Stok Berlimpah Hingga Bisa Ekspor, Pertamina Malah Akan Mengimpor LNG Pada 2024

Rabu, 06 Maret 2019 | 11:13 WIB
Stok Berlimpah Hingga Bisa Ekspor, Pertamina Malah Akan Mengimpor LNG Pada 2024
[]
Reporter: Pratama Guitarra, Ridwan Nanda Mulyana | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan minyak dan gas milik negara PT Pertamina berencana mengimpor gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) mulai 2024 mendatang. Padahal, persediaan LNG di Indonesia masih berlimpah.

Lihat saja, hingga tahun 2025 mendatang, pemerintah berencana mengekspor LNG sebanyak 84 kargo ke Singapura. Bahkan tahun lalu, ada sekitar 10 kargo LNG yang tidak terserap penggunaannya di dalam negeri (uncommited).Makanya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana akan menjual LNG ke pasar spot.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen MIgas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto, mengatakan ekspor LNG tersebut akan dilakukan secara bertahap. Pada tahun 2020, LNG yang akan diekspor sebanyak 4 kargo. Setelah itu, jumlahnya meningkat menjadi 16 kargo setiap tahun hingga tahun 2025.

Djoko memastikan, ekspor komoditas tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri ESDM Ignasius Jonan pada awal bulan ini. "Itu sudah minta persetujuan pemerintah. Pak Menteri sudah tanda tangan Jumat kemarin (1/3)," ungkap Djoko saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (5/3).

Asal tahu saja, LNG yang diekspor itu berasal dari lapangan gas Tangguh Train 3 milik British Petroleum (BP). Dalam persetujuan ekspor tersebut, menurut Djoko, pemerintah juga telah mempertimbangkan harga yang dinilai menarik. "Harganya juga bagus, yakni sekitar 12,33% dari JCC (Japan Crude Cocktail)," ungkap dia.

Selain ekspor itu, Djoko bilang, pada semester pertama tahun ini ada 10 kargo LNG yang akan dijual di pasar spot internasional. Sebanyak 10 kargo tersebut berstatus uncommitted atau tidak terserap di pasar dalam negeri dan belum terkontrak.

Produk itu berasal dari tiga fasilitas pengolahan, yakni kilang LNG Bontang, kilang Tangguh dan Donggi Senoro. "Pertama kami menawarkan ke pembeli tradisional seperti Jepang, Korea, Thailand dan China. Kemarin juga jual ke Singapura," ungkap Djoko.

Mengacu data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), pada tahun ini jumlah produksi LNG mencapai 252 kargo. Dari jumlah tersebut, sebanyak 67 kargo akan digunakan untuk keperluan domestik. Adapun sebanyak 185 kargo akan diekspor.

Meski begitu, Pertamina akan mengimpor LNG dari Mozambik pada tahun 2024. Alasannya, impor tersebut untuk cadangan dalam negeri jika terjadi lonjakan permintaan LNG mulai tahun 2024.

Rencana ini dipertanyakan oleh Pengamat Ekonomi dan Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi. "Jika untuk mengantisipasi permintaan dalam negeri itu realistis. Namun kenapa kontraknya bisa sampai 20 tahun. Itu yang jadi pertanyaan," ujar Fahmy ke KONTAN.

Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina Basuki Trikora Putra menegaskan, perjanjian pembelian LNG Mozambik dilaksanakan transparan tanpa desakan pihak manapun. "Semua transaksi murni transparan," ungkap dia.

Sebelumnya Basuki bilang, impor LNG atas pertimbangan harga lebih murah. Kelak, kebutuhan LNG seluruhnya akan diserap pasar lokal yang diperkirakan terus naik.

Bagikan

Berita Terbaru

CEO Generali Indonesia Rebecca Tan: Misi Menjadi Teman Bagi Nasabah
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 11:29 WIB

CEO Generali Indonesia Rebecca Tan: Misi Menjadi Teman Bagi Nasabah

Melihat perjalanan karier Rebecca Tan di industri keuangan hingga menjadi Presiden Direktur Generali Indonesia

Terdorong Sentimen Kesepakatan AS-China, IHSG Menguat Dalam Sepekan
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:38 WIB

Terdorong Sentimen Kesepakatan AS-China, IHSG Menguat Dalam Sepekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,94% pada Jumat (16/5). Dalam sepekan, IHSG mengakumulasi kenaikan 2,60%.​

Pembukaan Hutan untuk Ketahanan Pangan Bertahap
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:28 WIB

Pembukaan Hutan untuk Ketahanan Pangan Bertahap

Kementerian Kehutanan menegaskan rencana pembukaan 20,6 juta hektare (ha) lahan untuk proyek ketahanan pangan tidak akan dilakukan sekaligus

Kartu Prakerja Tunggu Peralihan ke Kemnaker
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:23 WIB

Kartu Prakerja Tunggu Peralihan ke Kemnaker

Pemerintah akan mengalihkan Program Kartu Prakerja ke Kementerian Ketenagkerjaan dari sebelumnya di bawah Kemko Perekonomian

Setoran PNBP SDA Juga Masih Rentan
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:03 WIB

Setoran PNBP SDA Juga Masih Rentan

PNBP SDA akan dipengaruhi oleh beberapa faktur, termasuk realisasi lifting migas dan pergerakan nilai tukar

Profit 27,7% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (17 Mei 2025)
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:00 WIB

Profit 27,7% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (17 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (17 Mei 2025) 1 gram Rp 1.871.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,7% jika menjual hari ini.

Belum Ada Insentif Baru untuk Dorong Konsumsi
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:50 WIB

Belum Ada Insentif Baru untuk Dorong Konsumsi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai kondisi perekonomian domestik masih kuat

Bikin Resah, Daya Pungut Pajak Semakin Merosot
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:28 WIB

Bikin Resah, Daya Pungut Pajak Semakin Merosot

Angka tax buoyancy Indonesia pada tahun 2024 turun ke bawah 1 dan menjadi negatif pada kuartal I-2025

Mitra Angksa sejahtera (BAUT) Mengencangkan Pendapatan di Tahun Ini
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:00 WIB

Mitra Angksa sejahtera (BAUT) Mengencangkan Pendapatan di Tahun Ini

BAUT membidik pendapatan sebesar Rp 160,60 miliar di sepanjang tahun ini. Adapun tahun lalu BAUT membukukan pendapatan sebesar Rp 153,95 miliar.

Imbal Hasil Tinggi, Duit Asing Masuk Pasar Obligasi Indonesia
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 06:30 WIB

Imbal Hasil Tinggi, Duit Asing Masuk Pasar Obligasi Indonesia

Sejak awal tahun ini, asing melakukan aksi beli bersih atau net buy di pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 29,1 triliun di pasar SBN.

INDEKS BERITA

Terpopuler