SMDR, Indika dan CT Corp Ikut Berebut Pengembangan Pelabuhan Patimban
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perebutan pengembangan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat mulai memanas. Sepuluh perusahaan dengan latar belakangan BUMN dan swasta sudah mengambil dokumen lelang prakualifikasi.
Menurut catatan Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) kesepuluh perusahaan itu adalah PT CT Corp Infrastruktur Indonesia, PT Indika Logistic & Support Services, PT Samudera Terminal Indonesia, PT UC Services, PT Hasnur Jaya International dan PT Hasnur Resources Terminal. Empat perusahaan lagi yakni PT Wahyusamudra Indah, PT Kaltim Kariangau Terminal, PT Waskita Karya Infrastruktur dan PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS).
Meski bukan pemain pelabuhan besar, saat ini memang banyak perusahaan swasta yang sudah menjadi operator pelabuhan. Makanya ABUPI yakin perusahaan swasta bisa mengelola Pelabuhan Patimban. "Di beberapa daerah sudah dikelola swasta, mereka mampu jadi jangan tahunya hanya Pelindo saja," kata Ketua Umum ABUPI Aulia Febri kepada KONTAN, kemarin.
Baca Juga: Wall Street: Dow Jones, S&P serta Nasdaq Turun Karena Investor Beralih ke Safe Haven
Perusahaan BUMN yang biasa berkecimpung dalam industri pelabuhan seperti Pelindo I, II, III dan IV memang tidak masuk dalam daftar pengambil dokumen. Hingga tadi malam, Kementerian Perhubungan belum bisa dimintai konfirmasinya terkait tahapan lelang.
Asal tahu, investasi pengelolaan Pelabuhan Patimban mencapai Rp 16 triliun dengan masa konsesi 40 tahun. Pemenang tender mesti menyiapkan sub infrastruktur Pelabuhan Patimban seperti crane, teknologi logistik dan lainnya.
Adapun investasi infrastruktur sudah dilakukan beberapa perusahaan dengan bantuan Jepang. Operasional Pelabuhan Patimban nanti mengusung skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Perkiraan kapasitasnya sebesar 7,5 juta TEUs. Kapasitas itu mempertimbangkan potensi pertumbuhan permintaan di wilayah timur Jawa Barat.
Proyek Infrastruktur Pelabuhan Patimban
Nilai investasi | Rp 43,2 triliun |
Skema pendanaan | APBN dengan pinjaman luar negeri, APBD dan swasta |
Lokasi | Patimban, Subang, Jawa Barat |
Penanggung jawab proyek | Kementerian Perhubungan |
Konstruksi | Mulai 2018 |
Target operasional | 2019 (fase 1) |
Status proyek | Konstruksi dan akan beroperasi di atas tahun 2019 |
Salah satu peserta tender yakni PT Samudera Terminal Indonesia merupakan anak usaha PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR). "Kami akan memasukkan semua persyaratan yang dibutuhkan dan diminta oleh panitia lelang untuk bisa memenuhi tahap prakualifikasi," ungkap Direktur Utama PT Samudera Indonesia Tbk Bani Mulia, kemarin.
Baca Juga: Demi Mempertahankan Momentum, Erajaya Swasembada (ERAA) Memacu Ekosistem Online
Jika menang lelang, SMDR akan menggandeng perusahaan yang memiliki visi sama untuk membangun Pelabuhan Patimban demi kelancaran logistik di Jawa Barat. Mereka juga suadah membayangkan potensi bisnis. Patimban bisa mencuil arus barang Pelabuhan Tanjung Priok.
Saat ini, beban kemacetan arus logistik ke arah Jakarta dan Tanjung Priok cukup padat. Jadi secara konsep jarak, Patimban juga mendekatkan pusat produksi, pabrik dengan pelabuhan sehingga bisa menekan biaya logistik untuk distribusi domestik maupun ekspor. Seperti diketahui, distribusi domestik di kepulauan Indonesia harus melalui jalur laut.
Mengenai biaya investasi, SMDR akan menggunakan kombinasi pendanaan perbankan dan ekuitas. Minimum ekuitas yang akan mereka kucurkan 30% terhadap total kebutuhan dana. "Alhamdulillah sudah banyak pihak bank yang menyatakan minat mendukung kami untuk pendanaan proyek ini," ungkap Bani.