Skenario Penutupan Tambang Batubara di Pasar Global

Rabu, 04 Agustus 2021 | 09:10 WIB
Skenario Penutupan Tambang Batubara di Pasar Global
[]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - LONDON. Sejumlah perusahaan keuangan global termasuk di dalamnya Citi Group, HSBC, Prudential, dan BlackRock Real Asset tengah menyusun proposal untuk mempercepat penutupan pembangkit listrik tenaga batubara di Asia. Langkah tersebut ditujukan untuk mengurangi sumber emisi karbon.

Rencana tersebut didukung oleh Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia. Sumber Reuters kemarin mengatakan, kelompok perusahaan finansial itu menawarkan model yang berpotensi bisa diterapkan.  Pembicaraan  awal dengan pemerintah di Asia dan bank multilateral terkait rencana itu berkembang dengan baik.
Kelompok ini berencana membuat kemitraan antara pemerintah dan swasta untuk membeli pembangkit listrik yang berbahan bakar batubara dan selanjutnya menutupnya setelah 15 tahun.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Agar Pasar Saham Kian Bergairah, BEI Mesti Evaluasi Kebijakan UMA Hingga Kode Broker
| Senin, 26 Mei 2025 | 08:29 WIB

Agar Pasar Saham Kian Bergairah, BEI Mesti Evaluasi Kebijakan UMA Hingga Kode Broker

Regulator pasar modal tidak bisa copy-paste secara mentah best practice di bursa global tanpa penyesuaian berbasis kebutuhan lokal.

Impor Kedelai dan Gandum dari AS Bakal Ditingkatkan, Bukan Masalah Besar
| Senin, 26 Mei 2025 | 08:07 WIB

Impor Kedelai dan Gandum dari AS Bakal Ditingkatkan, Bukan Masalah Besar

Importir Indonesia harus mendapatkan harga terbaik sehingga barang yang diimpor kompetitif dan bersaing.

Emas Lanjut Naik Usai Kembali Tembus US$ 3.300, Pilih Saham ANTM, MDKA, atau BRMS?
| Senin, 26 Mei 2025 | 07:59 WIB

Emas Lanjut Naik Usai Kembali Tembus US$ 3.300, Pilih Saham ANTM, MDKA, atau BRMS?

Apabila tidak ada perubahan sentimen, harga emas paling tidak akan kembali ke US$ 3.500 dan berpotensi menuju US$ 3.800.

IHSG Masuk Jajaran Indeks Saham dengan Kenaikan Paling Tinggi 19-23 Mei 2025
| Senin, 26 Mei 2025 | 07:47 WIB

IHSG Masuk Jajaran Indeks Saham dengan Kenaikan Paling Tinggi 19-23 Mei 2025

Pelaku pasar menantikan rilis FOMC terkait pandangan Federal Reserve terhadap arah kebijakan suku bunga.

Peluang Penguatan IHSG Mulai Terbatas
| Senin, 26 Mei 2025 | 06:38 WIB

Peluang Penguatan IHSG Mulai Terbatas

Potensi penguatan IHSG disokong mengalirnya dana asing (capital inflow ) ke pasar saham dalam negeri.

Emiten Ritel Gencar Tambah Toko Baru Biar Omzet Melaju
| Senin, 26 Mei 2025 | 06:35 WIB

Emiten Ritel Gencar Tambah Toko Baru Biar Omzet Melaju

Mayoritas belanja modal atau capital expenditure (capex) emiten ritel digunakan untuk menambah jumlah toko baru

Indeks FTSE Punya Penghuni Baru, Simak Rekomendasi Sahamnya
| Senin, 26 Mei 2025 | 06:33 WIB

Indeks FTSE Punya Penghuni Baru, Simak Rekomendasi Sahamnya

Dua saham masuk ke dalam Indeks FTSE, yakni PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dan PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ). 

Awas, IHSG Rawan Longsor di Bulan Juni
| Senin, 26 Mei 2025 | 06:30 WIB

Awas, IHSG Rawan Longsor di Bulan Juni

Dalam jangka pendek, meredanya perang dagang masih akan menopang IHSG. Namun penguatan IHSG sudah mulai terbatas dan rawan berbalik arah.

Rupiah Berpeluang Menguat Terbatas di Awal Pekan
| Senin, 26 Mei 2025 | 06:26 WIB

Rupiah Berpeluang Menguat Terbatas di Awal Pekan

Penguatan rupiah berpotensi berlanjut pada perdagangan Senin (26/5). Penyebabnya, tekanan atas dolar AS diprediksi berlanjut.

Reksadana Saham dan Pendapatan Tetap Bisa Dilirik
| Senin, 26 Mei 2025 | 06:23 WIB

Reksadana Saham dan Pendapatan Tetap Bisa Dilirik

Kinerja reksadana pendapatan tetap per 16 Mei 2025, mencatatkan return 2,58% secara year to date (ytd).

INDEKS BERITA

Terpopuler