Singapura Catat Kunjungan Wisatawan Asing Terendah di Tahun Lalu

Selasa, 25 Januari 2022 | 16:59 WIB
Singapura Catat Kunjungan Wisatawan Asing Terendah di Tahun Lalu
[ILUSTRASI. Area keberangkatan yang sepi dari penumpang di Bandara Changi, Singapura, Singapura, 18 Januari 2021. REUTERS/Edgar Su]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura mencatat jumlah kedatangan internasional terendah sejak, paling tidak 50 tahun terakhir. Namun tanda-tanda pemulihan kunjungan wisata mulai terlihat, seiring dengan pemberlakuan jalur khusus untuk wisatawan yang telah divaksinasi dan penawaran vocer tunai, demikian pernyataan otoritas pariwisata di negeri itu, Selasa (25/1).

Singapura membukukan 330.000 kedatangan internasional sepanjang tahun lalu, yang merupakan angka terendah sejak Badan Pariwisata Singapura (STB) mulai mencatat jumlahnya pada tahun 1970-an. Angka kedatangan di tahun lalu tidak sampai 2% dari jumlah pengunjung sebelum pandemi.

Pendapatan Singapura dari sektor pariwisata diperkirakan mencapai S$ 1,9 miliar selama tahun 2021, yang juga termasuk angka yang terendah dalam catatan. Sebagai perbandingan, Singapura memiliki 19,1 juta pengunjung dan menghasilkan S$ 27,1 miliar pada 2019.

Baca Juga: Pendapatan Fiskal China Sepanjang Tahun Lalu Naik 10,7%, Tertopang Pemulihan Ekonomi

Untuk sebagian besar tahun 2020 dan tahun lalu, Singapura mengontrol dengan ketat wisatawan asing yang hendak berkunjung. Singapura mengharuskan para turis asing menjalani masa karantina hingga dua minggu.

Pemerintah Singapura menghapus kewajiban karantina untuk pengunjung yang telah divaksinasi dari negara-negara tertentu mulai September tahun lalu.

China adalah sumber pengunjung utama, dengan 88.000 kedatangan antara Januari dan Desember 2021, kata STB, dibandingkan dengan 3,6 juta pada 2019.

Kebijakan pembatasan Covid-19 yang ketat yang diberlakukan China, seperti mencegah warganya melakukan perjalanan ke luar negeri, telah memukul sektor pariwisata global.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)
| Minggu, 08 Juni 2025 | 09:23 WIB

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (8 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,63% jika menjual hari ini.

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:35 WIB

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas

Di balik reputasinya sebagai penyedia kamar murah dan layanan check-in kilat, OYO punya ambisi lebih besar. Apa itu?

 
Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:20 WIB

Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang

Ribuan calon jemaah haji furoda gagal berangkat ke Tanah Suci. Tak hanya calon jemaah yang gundah gulana, agen travel juga pusing alang kepalang. 

 
Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:50 WIB

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil

Bermain kini bukan hanya urusan anak-anak. Playground kini menjadi ruang pelepas penat bagi orang dewasa. Apa peluang bisnisnya?

 
Kopdes Melaju Buat Siapa?
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:10 WIB

Kopdes Melaju Buat Siapa?

​Hingga awal Juni, sebanyak 78.000 lembaga Kopdes Merah Putih sudah terbentuk melalui musyawarah desa khusus.

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

Prospek Saham DSNG yang Siap  Menebar Dividen Rp 24 Per Saham
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:23 WIB

Prospek Saham DSNG yang Siap Menebar Dividen Rp 24 Per Saham

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari buku tahun 2024.

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:19 WIB

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen

Mengupas rencana bisnis perusahaan ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) di tengah persaingan industri yang ketat

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:00 WIB

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini

Potensi kontraksi PMI masih dapat berlanjut, terlebih jika pasca negosiasi tarif dalam 90 hari tidak mendapatkan keputusan win-win.

INDEKS BERITA

Terpopuler