Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Tak hanya konsumen yang pusing dengan kenaikan harga beras. Perusahaan yang memproses gabah menjadi beras juga pusing karena kesulitan mendapat gabah dari petani saat harga tinggi.
Ketika harga tinggi, banyak petani menahan gabahnya. Kondisi diperparah oleh musim hujan yang mengguyur daerah sentra penghasil beras. Semakin tinggi curah hujan, kian sulit petani jual gabah dan semakin sedikit pula gabah yang bisa diolah menjadi beras. "Jika musim hujan, produktivitas turun 30%," kata Iman Santoso, Direktur Badan Usaha Milik Desa Jurangjero, Klaten, Jawa Tengah.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.