Sukuk Ritel Seri 011 dengan Kupon 8,05% Ditawarkan Mulai Hari Ini

Jumat, 01 Maret 2019 | 08:27 WIB
Sukuk Ritel Seri 011 dengan Kupon 8,05% Ditawarkan Mulai Hari Ini
[]
Reporter: Anna Suci Perwitasari, Dimas Andi | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali menawarkan surat berharga ke pasar ritel. Mulai hari ini hingga 21 Maret mendatang, investor dapat memesan SBN ritel berbasis syariah, yakni sukuk ritel seri SR-011.

Tingkat imbalan SR-011 ditetapkan sebesar 8,05%. "Kupon SR-011 sebesar 8,05% fixed rate," kata Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Dwi Irianti Hadiningdyah kepada KONTAN, Kamis (28/2).

Tingkat kupon ini memang lebih mini ketimbang SBN ritel yang lebih dulu diterbitkan di awal tahun ini. Perbedaan tersebut terjadi karena karakteristik SR-011 berbeda.

Dwi menjelaskan, SR-011 dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan memiliki tenor yang lebih lama, yakni tiga tahun. Sementara SBR-005 dan ST-003 yang dirilis sebelum ini hanya bisa dicairkan lebih awal pada periode tertentu yang ditetapkan.

Dengan keunggulan ini, analis optimistis SR-011 bakal laris manis. Head of Fixed Income Fund Manager Prospera Asset Management Eric Sutedja menilai, walau imbalan lebih rendah ketimbang ST-003 dan SBR-005, kupon SR-011 faktanya masih lebih tinggi ketimbang yield surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun.

Sebagai informasi, per Kamis (28/2), yield SUN seri acuan, yakni FR0078 berada di 7,79%. Serupa, yield SUN dengan tenor tiga tahun pun kini ada di posisi 7,41%. "Jadi kupon SR-011 bisa bersaing dengan yield surat utang lainnya," kata Eric.

Senior VP & Head of Investment Recapital Asset Management Rio Ariansyah menambahkan, SR-011 cukup terjangkau karena dapat dibeli dengan harga mulai Rp 1 juta hingga maksimal Rp 3 miliar. Risiko gagal bayar instrumen ini pun nyaris tak ada, karena statusnya sebagai surat berharga negara (SBN).

Fitur SR-011 yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder, dapat membuat investor yang menjual kepemilikannya berpotensi memperoleh capital gain. Hanya saja, Rio menilai, untuk saat ini potensi capital gain yang bisa didapat investor masih tergolong rendah. Pasalnya, saat ini tingkat suku bunga acuan Indonesia masih tinggi.

Investor justru bisa terancam rugi bila menjual SR-011 dalam jangka pendek, mengingat masih ada potensi kenaikan suku bunga acuan sebelum akhirnya turun kembali. "Belum ada yang bisa memastikan kapan suku bunga acuan turun, apalagi Bank Indonesia masih menunggu arah kebijakan The Federal Reserves," ungkap Rio.

Karena itu, ia menganggap untuk saat ini SR-011 lebih cocok untuk investor ritel yang memiliki orientasi hold to maturity ketimbang yang mengejar untung sesaat. Investor ritel yang ingin mencari untung di pasar sekunder sebenarnya tetap bisa mengoleksi instrumen ini.

Namun, ada baiknya investor yang bersangkutan melakukan penjualan SR-011 begitu suku bunga acuan turun. Sebab, ketika suku bunga turun, harga obligasi otomatis akan naik. Hal ini akan diikuti oleh peningkatan volume transaksi, yang ujung-ujungnya membuat SR-011 lebih likuid di pasar sekunder.

Padatnya jadwal penawaran SBN ritel di tahun ini dipercaya tidak akan berdampak signifikan terhadap hasil penjualan SR-011 kelak. Pemerintah justru bisa mendorong investor ritel baru untuk membeli SR-011 dan SBN ritel lainnya.

"Jadwal penawaran SBN ritel yang berdekatan merupakan bagian dari tujuan pemerintah yang ingin menaikkan jumlah investor dalam negeri," tutur Eric.

Bagikan

Berita Terbaru

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG
| Selasa, 05 November 2024 | 09:07 WIB

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG

Sejak Agustus 2024 sudah beredar kabar mengenai rencana Pemerintah Singapura untuk melepas kepemilikannya di TAPG.

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit
| Selasa, 05 November 2024 | 08:15 WIB

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit

Sepanjang periode Januari-September 2024, HAIS berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,40%, yakni menjadi Rp 765,37 miliar

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak
| Selasa, 05 November 2024 | 08:01 WIB

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak

PMMP masih terikat sejumlah kontrak kerja sama, salah satunya memasok udang ke Marubeni Corporation 

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah

Untuk penyluran subsidi elpiji dan BBM akan diubah menjadi skema bantuan langsung tunai ke masyarakat penerima.

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah

Untuk memperluas pasar ekspor, Mustika Ratu turut serta dalam Indonesia Europe Business Forum (IEBF) 2024.

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek

Jika Kemala Harris terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, maka akan lebih menguntungkan Indonesia.

Hapus Kredit Macet UMKM Rp 8,7 T, Erick Thohir: Kami Usul Minimal Berusia 5 Tahun
| Selasa, 05 November 2024 | 07:26 WIB

Hapus Kredit Macet UMKM Rp 8,7 T, Erick Thohir: Kami Usul Minimal Berusia 5 Tahun

Kebijakan hapus tagih kredit bagi petani dan nelayan menjadi salah satu prioritas bagi pemerintahan Presiden Prabowo.

Kinerja Hero Supermarket (HERO) Ditopang Guardian dan Ikea
| Selasa, 05 November 2024 | 07:15 WIB

Kinerja Hero Supermarket (HERO) Ditopang Guardian dan Ikea

Hingga kuartal III-2024, HERO berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 184 miliar, atau meningkat 868,42% 

Cadangan Beras Bulog Ditargetkan 2 Juta Ton
| Selasa, 05 November 2024 | 07:15 WIB

Cadangan Beras Bulog Ditargetkan 2 Juta Ton

Pemerintah meminta Bulog untuk mengamankan pasokan beras di dalam negeri untuk cadangan beras pemerintah.

Musim Perombakan Direksi BUMN Energi
| Selasa, 05 November 2024 | 07:10 WIB

Musim Perombakan Direksi BUMN Energi

Kementerian BUMN resmi mengganti Direktur Utama Pertamina. Setelah ini menyusul pergantian direksi PLN dan Mind Id.

INDEKS BERITA

Terpopuler