Siloam (SILO) Kejar Target Pertumbuhan Dua Digit

Sabtu, 16 Maret 2019 | 07:47 WIB
Siloam (SILO) Kejar Target Pertumbuhan Dua Digit
[]
Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Sepanjang tahun 2019, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) berniat membuka lima hingga tujuh rumah sakit baru.

Dua rumah sakit sudah buka di Magelang, Jawa Tengah dan di Kelapa Dua, Tangerang Banten. Berikutnya akan menyusul rumah sakit baru di Ambon (Maluku), Pasar Baru (Jakarta), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Batu ( Jawa Timur) dan Tulungagung (Jawa Timur).

Namun dari kelima lokasi, Siloam International tak bisa memastikan rumah sakit di Tulungagung bisa buka tahun ini juga. "Karena masih tahap perbaikan," kata Daniel Phua, Direktur Keuangan PT Siloam International Hospitals Tbk, saat paparan publik, Jumat (15/3).

Untuk memuluskan penyelesaian pembangunan lima rumah sakit, Siloam International menyiapkan belanja modal Rp 200 miliar. Anang Prayudi, Direktur PT Siloam International Hospitals Tbk menjelaskan, anggaran tersebut sudah termasuk untuk menambah peralatan medis. Sumber dananya dari kas internal.

Kehadiran rumah sakit baru tahun ini akan melengkapi 34 rumah sakit yang sudah beroperasi per tahun 2018. Puluhan rumah sakit itu hadir di 22 provinsi dengan total kapasitas 7.000 kamar. Namun sejauh ini, baru sekitar 3.000 kamar yang beroperasi.

Asal tahu, target pembukaan rumah sakit tahun ini lebih banyak ketimbang tahun lalu. Sepanjang 2018, Siloam International membuka empat rumah sakit di Silampari (Sumatra Utara), Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Jember (Jawa Timur) dan Semarang (Jawa Tengah). Pengadaan satu rumah sakit, biasanya membutuhkan dana Rp 100 miliar–Rp 120 miliar.

Target tumbuh dobel

Dengan tambahan operasional rumah sakit, Siloam International yakin bisa mengerek kinerja tahun ini. "Kami targetkan tumbuh double digit," ujar Ketut Wijaya, Direktur Utama PT Siloam International Hospitals Tbk, tanpa menyebutkan target besaran persisnya.

Kalau berkaca dari rapor tahun lalu, pendapatan Siloam International tumbuh 12,24% year on year (yoy) menjadi Rp 5,96 triliun. Segmen pendapatan rawat inap maupun rawat jalan kompak naik.

Khusus untuk segmen rawat inap, hanya pendapatan dari layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang turun 2,55% yoy menjadi Rp 344 miliar. Sebab, jumlah kunjungan pasien BPSJ berkurang. "Kalau soal piutang BPJS, sejauh ini masih lancar," terang Daniel Phua, Direktur Keuangan PT Siloam International Hospitals Tbk.

Meskipun pendapatan naik, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih menyusut hampir enam kali lipat menjadi Rp 16,18 miliar. Siloam berdalih, kegiatan penambahan rumah sakit menggerus laba bersih.

Bagikan

Berita Terbaru

Konsumsi Daging Ayam Melejit, Laba Bersih Japfa Comfeed (JPFA) Naik Dua Digit
| Kamis, 06 November 2025 | 10:29 WIB

Konsumsi Daging Ayam Melejit, Laba Bersih Japfa Comfeed (JPFA) Naik Dua Digit

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) membukukan kinerja positif di sepanjang sembilan bulan tahun 2025.

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Membalikkan Rugi Menjadi Laba Per Kuartal III-2025
| Kamis, 06 November 2025 | 10:21 WIB

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Membalikkan Rugi Menjadi Laba Per Kuartal III-2025

Pertumbuhan laba itu disokong lonjakan pendapatan usaha PIPA yang mencapai 30,49% secara tahunan jadi Rp 25,89 miliar per September 2025

Daya Beli Belum Maksi, Laba Emiten Properti Masih Bertaji
| Kamis, 06 November 2025 | 10:17 WIB

Daya Beli Belum Maksi, Laba Emiten Properti Masih Bertaji

Sejumlah emiten properti mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba di sepanjang periode Januari-September 2025

Harga Emas Masih Tinggi, Bumi Resources Minerals (BRMS) Genjot Produksi
| Kamis, 06 November 2025 | 10:08 WIB

Harga Emas Masih Tinggi, Bumi Resources Minerals (BRMS) Genjot Produksi

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) membidik pertumbuhan produksi emas 68.000 ons sampai 72.000 ons hingga akhir 2025.​

Penjualan Belum Laris Manis, Kepulan Laba Emiten Rokok Semakin Tipis
| Kamis, 06 November 2025 | 09:52 WIB

Penjualan Belum Laris Manis, Kepulan Laba Emiten Rokok Semakin Tipis

Tekanan daya beli masyarakat masih jadi tantangan emiten rokok. Penurunan daya beli memicu pergeseran konsumsi ke segmen value for money (VFM).

TELE Pailit, Tak Cuma Telkom (TLKM) dan Haiyanto, Ribuan Investor Saham Ikut Merugi
| Kamis, 06 November 2025 | 09:00 WIB

TELE Pailit, Tak Cuma Telkom (TLKM) dan Haiyanto, Ribuan Investor Saham Ikut Merugi

Kasus pailit PT Omni Inovasi Indonesia Tbk (TELE) mencerminkan buruknya perlindungan investor publik.

Menakar Efek Kinerja Sembilan Bulan 2025 dan Rights Issue ke Kinerja PANI
| Kamis, 06 November 2025 | 08:15 WIB

Menakar Efek Kinerja Sembilan Bulan 2025 dan Rights Issue ke Kinerja PANI

Analisis aksi korporasi PANI: Rights issue Rp 16,6 triliun, akuisisi CBDK, dan prospek saham di tengah pemulihan pasar properti.

TELE & GOTO, Simbol Buruknya Pilihan Portofolio Investasi Manajemen TLKM di Masa Lalu
| Kamis, 06 November 2025 | 07:29 WIB

TELE & GOTO, Simbol Buruknya Pilihan Portofolio Investasi Manajemen TLKM di Masa Lalu

Satu benang merah dari kasus TELE dan GOTO, sejatinya TLKM bisa menerima manfaat dari bisnis dengan keduanya tanpa harus memiliki saham mereka.

Sesuai Prediksi, BREN dan BRMS Masuk MSCI Utama, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 06 November 2025 | 07:02 WIB

Sesuai Prediksi, BREN dan BRMS Masuk MSCI Utama, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), masuk ke dalam daftar MSCI Global Standard Indexes.

Pergerakan Rupiah Masih dalam Tekanan pada Kamis (6/11)
| Kamis, 06 November 2025 | 06:30 WIB

Pergerakan Rupiah Masih dalam Tekanan pada Kamis (6/11)

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,05% secara harian ke level Rp 16.717 per dolar AS pada Rabu (5/11).

INDEKS BERITA

Terpopuler