Berita Refleksi

Strategi Infovesta: Kinerja Sektoral Pada Saham 2022

Oleh Wawan Hendrayana - Vice President INFOVESTA
Sabtu, 24 Desember 2022 | 07:05 WIB
Strategi Infovesta: Kinerja Sektoral Pada Saham 2022

Reporter: Tim KONTAN | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - Akhir 2022 sudah dalam hitungan hari. Investor harap-harap cemas menunggu apakah windows dressing akan terjadi, mengingat hingga Kamis (22/12) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terkoreksi 3,6% month-to-date. 

Bagaimana dengan kinerja indeks sektoral tahun ini? Indeks sektoral sangat dibutuhkan untuk mendapatkan gambaran kinerja suatu industri. Investor dapat membandingkan kinerja masing-masing sektor dan mengetahui sektor mana yang sedang menguntungkan atau sektor mana yang terlihat lesu dan kurang diminati.

Sejak 2021, BEI menggunakan IDX Industrial Classification (IDX-IC). Struktur klasifikasi IDX-IC dirancang memiliki empat tingkat, yaitu sektor, sub-sektor, industri dan sub-industri. Jadi, IDX-IC dapat mengelompokkan jenis perusahaan tercatat yang lebih homogen.

Beberapa sektor baru yang ada antara lain sektor teknologi dan kesehatan, yang populer di masa pandemi. Ada pula sektor produk investasi tercatat untuk mengakomodasi instrumen investasi yang tercatat di bursa, seperti exchange traded fund(ETF), dana investasi real estat (DIRE) dan dana investasi infratruktur (DINFRA).

Lalu seperti apa kinerja sektor sektor dari IDX-IC? Tabel di kolom ini menyajikan kinerja 11 sektor IDX-IC, di luar sektor produk investasi tercatat, secara year-to-date hingga 22 Desember 2022.

Baca Juga: Menjelang 2023

Dapat dilihat per 22 Desember 2022, total kapitalisasi pasar sebesar Rp 9.423 triliun. Dari sisi masing-masing sektor, maka sektor keuangan masih yang terbesar dengan kapitalisasi pasar Rp 3.395 triliun dan bobot sekitar 36% dari total kapitalisasi IHSG.

Dengan bobot yang paling besar maka korelasi pergerakan kinerja sektor keuangan menjadi yang terbesar terhadap IHSG, hingga 83%. Artinya pergerakan IHSG dan sektor keuangan hampir selalu searah. BBCA dan BBRI menjadi saham dengan kapitalisasi pasar terbesar. Walau kinerja secara sektor negatif, kinerja kedua saham ini positif.

Di urutan kedua ada sektor energi. Emiten terbesar di sektor ini adalah BYAN dan ADRO. Keduanya sangat diuntungkan kenaikan harga batubara, imbas perang Rusia-Ukraina.

Lalu ada sektor barang konsumer primer yang saham terbesarnya adalah UNVR dan ICBP. Terlihat bahwa sektor transportasi dan logistik secara kapitalisasi paling kecil di antara sektor lainya.

Dari sisi kinerja, besarnya kapitalisasi pasar tidak berarti return juga baik. Secara-rata-rata di tahun ini sektor teknologi terkoreksi 42%%, jauh di bawah sektor lainnya. Korelasi dengan IHSG pun cukup tinggi karena kapitalisasi pasar saham teknologi sempat masuk lima besar IHSG. Boleh dibilang sektor teknologi menjadi "beban" di tahun ini.

Untuk sektor yang korelasinya kecil dengan IHSG adalah sektor kesehatan hingga cenderung bergerak sendiri, tidak terpengaruh oleh sentimen yang mendera IHSG.

Tentu saja masing-masing sektor diatas memiliki sub sektor dan industri masing-masing yang dapat di analisa lebih lanjut. Tetapi paling tidak, dengan melihat tabel, investor dapat memiliki gambaran umum atas kinerja sektoral dan kapitalisasi dari IDX-IC. Kita berharap kinerja sektoral ini dapat bangkit untuk melanjutkan tradisi windows dressing.

Terbaru