Setelah Minyak, Indonesia Bakal Defisit Gas di 2035

Jumat, 02 Agustus 2019 | 13:51 WIB
Setelah Minyak, Indonesia Bakal Defisit Gas di 2035
[]
Reporter: Filemon Agung | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mengalami defisit minyak, Indonesia terancam didera defisit gas.

Hal ini lantaran kebutuhan gas yang terus meningkat tidak dibarengi oleh peningkatan cadangan gas baru.

Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero), Heru Setiawan, mengatakan defisit gas bisa terjadi pada tahun 2035 nanti.

Pada saat itu permintaan gas akan tumbuh lebih tinggi ketimbang cadangan gas yang dimiliki Indonesia.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi atau gross domestic product (GDP) yang diperkirakan mencapai lebih dari 5% tidak disokong dengan cadangan energi yang memadai.

Bahkan, kehadiran sejumlah proyek seperti Jambaran Tiung Biru, Tangguh Train 3 serta Sakakemang, dinilai tidak akan mampu menutupi kebutuhan gas.

"Kebutuhan PLN dan industri akan meningkat seiring pertumbuhan GDP," sebut Heru, Rabu (31/7).

Kebutuhan gas tahun 2035 diperkirakan berkisar 5.000 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd).

Sementara ketersediaan domestik sebesar 3.000 mmscfd.

Ini berarti akan ada defisit sebesar 2.000 mmscfd.

Selain mencari cadangan baru, Pertamina berupaya menyiapkan sejumlah infrastruktur demi mengantisipasi kebutuhan gas yang terus meningkat, yakni membangun gudang gas.

"Kami akan membangun Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yang bekerjasama dengan PGAS di Cilacap" jelas Heru.

FSRU akan dikembangkan dengan kapasitas hingga 200 mmscfd dari ketersediaan saat ini 75 mmscfd.

Kelak, fasilitas ini dibarengi ketersediaan jaringan pipa yang terhubung dari Sumatra Utara ke Jawa Timur.

 

Bagikan

Berita Terbaru

BEI Mendorong BUMN Jumbo IPO Tahun Depan
| Jumat, 18 Oktober 2024 | 09:48 WIB

BEI Mendorong BUMN Jumbo IPO Tahun Depan

Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap, ada lebih banyak BUMN yang melakukan IPO pada tahun depan. 

Layar Terkembang Nakhoda Baru Mahkaman Agung
| Jumat, 18 Oktober 2024 | 08:15 WIB

Layar Terkembang Nakhoda Baru Mahkaman Agung

Proses peradilan cepat dan berbiaya ringan membuka peluang tumbuhnya investasi.

 

Penjualan dan Angkutan Batubara RMKE Naik di Kuartal III-2024
| Jumat, 18 Oktober 2024 | 08:12 WIB

Penjualan dan Angkutan Batubara RMKE Naik di Kuartal III-2024

Pertumbuhan operasional itu diproyeksi akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan RMK Energy Tbk (RMKE) pada kuartal III-2024. 

BEI dan Waskita Beton (WSBP) Mengajukan Banding Gugatan Bank DKI
| Jumat, 18 Oktober 2024 | 08:06 WIB

BEI dan Waskita Beton (WSBP) Mengajukan Banding Gugatan Bank DKI

BEI mengajukan banding pada 3 Oktober 2024, sehari setelah WSBP mengirimkan memori banding pada 2 Oktober 2024.

Cuan Reksadana Pasar Uang Bikin Kantong Makin Tebal
| Jumat, 18 Oktober 2024 | 07:58 WIB

Cuan Reksadana Pasar Uang Bikin Kantong Makin Tebal

Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan 6% akan berdampak positif bagi imbal hasil reksadana pasar uang. 

Saham Emiten Barang Baku Masih Bisa Melaju
| Jumat, 18 Oktober 2024 | 07:51 WIB

Saham Emiten Barang Baku Masih Bisa Melaju


Menakar prospek emiten barang baku saat harga komoditas menguat.

FKS Food Sejahtera (AISA) Fokus Memperluas Pasar Ekspor
| Jumat, 18 Oktober 2024 | 07:50 WIB

FKS Food Sejahtera (AISA) Fokus Memperluas Pasar Ekspor

AISA gencar melakukan inovasi   guna menyesuaikan produk dengan selera pasar di berbagai negara.

Produksi Turun, Pengeboran Migas Ilegal Dituding
| Jumat, 18 Oktober 2024 | 07:50 WIB

Produksi Turun, Pengeboran Migas Ilegal Dituding

SKK Migas menemukan ribuan sumur migas ilegal yang masih beroperasi hingga saat ini.

Produsen Komponen Otomotif Genjot Penjualan Ekspor
| Jumat, 18 Oktober 2024 | 07:20 WIB

Produsen Komponen Otomotif Genjot Penjualan Ekspor

Pabrikan komponen juga memaksimalkan penjualan ke pasar sepeda motor.

Pengusaha Kritisi Sosok Kabinet Nan Gemoy
| Jumat, 18 Oktober 2024 | 07:15 WIB

Pengusaha Kritisi Sosok Kabinet Nan Gemoy

Pelaku usaha khawatir postur kabinet yang gemuk bakal menambah ruwet birokrasi

INDEKS BERITA

Terpopuler