Subsidi atau Inflasi?

Sabtu, 20 Agustus 2022 | 08:00 WIB
Subsidi atau Inflasi?
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat tarik ulur cukup lama, pemerintah tampaknya mulai membulatkan tekad terkait kebijakan harga bahan bakar minyak (BBM).

Kemarin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan menyebut, pemerintah mungkin akan mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi pekan depan. 

Pemerintah memang sudah menggadang-gadang wacana kenaikan harga BBM jenis Pertalite yang masih disubsidi sejak beberapa waktu lalu. Maklumlah, harga minyak dunia meroket tinggi. Alhasil, bila subsidi untuk BBM tidak dipangkas, anggaran pemerintah bisa jebol.

Sebelumnya, juga sempat ada wacana membatasi penjualan BBM bersubsidi. Ada rencana masyarakat yang ingin membeli bensin jenis Pertalite diwajibkan memakai aplikasi untuk mendapat bensin tersebut. Namun rencana ini akhirnya tidak terwujud.

Pemerintah memang sangat berhati-hati dalam menyusun rencana kenaikan BBM ini. Maklum, kenaikan BBM berpotensi mengerek tinggi angka inflasi yang sudah mulai naik.

Di sisi lain, pemerintah juga kesulitan terus-terusan memberi subsidi untuk bensin, terutama Pertalite.

Menukil data Pertamina, sampai Juli lalu, konsumsi Pertalite sudah mencapai 16,8 juta kilo liter.

Sejatinya, kuota tahun ini menurut APBN sebesar 23,05 juta kilo liter. Artinya, konsumsi Pertalite di tujuh bulan pertama tahun ini saja sudah setara 72,89% dari kuota tahun ini. 

Jadi jelas pemerintah bakal makin kesulitan kalau harus memberi subsidi terus-menerus di tengah kenaikan konsumsi. Hitungan pemerintah, bila subsidi terus berlanjut, penambahan subsidi bisa mencapai Rp 500 triliun-Rp 600 triliun, sekitar 25% dari pendapatan APBN.

Tapi menaikkan harga BBM juga tidak semudah membalik telapak tangan. Badan Kebijakan Fiskal pernah menyebut, kebijakan mempertahankan harga jual energi di dalam negeri merupakan salah satu kebijakan krusial dalam menjaga daya beli masyarakat.

Artinya, ketika harga BBM naik, ada kemungkinan daya beli masyarakat merosot.

Kendati begitu, tetap saja kenaikan harga BBM perlu dilakukan. Pertimbangannya, saat ini subsidi BBM juga banyak dinikmati oleh golongan masyarakat yang masih terhitung mampu. Artinya, subsidi yang diberikan tidak tepat sasaran.

Sebagaimana sudah banyak disarankan, pemerintah bisa mengalihkan subsidi yang semula dipergunakan menjaga harga energi dalam bentuk subsidi langsung untuk menyokong masyarakat miskin.

Bagikan

Berita Terbaru

Penjualan PTSN ke AS Tersendat, namun Ekspansi Tambah Kapasitas Tetap Berjalan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 17:00 WIB

Penjualan PTSN ke AS Tersendat, namun Ekspansi Tambah Kapasitas Tetap Berjalan

PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) membidik kenaikan penjualan lebih dari 30% tahun ini karena adanya penambahan pelanggan baru di berbagai segmen.

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir
| Jumat, 09 Mei 2025 | 14:40 WIB

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir

Cadangan devisa ambles US$ 4,6 miliar dibanding posisi pada akhir bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 157,1 miliar.

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 09:20 WIB

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 Mei 2025) 1 gram Rp 1.926.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,91% jika menjual hari ini.

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:35 WIB

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan

Penjualan semen INTP di pasar domestik turun 4,2% year on year (yoy) menjadi 4,29 juta ton pada kuartal I-2025

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:32 WIB

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas

Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka pendaftaran bagi anggota bursa (AB) yang berminat menjadi Liquidity Provider Saham. 

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:11 WIB

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita

Dalam dunia yang saling terhubung saat ini, menegaskan kedaulatan tidak berarti mundur dari kerja sama global.

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:59 WIB

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab

Rumor merger dan akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab telah berembus, setidaknya sejak Februari 2020.

Inklusi dan Literasi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:55 WIB

Inklusi dan Literasi

Gap antara literasi dan inklusi harus terus diperkecil agar tercipta pasar keuangan yang benar-benar berkualitas.

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:28 WIB

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP

Kinerja PNBP yang terkontraksi di awl tahun ini dan potensi kehilangan penerimaan negara daridividen BUMN memperbear pencapaian target PNBP 2025

Masih Ada Risiko  Tekanan Cadangan Devisa
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:24 WIB

Masih Ada Risiko Tekanan Cadangan Devisa

Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa akhir April 2025 turun US$ 4,6 miliar menjadi US$ 152,5 miliar

INDEKS BERITA

Terpopuler