Stop Ekspor CPO

Jumat, 19 November 2021 | 09:00 WIB
Stop Ekspor CPO
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bukannya mereda, belakangan harga minyak goreng makin memanas. Di beberapa daerah bahkan stok minyak goreng langka di pasaran. Kalaupun ada harganya sudah naik tinggi.

Bukan saja di pasar tradisional yang banyak menjual minyak goreng curah dan kemasan sederhana, stok minyak goreng kemasan premium di sejumlah ritel modern juga langka.

Biasanya kalau pun nanti ada, harganya sudah naik lagi. Sebagai gambaran, pekan lalu saja harga minyak goreng kemasan 2 liter di minimarket berkisar Rp 35.000 - Rp 36.000. Tidak menutup kemungkinan dalam beberapa hari ke depan, harga bisa lebih dari itu.

Terlebih harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang merupakan bahan baku utama minyak goreng terus bergerak naik. Reli harga ini diprediksi berlanjut hingga awal tahu tahun depan karena dipicu tingginya permintaan untuk industri.

Tak pelak, lompatan harga CPO pasar global berdampak pada lonjakan harga minyak goreng di dalam negeri.

Ironi memang, apalagi jika sampai stok minyak goreng langka dan harganya kian mahal. Pasalnya, kita adalah negara penghasil CPO terbesar di dunia. Sebagai raja sawit, harusnya pemerintah bisa bertindak cepat mengatasi kelangkaan minyak goreng, sehingga harganya tidak terus melambung seperti sekarang.

Santer usulan agar pemerintah mengintervensi harga minyak goreng dengan menerapkan kewajiban pemenuhan pasar dalam negeri (domestic market obligation/DMO) CPO.

Kebijakan ini berkaca pada DMO batubara yang dikunci di harga US$ 70 per ton dan wajib pasok 25% ke pasar dalam negeri. DMO tersebut bisa menekan harga agar tetap stabil di dalam negeri.

Namun, bukan dengan kebijakan DMO, solusi yang tengah dikaji pemerintah saat ini adalah melakukan pembatasan ekspor CPO secara ketat. Bahkan, bila harga di pasar ekspor terus melonjak, tidak menutup kemungkinan ekspor CPO disetop.Publik tentu setuju selama kebijakan itu efektif mengendalikan harga minyak goreng.

Selain buat menjaga ketersediaan minyak goreng dalam negeri, kebijakan itu juga bisa dijadikan momentum untuk memperkuat hilirisasi industri sawit di dalam negeri.

Persoalannya, sampai sekarang publik masih belum melihat tindakan apapun dari pemerintah. Padahal, sejak beberapa pekan lalu pemerintah sudah membahas rumusan kebijakan yang diambil guna mengatasi lonjakan harga komoditas yang dibutuhkan masyarakat ini.          

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)
| Minggu, 23 November 2025 | 14:00 WIB

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)

Dalam jangka panjang aset baru ini SSMS itu bersifat volume accretive, mendorong produksi TBS dan CPO konsolidasi.

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?
| Minggu, 23 November 2025 | 13:00 WIB

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?

Prioritaskan intensifikasi dan PSR untuk tingkatkan produktivitas tanpa merusak lingkungan.               

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit
| Minggu, 23 November 2025 | 11:00 WIB

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit

Pemerintah berencana membuka lahan baru 600.000 hektare (ha) untuk menanam kelapa sawit. Kebijakan ini memantik kritik.

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional
| Minggu, 23 November 2025 | 10:00 WIB

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional

Selain memperkuat penetrasi pasar, AUTO juga berfokus pada diversifikasi produk guna memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin berkembang.

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda
| Minggu, 23 November 2025 | 09:00 WIB

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda

Analis menilai penguatan harga PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) lebih banyak didorong momentum dan sentimen musiman.

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon
| Minggu, 23 November 2025 | 08:15 WIB

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon

Kapitalisasi pasar aset kripto global turun tajam, seiring Bitcoin cs ambles. Waktunya menadah kripto harga diskon?

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah
| Minggu, 23 November 2025 | 06:20 WIB

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah

Pengembangan pembangkit tenaga bayu masih jalan di tempat. Pemerintah siap mencetak lebih banyak lagi ladang angin. Tapi, masih banyak PR.

INDEKS BERITA

Terpopuler