembicaraan perdagangan," kata Afshin Nabavi, Senior Vice President MKS SA.
Baca Juga: Harga emas menguat 0,22% di level US$ 1.486,82 per ons troi
"Ada juga beberapa short covering di pasar emas setelah penurunan tajam pada Selasa," sebut Nabavi kepada Reuters.
Kemarin (5/11), emas, yang dipandang sebagai tempat berlindung yang aman selama masa ketidakpastian ekonomi, turun mendekati level terendah dalam tiga minggu terakhir, US$ 1.479,25 per ons troi. Ini merupakan penurunan persentase satu hari terbesar sejak akhir September, sebesar 1,7%.
Harapan dari perang dagang AS-China mendorong sentimen tentang prospek ekonomi global, sekaligus menekan aset safe haven, seperti emas dan obligasi pemerintah.
Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 8.000 menjadi Rp 750.000
Investor sekarang menunggu perkembangan baru dari pembicaraan dua raksasa ekonomi dunia, setelah China mendorong Presiden AS Donald Trump untuk menghapus lebih banyak tarif yang berlaku pada September lalu sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan fase satu.
"Skenario risk-on sedikit berkurang setelah reaksi berlebihan kemarin, ketika emas menari di level support US$ 1.480," kata Carlo Alberto De Casa, Chief Analyst ActivTrades, kepada Reuters.
"Emas agak mati-matian berusaha untuk mempertahankan di sekitar US$ 1.480, menemukan dukungan ringan karena reli pasar saham berhenti sejenak," kata Fawad Razaqzada, Analis Pasar Forex.com, ke Reuters.
Baca Juga: Inilah faktor utama yang menyebabkan harga emas anjlok 2% ke bawah level US$ 1.500
Bursa saham global stabil setelah reli tiga hari karena market terus menonton data ekonomi yang masuk dan menunggu perkembangan anyar dari pembicaraan perdagangan AS-China.
Tapi, "Sementara pelemahan jangka pendek lebih terlihat lebih mungkin daripada beberapa minggu yang lalu. Prospek jangka panjang tetap positif untuk emas," ujar Razaqzada.
"Bagaimanapun, kesepakatan perdagangan mungkin bukan hal buruk bagi emas. Kita harus ingat bahwa China adalah konsumen besar logam mulia," sebut Razaqzada.
Baca Juga: Harga emas berusaha rebound setelah anjlok di bawah US$ 1.500 per ons troi
Oleh karena itu, "Prospek kesepakatan perdagangan meningkatkan prospek permintaan fisik untuk emas, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, melalui yuan yang lebih kuat," imbuh dia.
Sengketa perdagangan yang berlarut-larut telah menimbulkan kekhawatiran resesi global, membantu harga emas naik lebih dari 15% sepanjang tahun ini.