Siap Terbitkan Obligasi, Ternyata Pendapatan Saudi Aramco Tiga Kali Pendapatan Apple

Selasa, 02 April 2019 | 08:02 WIB
Siap Terbitkan Obligasi, Ternyata Pendapatan Saudi Aramco Tiga Kali Pendapatan Apple
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Saudi Aramco, produsen minyak terbesar di dunia, menghasilkan pendapatan inti US$ 224 miliar tahun lalu. Angka ini hampir tiga kali lipat pendapatan Apple Inc. 

Angka-angka bisnis perusahaan milik Kerajaan Arab Saudi itu muncul Senin kemarin, menjelang debutnya penerbitkan obligasi internasional.

Selama ini enggan mengungkapkan keuangannya, kini Aramco harus mengungkapkannya kepada publik untuk mendapatkan peringkat dalam rangka penerbitan obligasi internasional.

Meskipun membukukan keuntungan besar, raksasa minyak milik negara itu dinilai oleh lembaga-lembaga kredit setara dengan Arab Saudi. Itu berarti perlambatan ekonomi negara itu akan membebani biaya bunga Aramco saat penerbitan obligasi nanti.

Reuters membandingkan pendapatan inti Aramco melampaui pendapatan Apple, yang diperingkat Forbes sebagai perusahaan top dunia dalam hal laba tahun lalu. Pendapatan inti (EBITDA) Apple Inc mencapai US$ 81,8 miliar.

Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih pernah mengatakan pada awal tahun bahwa nilai penjualan obligasi Aramco akan mencapai sekitar US$ 10 miliar (Rp 142 triliun), tetapi sumber-sumber perbankan mengatakan transaksi itu bisa lebih besar.

Lembaga pemeringkat Fitch dan Moody masing-masing memberi peringkat Aramco A + dan A1. Namun, mereka mengatakan, bahwa tanpa batasan peringkat pemerintah, peringkat Aramco akan berada di liga yang sama dengan perusahaan minyak seperti Exxon Mobil, Chevron, dan Shell.

"Peringkat Saudi Aramco dibatasi oleh peringkat Arab Saudi (A + / Stabil)," kata Fitch. "Ini mencerminkan pengaruh negara terhadap perusahaan melalui perpajakan dan dividen, serta mengatur tingkat produksi sesuai dengan komitmen OPEC."

Prospektus obligasi Aramco sendiri mengatakan kerajaan tidak akan menjamin obligasi Aramco dan tidak berkewajiban untuk memberikan dukungan keuangan kepada perusahaan.

Fitch menempatkan profil kredit mandiri Aramco di "AA +".

Rencana penerbitan obligasi merupakan transaksi perdana Aramco di pasar modal internasional. Aramco masih berencana menjual sahamnya ke publik lewat penawaran saham publik perdana (IPO) pada tahun 2021. Penjualan saham itu mereka harapkan menghasilkan US$ 100 miliar (sekitar Rp 1.420 trilun).

"Saudi Aramco memiliki banyak karakteristik perusahaan peringkat Aaa, dengan utang relatif kecil terhadap arus kas, skala besar produksi, kepemimpinan pasar, dan akses di Arab Saudi ke salah satu cadangan hidrokarbon terbesar di dunia," kata Rehan Akbar, senior credit officer di Moody's.

Grup Aramco memiliki cadangan 257 miliar barel setara minyak, mewakili lebih dari 50 tahun cadangan berdasarkan tingkat produksi saat ini, menurut presentasi perusahaan.

Aramco akan mulai bertemu dengan investor obligasi internasional minggu ini.

Bagikan

Berita Terbaru

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:12 WIB

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026

Di sejumlah negara dengan pendekatan populis yang kuat, peran pemerintah melalui jalur fiskal begitu kuat, mengalahkan peran ekonomi swasta.

Bayar Tagihan Ekologis
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:02 WIB

Bayar Tagihan Ekologis

Penerapan kebijakan keberlanjutan di sektor perkebunan dan pertambangan tak cukup bersifat sukarela (voluntary compliance).

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:06 WIB

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting

ESDM mencatat, realisasi lifting minyak hingga akhir November 2025 berada di kisaran 610.000 bph, naik dari capaian 2024 yang sekitar 580.000 bph.

Laju Saham Properti Masih Bisa Mendaki
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:05 WIB

Laju Saham Properti Masih Bisa Mendaki

Di sepanjang tahun 2025, kinerja saham emiten properti terus melaju. Alhasil, indeks saham emiten properti ikut terdongkrak.

Beragam Tantangan Mengadang Emas Hitam di Tahun Depan
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:01 WIB

Beragam Tantangan Mengadang Emas Hitam di Tahun Depan

Sektor mineral dan batubara turut menopang anggaran negara melalui setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Prodia Widyahusada (PRDA) akan Ekspansi Jaringan ke Asia Tenggara
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:00 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) akan Ekspansi Jaringan ke Asia Tenggara

Fokus utama PRDA diarahkan pada pengembangan layanan kesehatan masa depan, terutama di bidang terapi regeneratif 

Strategi Telkom (TLKM): ARPU Stabil, Restrukturisasi Aset Demi Pertumbuhan
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:00 WIB

Strategi Telkom (TLKM): ARPU Stabil, Restrukturisasi Aset Demi Pertumbuhan

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) berfokus pada restrukturisasi bisnis dan efisiensi untuk menggenjot kinerja

Metrodata Electronics (MTDL) Mengembangkan Platform Kecerdasan Buatan (AI)
| Selasa, 30 Desember 2025 | 05:55 WIB

Metrodata Electronics (MTDL) Mengembangkan Platform Kecerdasan Buatan (AI)

Kehadiran platform Megarock akan memperkuat segmen solusi dan konsultasi PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL).

Perbaikan Jaringan Listrik & Komunikasi
| Selasa, 30 Desember 2025 | 05:53 WIB

Perbaikan Jaringan Listrik & Komunikasi

Pratikno menyebut pengiriman berbagai bantuan alat berat terus diperluas pengoperasiannya ke titik-titik terdampak.

YLKI: Usut Penyebab Kapal Putri Sakinah Tenggelam
| Selasa, 30 Desember 2025 | 05:50 WIB

YLKI: Usut Penyebab Kapal Putri Sakinah Tenggelam

YLKI menekankan, konsumen berhak mendapatkan informasi yang transparan mengenai kondisi cuaca sebelum keberangkatan.

INDEKS BERITA

Terpopuler