KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) ingin mengakuisisi perusahaan lain. Produsen komponen otomotif berupa filter dan radiator itu mengincar perusahaan asing di kawasan Asia Tenggara.
Selamat Sempurna akan menyiapkan sumber pendanaan sesuai kebutuhan biaya akuisisi. Apabila kas internal tak mencukupi, mereka berpeluang mencari pinjaman.
Lewat akuisisi perusahaan, Selamat Sempurna berharap bisa mendongkrak bisnisnya. Peluangnya antara mendapatkan pasokan produk atau menambah jalur distribusi pemasaran.
Hanya saja, sejauh ini manajemen Selamat Sempurna masih menyimpan identitas perusahaan yang akan mereka akuisisi. "Tapi yang jelas masih dalam satu core business di filter dan radiator," kata Ang Andri Pribadi, Direktur PT Selamat Sempurna Tbk saat ditemui KONTAN usai rapat umum pemegang saham (RUPS), Jumat (3/5).
Berdasarkan catatan KONTAN, paling tidak rencana akuisisi perusahaan di kawasan Asia Tenggara sudah mencuat sejak Agustus 2018. Nah, manajemen SMSM menargetkan ekspansi non-organik itu bisa direalisasikan tahun ini.
Asal tahu, akuisisi perusahaan senantiasa menjadi pertimbangan bisnis Selamat Sempurna setiap tahun. Sebenarnya bisa saja mereka mengincar perusahaan lokal. Namun khusus untuk dua tahun hingga tiga tahun ke depan, fokus Selamat Sempurna adalah membidik perusahaan mancanegara.
Sembari mengawal rencana akuisisi perusahaan lain, Selamat Sempurna mengejar pertumbuhan penjualan 15% year on year (yoy). Sebanyak 70% penjualan mereka harapkan dari pasar ekspor.
Pasar ekspor terbesar Selamat Sempurna adalah Amerika Serikat (AS) dan Australia. Efek perang dagang antara AS dan China menjadi berkah. Pasalnya, perusahaan tersebut berpotensi mengisi kekosongan suplai komponen dari China ke AS.
Sejalan dengan upaya mengerek penjualan, Selamat Sempurna mengejar efisiensi biaya produksi. Target mereka pada tahun ini adalah mengantongi laba bersih senilai Rp 600 miliar.
Sepanjang kuartal I-2019, penjualan bersih Selamat Sempurna hanya naik 0,31% yoy menjadi Rp 890,86 miliar. Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih tumbuh 4,78% yoy menjadi Rp 125,09 miliar. "Kami yakin kinerja nanti di semester II 2019 lebih baik," tutur Ang.
Tahun ini, Selamat Sempurna mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 150 miliar, naik 25% ketimbang capex tahun lalu Rp 120 miliar.