SIPD Menggoreng Bisnis Nugget Ayam

Jumat, 10 Mei 2019 | 06:54 WIB
SIPD Menggoreng Bisnis Nugget Ayam
[]
Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Evaluasi kinerja 2018 agaknya menjadi alarm serius bagi manajemen PT Sierad Produce Tbk (SIPD) untuk segera mencari solusi atas tantangan bisnis yang dihadapi. Maka dari itu, mereka menyusun kiat demi membesarkan lini bisnis produk olahan ayam dan pembiakan ayam.

Mengintip materi paparan publik yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) 3 Mei 2019, Sierad Produce menghadapi tujuh tantangan bisnis. Dua di antaranya yakni kenaikan harga kedelai dunia sekitar 20% sampai dengan pertengahan tahun 2018 dan terbatasnya produksi jagung lokal yang juga mengerek harga jual. Kedua komoditas tersebut merupakan bahan baku pakan ternak.

Sierad Produce mengakui bisnis pakan sangat bergantung pada fluktuasi harga bahan baku. Sementara marginnya juga tidak lebih tinggi ketimbang lini bisnis lain.

Pada kenyataannya, hingga kuartal I-2019 Sierad Produce masih mengandalkan lini bisnis pakan ternak sebagai kontributor utama penjualan. Nilai penjualan pakan ternak mencapai Rp 595,39 miliar atau setara 42,83% terhadap total penjualan kotor sebelum dikurangi eliminasi yakni senilai Rp 1,39 triliun.

Untuk meminimalkan risiko bisnis, Sierad Produce ingin komposisi penjualan dari lini bisnis produk olahan ayam dan pembiakan ayam membesar. "Harapannya Belfoods bisa berkontribusi 40%–50% bagi kami di tahun 2022 nanti," kata Tomy Wattemena, Direktur Utama PT Sierad Produce Tbk, dalam paparan publik kemarin (9/5).

Selama ini Sierad Produce menjalankan bisnis olahan ayam melalui anak usaha bernama PT Belfood Indonesia yang berdomisili di Bogor, Jawa Barat. Mengacu informasi dalam materi paparan publik, Belfood berkontribusi sebesar 12% terhadap penjualan kuartal I-2019.

Belfood Indonesia memproduksi aneka makanan olahan ayam dalam bentuk nugget. Meski menggadang-gadangnya sebagai penyumbang terbesar penjualan di masa yang akan datang, sejauh ini Sierad Produce belum berniat menambah pabrik.

Tahun ini, Sierad Produce mengalokasikan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 99 miliar. Perusahan berkode saham SIPD di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut akan memanfaatkannya untuk membiayai operasional produksi dan revitalisasi fasilitas yang sudah ada.

Dengan cara memperkuat lini bisnis olahan ayam, Sierad Produce yakin mampu meraup nilai tambah alias added value. Pada saat yang bersamaan, mereka bisa meningkatkan efisiensi biaya lantaran juga menguasai hulu industri ayam lewat pembibitan dan peternakan ayam.

Sementara khusus pada tahun ini, Sierad Produce juga masih optimistis. Mereka menargetkan pertumbuhan penjualan 20% year on year (yoy) hingga akhir tahun nanti. Kalau mengacu pada capaian penjualan bersih tahun lalu senilai Rp 3,12 triliun, artinya target penjualan bersih tahun ini mencapai Rp 3,74 triliun.

Target kinerja Sierad Produce mengacu pada rapor kuartal I-2019. Penjualan bersih mereka terhitung tumbuh 37,29% yoy menjadi Rp 928,30 miliar. Tak cuma itu, kinerja bottom line juga tercatat untung Rp 13,25 miliar. Padahal dalam periode yang sama sebelumnya, perusahaan itu menanggung rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih.

Dalam tiga bulan pertama tahun ini, Sierad Produce merasa permintaan ayam mendaki. "Didorong pertumbuhan ekonomi yang juga diikuti kenaikan konsumsi ayam hingga 9%–11%," terang Tomy.

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Menguat 22,13%, Asing Net Sell Rp 17,34 Triliun Pada 2025, Prospek 2026 Membaik
| Rabu, 31 Desember 2025 | 17:27 WIB

IHSG Menguat 22,13%, Asing Net Sell Rp 17,34 Triliun Pada 2025, Prospek 2026 Membaik

IHSG menguat 22,13% di 2025, ditutup 8.646,94, didorong investor lokal. Asing net sell Rp 17,34 triliun.

Saham ESSA Terkoreksi ke Area Support, Simak Prospek ke Depan
| Rabu, 31 Desember 2025 | 15:00 WIB

Saham ESSA Terkoreksi ke Area Support, Simak Prospek ke Depan

ESSA mulai menunjukkan sinyal yang semakin konstruktif dan menarik bagi investor dengan profil risiko lebih agresif.

2025, Kesepakatan Merger Akuisisi Sektor Keuangan Indonesia Capai Rp 9,21 triliun
| Rabu, 31 Desember 2025 | 14:05 WIB

2025, Kesepakatan Merger Akuisisi Sektor Keuangan Indonesia Capai Rp 9,21 triliun

Kesepakatan merger dan akuisisi di sektor keuangan melesat 56,3% secara tahunan, di saat total aktivitas merger dan akuisisi turun

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:50 WIB

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 22,13% sepanjang tahun 2025. IHSG ditutup pada level 8.646,94 pada perdagangan terakhir.

Nilai Kesepakatan Merger dan Akuisisi di Indonesia Merosot 72,1% di 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:01 WIB

Nilai Kesepakatan Merger dan Akuisisi di Indonesia Merosot 72,1% di 2025

Nilai kesepakatan merger dan akuisisi yang terjadi sepanjang 2025 mencapai US$ 5,3 miliar, atau setara sekitar Rp 88,46 triliun

Berhasil Breakout Resistance, Yuk Intip Prospek Saham Humpuss Maritim (HUMI)
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:00 WIB

Berhasil Breakout Resistance, Yuk Intip Prospek Saham Humpuss Maritim (HUMI)

Kombinasi pola pergerakan harga, indikator teknikal, serta strategi manajemen risiko menjadi faktor kunci yang kini diperhatikan pelaku pasar.

Pendapatan Ritel Diproyeksi Tumbuh 8,7% di Tahun 2026
| Rabu, 31 Desember 2025 | 11:00 WIB

Pendapatan Ritel Diproyeksi Tumbuh 8,7% di Tahun 2026

Fokus pemerintah pada belanja sosial, program gizi, serta stabilisasi harga kebutuhan pokok diyakini dapat memperbaiki likuiditas masyarakat.

Perketat Peredaran Minuman Beralkohol
| Rabu, 31 Desember 2025 | 09:01 WIB

Perketat Peredaran Minuman Beralkohol

Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 89 Tahun 2025                   

Target Gerai 2025 Tercapai, Aspirasi Hidup (ACES) Siap Geber Ekspansi di 2026
| Rabu, 31 Desember 2025 | 08:56 WIB

Target Gerai 2025 Tercapai, Aspirasi Hidup (ACES) Siap Geber Ekspansi di 2026

PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) telah merealisasikan pembukaan 27 toko baru di sepanjang tahun 2025.

Akses Mineral Kritis untuk AS Belum Imbang
| Rabu, 31 Desember 2025 | 08:45 WIB

Akses Mineral Kritis untuk AS Belum Imbang

AS bakal mendapatkan keuntungan strategis sementara RI hanya mendapat pembebasan tarif              

INDEKS BERITA

Terpopuler