Soal Pangan

Rabu, 25 September 2024 | 05:23 WIB
Soal Pangan
[ILUSTRASI. TAJUK - Hendrika Yunapritta]
Hendrika Yunapritta | Managing Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu fokus Pemerintah adalah soal pangan dan ketahanan pangan. Hal itu terlihat dari penambahan anggaran ketahanan pangan tahun depan, yang tercatat Rp 124,4 triliun. Angka itu naik, daripada anggaran tahun 2024 ini yang berjumlah Rp 108,8 triliun.

Ketahanan pangan, ditilik dari penjelasan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai perseorangan. Hal tersebut tecermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah dan mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau.  

Nah, peruntukan dana ketahanan pangan itu beragam, di antaranya untuk kelanjutan program food estate atau lumbung pangan. Seperti lahan untuk menanam padi seluas 1 juta hektare di Merauke, Papua. Selain di Papua, food estate juga dikembangkan di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan NTT. 

Dari kesimpulan dari Indeks Ketahanan Pangan (IKP) 2022 yang dirilis Badan Pangan, kawasan Indonesia bagian timur, secara umum memiliki angka IKP yang lebih rendah daripada wilayah Indonesia Barat.

Penyebab IKP rendah adalah lantaran produksi tanaman pangan yang lebih rendah daripada kebutuhan masyarakat di sana, prevalensi balita stunting tinggi, akses air bersih terbatas, dan prosentase penduduk miskin yang relatif tinggi. 

Itu alasan utama mengapa Pemerintah pilih Indonesia bagian timur untuk pengembangan food estate. 

Saat Pemerintah tetap mempertahankan konsep dan pengembangan food estate, bersamaan pula suara yang minta program ini dihentikan semakin kencang.

Sebutlah satu alasan, menurut Indef, karena kenaikan anggaran ketahanan pangan, belum linier dengan produksi pertanian. Bahkan, performa Global Food Security Index (GFSI) Indonesia turun pada tahun 2022 lalu, skornya menjadi 60,2, turun dibandingkan saat skor GFSI Indonesia pada puncaknya tahun 2018 (62,4). 

Selain itu, pengembangan tanaman monokultur dan pembukaan hutan besar-besaran demi food estate, juga dikhawatirkan jadi bumerang untuk pengadaan pangan masyarakat setempat, yang lebih akrab dengan umbi dan hasil hutan. 

Upaya ketahanan pangan ini, sebenarnya juga bisa dengan cara memberikan akses seluasnya untuk petani gurem yang sudah ada, baik akses kredit, pupuk, dan penentuan harga yang adil. Jangan lupa juga rajin mengadakan edukasi sumber-sumber pati selain beras dan gandum, agar kita tidak bergantung pada pasokan impor.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Rekap Perbandingan Kinerja Indeks Saham ASEAN 11-18 Juli dan Proyeksi ke Depan
| Minggu, 20 Juli 2025 | 22:50 WIB

Rekap Perbandingan Kinerja Indeks Saham ASEAN 11-18 Juli dan Proyeksi ke Depan

IHSG sudah 5 kali open gap up sepanjang Juli 2025, sehingga pasar saham rawan overheat atau jenuh beli. 

Andalkan Kontrak Jangka Panjang, BYAN Terus Ekspansi dan Kerek Produksi Batubara
| Minggu, 20 Juli 2025 | 22:34 WIB

Andalkan Kontrak Jangka Panjang, BYAN Terus Ekspansi dan Kerek Produksi Batubara

Pendapatan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) diperkirakan bisa mencapai kisaran US$ 4,1 miliar hingga US$ 4,4 miliar. 

Perisai Analisis Kredit Berbasis AI
| Minggu, 20 Juli 2025 | 16:21 WIB

Perisai Analisis Kredit Berbasis AI

Kasus penipuan di sektor keuangan masih terus terjadi, malah cenderung meningkat.                             

KPR Melambat saat Daya Beli Masih Kurang Sehat
| Minggu, 20 Juli 2025 | 16:05 WIB

KPR Melambat saat Daya Beli Masih Kurang Sehat

Sejak awal tahun, penyaluran KPR dalam tren melambat. Apa strategi bank mendongkrak kredit hunian?              

Menengok Cuan Reksadana ESG, Sinarmas AM Berencana Rilis Produk Baru
| Minggu, 20 Juli 2025 | 11:53 WIB

Menengok Cuan Reksadana ESG, Sinarmas AM Berencana Rilis Produk Baru

Sinarmas Asset Management berencana meluncurkan produk baru yang bisa jadi pilihan bagi investor yang peduli dengan ling

Profit 24,95% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (20 Juli 2025)
| Minggu, 20 Juli 2025 | 10:12 WIB

Profit 24,95% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (20 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 20 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.927.000 per gram, harga buyback Rp 1.773.000 per gram.

Pelemahan Daya Beli Menghantui Sektor Properti
| Minggu, 20 Juli 2025 | 05:44 WIB

Pelemahan Daya Beli Menghantui Sektor Properti

Pertumbuhan ekonomi yang melambat terindikasi dari melemahnya daya beli khususnya di sektor properti. 

 
 
Jalan Pematang Modernisasi di Sawah
| Minggu, 20 Juli 2025 | 05:44 WIB

Jalan Pematang Modernisasi di Sawah

​Luas kepemilikan lahan pada petani yang masih mini menjadi kendala petani menggunakan alat dan mesin pertanian (alsintan).

 
 
IHSG Naik 3,75% Sepekan, Intip Saham-Saham Paling Cuan Hingga 18 Juli 2025
| Minggu, 20 Juli 2025 | 05:44 WIB

IHSG Naik 3,75% Sepekan, Intip Saham-Saham Paling Cuan Hingga 18 Juli 2025

Pada sepekan hingga 18 Juli 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakumulasi kenaikan 3,75% dan ditutup pada 7.311,91 .

Dalam Sepekan Kurs Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS, Ini Penyebabnya
| Minggu, 20 Juli 2025 | 05:32 WIB

Dalam Sepekan Kurs Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS, Ini Penyebabnya

Dolar AS berbalik melemah, merespons pidato dovish pejabat  The Fed yang menyerukan pemangkasan suku bunga segera dilakukan FOMC akhir bulan in

INDEKS BERITA

Terpopuler