KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Sepanjang tahun 2019, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) berniat membuka lima hingga tujuh rumah sakit baru.
Dua rumah sakit sudah buka di Magelang, Jawa Tengah dan di Kelapa Dua, Tangerang Banten. Berikutnya akan menyusul rumah sakit baru di Ambon (Maluku), Pasar Baru (Jakarta), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Batu ( Jawa Timur) dan Tulungagung (Jawa Timur).
Namun dari kelima lokasi, Siloam International tak bisa memastikan rumah sakit di Tulungagung bisa buka tahun ini juga. "Karena masih tahap perbaikan," kata Daniel Phua, Direktur Keuangan PT Siloam International Hospitals Tbk, saat paparan publik, Jumat (15/3).
Untuk memuluskan penyelesaian pembangunan lima rumah sakit, Siloam International menyiapkan belanja modal Rp 200 miliar. Anang Prayudi, Direktur PT Siloam International Hospitals Tbk menjelaskan, anggaran tersebut sudah termasuk untuk menambah peralatan medis. Sumber dananya dari kas internal.
Kehadiran rumah sakit baru tahun ini akan melengkapi 34 rumah sakit yang sudah beroperasi per tahun 2018. Puluhan rumah sakit itu hadir di 22 provinsi dengan total kapasitas 7.000 kamar. Namun sejauh ini, baru sekitar 3.000 kamar yang beroperasi.
Asal tahu, target pembukaan rumah sakit tahun ini lebih banyak ketimbang tahun lalu. Sepanjang 2018, Siloam International membuka empat rumah sakit di Silampari (Sumatra Utara), Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Jember (Jawa Timur) dan Semarang (Jawa Tengah). Pengadaan satu rumah sakit, biasanya membutuhkan dana Rp 100 miliar–Rp 120 miliar.
Target tumbuh dobel
Dengan tambahan operasional rumah sakit, Siloam International yakin bisa mengerek kinerja tahun ini. "Kami targetkan tumbuh double digit," ujar Ketut Wijaya, Direktur Utama PT Siloam International Hospitals Tbk, tanpa menyebutkan target besaran persisnya.
Kalau berkaca dari rapor tahun lalu, pendapatan Siloam International tumbuh 12,24% year on year (yoy) menjadi Rp 5,96 triliun. Segmen pendapatan rawat inap maupun rawat jalan kompak naik.
Khusus untuk segmen rawat inap, hanya pendapatan dari layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang turun 2,55% yoy menjadi Rp 344 miliar. Sebab, jumlah kunjungan pasien BPSJ berkurang. "Kalau soal piutang BPJS, sejauh ini masih lancar," terang Daniel Phua, Direktur Keuangan PT Siloam International Hospitals Tbk.
Meskipun pendapatan naik, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih menyusut hampir enam kali lipat menjadi Rp 16,18 miliar. Siloam berdalih, kegiatan penambahan rumah sakit menggerus laba bersih.