Berita Bisnis

Strategi Perbankan Meningkatkan Keamanan Anti Fraud

Senin, 20 Juli 2020 | 05:55 WIB
Strategi Perbankan Meningkatkan Keamanan Anti Fraud

ILUSTRASI. Tersangka Maria Pauline Lumowa dihadirkan saat rilis kasus pembobolan kas Bank BNI di gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (10/7/2020). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj.

Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sistem keamanan menjadi isu krusial yang harus dipenuhi perbankan. Celah kasus fraud bisa terus terulang jika sistem anti fraud tidak maksimal. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku terus memperketat aturan untuk mempersempit fraud.

Ekstradisi terhadap buronan tersangka pembobolan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 1,7 triliun yakni Maria Pauline Lumowa dari Serbia menjadi alarm bagi bank. Kasus kecurangan (fraud) masih menjadi tantangan lainnya di sektor perbankan.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru