Setelah Sempat Tertunda, Adhi Commuter Properti (ADCP) Rilis Lagi Rencana IPO

Kamis, 27 Januari 2022 | 15:09 WIB
Setelah Sempat Tertunda, Adhi Commuter Properti (ADCP) Rilis Lagi Rencana IPO
[ILUSTRASI. Foto udara Gedung MTH 27 Office Suites yang dikembangkan PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Senin (24/01). KONTAN/BAihaki/24/01/2022]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - Setelah sebelumnya sempat tertunda, PT Adhi Commuter Properti Tbk kembali merilis rencana initial public offering (IPO). Anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI) itu berniat meraup dana dari investor hingga Rp 1,6 triliun dari hajatan IPO.

Adhi Commuter Properti yang akan menggunakan kode emiten ADCP berencana melepas sebanyak-banyaknya 8.011.204.500 saham baru. Secara persentase setara maksimal 28,6% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah IPO.

Dengan nilai nominal Rp 100 per saham, dalam masa book building ADCP menyodorkan kisaran harga penawaran antara Rp 130 hingga Rp 200 per saham.

Dus, dari hajatan ini Adhi Commuter Properti berpeluang meraup dana dari investor antara Rp 1,04 triliun hingga Rp 1,60 triliun. 

Merujuk prospektus awal yang dirilis Adhi Commuter Properti hari ini (27/1), sebanyak 45 persen dari dana IPO ini akan dialokasikan untuk pengembangan proyek eksisting dan proyek recurring, yang berada di kawasan Jabodetabek. 

Baca Juga: Lima Kali Lolos, Waskita Beton (WSBP) Akhirnya Resmi Berstatus PKPU

Lalu, 35 persen dari dana IPO akan digunakan untuk akuisisi atau pengembangan lahan baru. Perinciannya, ADCP akan mengembangkan kawasan baru di tanah seluas 5 hektare (ha) milik PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang berlokasi di Pancoran, Jakarta Selatan. 

Tanah tersebut akan digunakan untuk pengembangan proyek mixed use development (apartement, komersial dan perkantoran). Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan proyek ini sekitar Rp 250 miliar. 

ADCP dan RNI telah meneken perjanjian kerjasama dengan konsep Build Operate Transfer (BOT) yang berlaku selama 50 tahun.

Adhi Commuter Properti juga berencana mengakuisisi tanah seluas 12 Ha milik individu-individu di Pakansari, Bogor. Tanah dengan banderol harga Rp 53 miliar tersebut akan digunakan untuk pengembangan proyek perumahan tapak dan komersial area. 

Berikutnya, ADCP akan menggunakan dana IPO untuk mengakuisisi tanah seluas 3,6 Ha milik PT Prakarsa Triotama Jaya di Cikunir, Bekasi.

Rencananya tanah tersebut akan digunakan untuk pengembangan proyek mixed use development. Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk mengakuisisi lahan tersebut sekitar Rp 271 miliar. 

Lalu, ADCP bakal mengakuisisi lahan seluas 4.500 m2 milik Adi Persada Properti di Cikunir, Bekasi untuk pengembangan proyek mixed use development. Perkiraan biaya akuisisinya sekitar Rp 34,79 miliar.  

Terakhir, 20 persen dana IPO lagi bakal digunakan untuk pembayaran kembali sebagian pokok Obligasi Seri A. Per Desember 2021 saldo obligasi ini senilai Rp 491 miliar dan akan dilunasi sebesar Rp 340 miliar.

Surat utang yang akan jatuh tempo pada 27 Mei 2022 tersebut memiliki tingkat kupon 10,50 persen.

Baca Juga: Harga Batubara Memanas, Penjualan Bahan Peledak OKAS Meningkat

Didominasi liabilitas jangka pendek >>>

Sebagai gambaran, per 30 Juni 2021 jumlah liabilitas Adhi Commuter Properti mencapai Rp 3,57 triliun, atau membengkak 32,04 persen secara year on year (yoy).

Yang juga harus dicatat, sekitar 89,09 persen dari total kewajiban per 30 Juni 2021 merupakan liabilitas jangka pendek.

Sementara itu, pada kurun waktu yang sama jumlah ekuitas ADCP hanya bertambah 1,72 persen menjadi Rp 2,00 triliun. Lalu total aset bertambah 19,27 persen menjadi Rp 5,58 triliun.

Dari sisi kinerja keuangan, performa pengembang properti berbasis transportasi massal, ini sejatinya tidak istimewa. Pada semester I-2021, pendapatan usahanya melorot -3,99 persen (yoy) menjadi Rp 201,02 miliar.

Baca Juga: Ingin Kuasai Pasokan Gula Domestik, PTPN Group Bentuk SugarCo untuk Cari Investor

Untungnya, anak usaha Adhi Karya itu mampu menekan beban pokok pendapatan, dari Rp 197,19 miliar di semester I-2020 menjadi Rp 150,21 miliar per 30 Juni 2021.

Faktor inilah yang menjadi kunci utama kenapa ADCP akhirnya mampu mendongkrak sisi bottom line. Laba bersih Adhi Commuter Properti pun melambung 8.944,42 persen (yoy) menjadi Rp 33,93 miliar.

Sebelumnya, proses IPO Adhi Adhi Commuter Properti sempat tertunda. Semula, jadwal bookbuilding IPO ADCP berlangsung pada 12 November-21 Desember 2021. Perkiraan tanggal pencatatan saham ADCP di BEI pada 4 Januari 2022.

Berikut indikasi jadwal IPO ADCP berdasar prospektus awal terbaru yang dirilis perseroan:

  • Perkiraan masa penawaran awal: 27 Januari-7 Februari 2022. 
  • Perkiraan tanggal efektif: 14 Februari 2022. 
  • Perkiraan masa penawaran umum: 15-21 Februari 2022. 
  • Perkiraan tanggal penjatahan: 21 Februari 2022.
  • Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik: 22 Februari 2022.
  • Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia: 23 Februari 2022.

Bagikan

Berita Terbaru

Kejayaan Jati dan Bisnis Furnitur yang Terancam Babak Belur
| Minggu, 06 Juli 2025 | 05:39 WIB

Kejayaan Jati dan Bisnis Furnitur yang Terancam Babak Belur

Ancaman tarif resiprokal ke Amerika Serikat, hingga banjir produk furnitur impor, menjadi tantangan industri.

Melaba dari Usaha Minuman Matcha
| Minggu, 06 Juli 2025 | 05:34 WIB

Melaba dari Usaha Minuman Matcha

Belakangan, olahan matcha digemari masyarakat. Peluang ini ditangkap pelaku usaha yang menuai omzet hingga ratusan juta

PR Perlindungan Investor
| Minggu, 06 Juli 2025 | 05:31 WIB

PR Perlindungan Investor

Nyoman terkejut karena dia merasa cuma mengorder 9 lot, namun mengapa bisa berubah menjadi 16.541 lot?

IHSG Turun 0,47% Sepekan, Intip Saham-Saham Top Gainers dan Top Losers Bursa
| Minggu, 06 Juli 2025 | 04:00 WIB

IHSG Turun 0,47% Sepekan, Intip Saham-Saham Top Gainers dan Top Losers Bursa

IHSG ditutup melemah ke 6.865,19 pada perdagangan terakhir, 4 Juli 2025 setelah melemah 0,47% dalam sepekan mulai 30 Juni 2025.

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 18:00 WIB

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence

Akuisisi PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) oleh sejumlah perusahaan yang bergerak di bisnis kendaraan listrik mulai terlaksana.

Sentimen Harga Emas dan Infrastruktur Pabrik Bawa Kinerja BRMS Melonjak
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:17 WIB

Sentimen Harga Emas dan Infrastruktur Pabrik Bawa Kinerja BRMS Melonjak

Kinerja emiten tambang PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) diprediksi semakin cemerlang hingga 2027 mendatang.

Sejumlah Emiten Diuntungkan Melalui Deregulasi Kebijakan Impor
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:01 WIB

Sejumlah Emiten Diuntungkan Melalui Deregulasi Kebijakan Impor

Kebijakan deregulasi impor memberi ruang memperlancar rantai pasok bahan baku, komponen produksi, hingga barang konsumsi tertentu.

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:41 WIB

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025

Tantangan terhadap rupiah juga cukup besar dengan data PMI yang terkontraksi dan proyeksi defisit anggaran yang lebih tinggi menjadi 2,78%.

Volume Batubara dan Curah Hujan Tinggi, Kinerja UNTR Diproyeksi Turun
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:25 WIB

Volume Batubara dan Curah Hujan Tinggi, Kinerja UNTR Diproyeksi Turun

Tekanan harga batubara berasal dari akumulasi turunnya permintaan impor dari China sebanyak 5% year on year (YoY).

Menebak Motivasi Haji Isam di Hulu Ternak Ayam dari Pembelian Anak Usaha KFC (FAST)
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 15:05 WIB

Menebak Motivasi Haji Isam di Hulu Ternak Ayam dari Pembelian Anak Usaha KFC (FAST)

Pernyataan mengenai percepatan pelaksanaan proyek-proyek strategis, di dalam tujuan transaksi 15% saham FAST, memancing sas sis sus di pasar saham

INDEKS BERITA

Terpopuler