Smelter FeNi ANTM Beroperasi, Kinerja Bakal Langsung Terkerek

Senin, 21 Februari 2022 | 04:05 WIB
Smelter FeNi ANTM Beroperasi, Kinerja Bakal Langsung Terkerek
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) bakal makin benderang tahun ini. Emiten ini akan mengoperasikan fasilitas pengolahan dan pemurnian atau smelter feronikel (FeNi) berkapasitas 13.500 ton di Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara, pada akhir tahun nanti.

Maximilianus Nico Demus, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo, mengatakan, berjalannya proyek smelter di Halmahera Timur tersebut memberi kesempatan bagi ANTM untuk memompa kinerja. Apalagi PLN dan ANTM tengah melakukan sinergi BUMN.

PLN siap memasok kebutuhan listrik ANTM hingga 75 megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan. Apabila berjalan lancar, pasokan akan diperbesar hingga 111 MW. Ini juga sebagai antisipasi pertumbuhan smelter ANTM di masa depan.

Baca Juga: Kenaikan Harga Emas Karena Ketidakpastian Rusia dan Ukraina Hanya Sementara

Nico mengatakan, yang terpenting adalah kerjasama ini bukan masalah persiapan listrik semata, tapi juga mendorong percepatan hilirisasi mineral, khususnya nikel, agar segera berjalan. 

ANTM masih memiliki prospek menarik ke depan. Terlebih saat ini permintaan emas dan nikel sedang menggeliat dan harga jual di pasar stabil. Izin usaha pertambangan (IUP) juga dipenuhi, sehingga ke depan tak ada yang dikhawatirkan.

Nico menambahkan, ANTM juga akan menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan untuk disalurkan ke perusahaan yang terlibat dalam pemanfaatan nikel olahan. Menurut dia, hal ini akan menjadi sentimen positif untuk ANTM.

Cuma, ANTM masih harus menghadapi sentimen negatif volatilitas nilai tukar, pajak progressif nikel yang diekspor dan potensi penurunan permintaan. Toh, Nico memandang, emiten pertambangan ini bisa mencetak kinerja positif tahun ini.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu memprediksi, dampak dari beroperasinya smelter FeNi yang baru akan langsung terlihat di kinerja keuangan pada tahun ini. Ia memperkirakan, kinerja ANTM akan tumbuh sekitar 6%-7% di periode 2022-2023. "Harga nikel global di tahun ini kami proyeksi US$ 23.000-US$ 25.000 per ton, seiring suplai yang tertahan serta sentimen permintaan industri stainless steel," ujar dia.

Baca Juga: Naik 13,90% Sepekan Ini, Analis GKInvest: Saham ANTM Temukan Pijakannya

Dessy merekomendasikan buy ANTM dengan target harga Rp 3.230. Nico menyarankan buy dengan target harga Rp 3.000. Harga saham ANTM pada akhir pekan lalu (18/2) bergerak naik 7,46% menjadi Rp 2.090 per saham. 

Bagikan

Berita Terbaru

Dari Peagang Sukses Menjadi Bos Menara Telekomunikasi
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 09:15 WIB

Dari Peagang Sukses Menjadi Bos Menara Telekomunikasi

Rudolf Parningotan Nainggolan melihat peluang bisnis penyewaan menara telekomunikasi dari bahan tesis yng disusunnya.

Profit 30,27% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lumayan (21 Juni 2025)
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 09:14 WIB

Profit 30,27% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lumayan (21 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (21 Juni 2025) Rp 1.942.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 30,27% jika menjual hari ini.

Penjualan Paperocks Indonesia (PPRI) Diprediksi Melemah di Kuartal II
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 08:45 WIB

Penjualan Paperocks Indonesia (PPRI) Diprediksi Melemah di Kuartal II

PPRI memperkirakan adanya risiko kenaikan kertas yang digunakan perusahaan dengan potensi kenaikan harga sebesar 5%-7%.

Blue Bird (BIRD) Geber Belanja Modal Rp 1,8 Triliun
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 08:30 WIB

Blue Bird (BIRD) Geber Belanja Modal Rp 1,8 Triliun

Hingga kuartal pertama 2025, perseroan sudah merealisasikan penggunaan capex sebesar 30% atau setara dengan Rp 540 miliar.

Lotte Chemical Titan (FPNI) Incar Pertumbuhan Kinerja 5%
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 08:10 WIB

Lotte Chemical Titan (FPNI) Incar Pertumbuhan Kinerja 5%

FPNI menili tahun ini masih penuh tantangan. Ini karena persaingan yang ketat dan tekanan margin akibat tingginya biaya produksi.

Blue Bird (BIRD) Geber Belanja Modal Rp 1,8 Triliun
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 07:58 WIB

Blue Bird (BIRD) Geber Belanja Modal Rp 1,8 Triliun

Hingga kuartal pertama 2025, perseroan sudah merealisasikan penggunaan capex sebesar 30% atau setara dengan Rp 540 miliar.

Inovasi Layanan Keuangan dan Kepercayaan
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 07:05 WIB

Inovasi Layanan Keuangan dan Kepercayaan

Inovasi layanan keuangan yang dikembangkan instansi terkait perlu diimbangi dengan pengawasan ketat dan edukasi.​

Kunci Semua Jawaban
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 07:00 WIB

Kunci Semua Jawaban

Seolah-olah semua permasalah yang ada di negeri mulai dari perusahaan bangkrut hingga pembiayaan perumahan bisa diselesaikan Danantara.

Tensi Geopolitik Memanas, Fluktuasi Komoditas Energi Tinggi
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 07:00 WIB

Tensi Geopolitik Memanas, Fluktuasi Komoditas Energi Tinggi

Terbuka peluang harga minyak akan lebih bullish dibandingkan ketika kenaikan harga minyak akibat invasi Rusia ke Ukrania.  

Pergerakan Rupiah dalam Sepekan Masih Tertekan Sentimen Global
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 07:00 WIB

Pergerakan Rupiah dalam Sepekan Masih Tertekan Sentimen Global

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah spot menguat tipis 0,06% dari perdagangan sehari sebelumnya ke level Rp 16.397 per dolar AS. 

INDEKS BERITA

Terpopuler