Sulitnya Berburu Blue Java Banana di Negeri Asal Pisang

Sabtu, 17 Oktober 2020 | 15:05 WIB
 Sulitnya Berburu Blue Java Banana di Negeri Asal Pisang
[]
Reporter: Sumber: Tabloid Kontan | Editor: Hendrika

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak tahun 1996 saya mencari pisang kepok awu, yang di luar negeri viral dengan sebutan blue java banana, atau ice cream banana. Di kampung halaman saya di Ambarawa sudah tidak ada. Di Bayat Klaten, kampung istri saya, juga tak ketemu.

Ketemu pisang kepok awu malah di Pasar Kapaleeshwarar, Chennai, Tamil Nadu, India; Sabtu 19 Januari 2019. Pisang kepok awu itu digerai di sebuah lapak di tepi jalan. Hanya ada enam sisir, ditumpuk bersama pisang merah (red dacca), dan pisang-pisang lain yang tak saya ketahui jenisnya. Memang lucu juga, orang Jawa tinggal di Cimanggis, Depok; ketemu pisang kepok awu di India. Dulu 1996, pertama kali tahu kalau kepok awu itu terkenal dengan sebutan blue java banana di Queensland, Australia. Sebenarnya di Jawa kepok awu tidak langka-langka amat; tapi tak ada yang mau menanam, karena nilai jual yang sangat rendah.

Meski tak disukai, kepok awu di India, tak dilupakan samasekali seperti halnya di Indonesia. Di India, pisang tanduk yang disebut nendran, bernilai paling tinggi, bisa sampai 70 rupe (Rp 14.000) per kilogram. Pisang lainnya antara 40 50 rupe (Rp 8.000 Rp 10.000) per kilogram. Pisang blue java termasuk yang berharga antara Rp 8.000 Rp 10.000 per kilogram, meskipun relatif jarang dijumpai. Di Pasar Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah; saya pernah menanyakan pisang kepok awu ke beberapa pedagang pisang. Jawab mereka, Kadang memang ada Pak. Tapi orang membelinya hanya untuk pakan burung.

Kamis 6 Juni 2019 saya berdua istri naik mobil dari kota kecamatan Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah; menuju Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang. Di tepi sebelah kiri jalan Kandangan - Kaloran; Desa Malebo, Kecamatan Kandangan, masih di Kabupaten Temanggung, saya melihat seperti ada pisang kepok awu. Saya terpaksa mundur cukup jauh karena berhentinya tak bisa mendadak. Ternyata benar. Inilah blue java banana itu. Ada beberapa rumpun yang tumbuh liar di pematang sawah. Salah satu rumpun blue java banana itu tampak baru saja dibabat karena dianggap pisang liar.

Salah satu rumpun yang tumbuh di tebing pematang sawah itu terdiri dari tiga batang dengan beberapa anakan. Tiga batang blue java banana itu berbuah semua. Jantung salah satu tandan sudah dipotong oleh pemiliknya dan buahnya tampak sudah cukup tua. Saya ambil foto rumpun, batang, dan sosok tandan pisang yang telah tua, yang masih ada jantungnya, sambil menandai lokasi tumbuh pisang, dan melanjutkan perjalanan. Itu pertama kali saya bertemu dengan sosok tanaman blue java banana setelah tahu kehebatannya di Queensland. Padahal 1950-1960, di kampung halaman saya, kepok awu itu pisang biasa.

Penyelamatan plasma nuftah

Saya lalu pesan ke keponakan untuk menemui pemilik pisang itu dan membeli benihnya agar bisa menjadi koleksi Kebun Raya Bogor dan Taman Buah Mekarsari. Karena kesibukannya, si keponakan baru bisa mendatangi lokasi sekitar Agustus, dan rumpun blue java banana itu sudah dibongkar pemiliknya. Tetapi keponakan ini memberitahu bahwa di kampung istrinya di Cangkringan, Sleman, DIY; masih ada kepok awu. Ia juga memberitahu di Cangkringan telah menemukan umbi tomboreso, fiveleaf yam, Dioscorea pentaphylla; yang sudah sangat langka.

Tanggal 1012 Oktober 2019, saya rapat SEKSAMA di Omah Petroek di Dukuh Wonorejo, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DIY. Keponakan saya itu datang membawa bibit blue java banana dan umbi tomboreso.

Sesampai di Cimanggis, Depok, bibit pisang itu saya tanam dalam polybag, dan baru pada November 2019 saya pindah ke bekas lubang rumpun bambu biara yang telah saya bongkar. Saya sengaja menanamnya di bekas rumpun bambu agar aman dari kemungkinan serangan Pseudomonas solanacearum. Dalam akar bambu tumbuh cendawan Trichoderma harzianum, musuh alami Pseudomonas solanacearum.

Ternyata si kepok awu blue java banana merupakan pisang genjah (berumur pendek). Bulan Oktober 2020 ini, buahnya sudah cukup tua, sudah saatnya untuk dipanen. Hingga sebenarnya tak sampai satu tahun setelah tanam, blue java banana sudah bisa dipanen. Ini bisa dimaklumi karena elevasi Cimanggis yang hanya 100 meter dpl, lebih sering panas, hingga fotosintesis lebih optimum.

Di dataran menengah dan tinggi umur tanaman apa pun, termasuk pisang akan cenderung lebih panjang, ukuran buah lebih besar, tetapi tingkat kemanisan berkurang; karena cuaca lebih sering berkabut.

Pisang kepok, termasuk kepok awu, merupakan silangan alam antara pisang budidaya Musa acuminata (AA, AAA dan AAAA grup); dengan pisang batu Musa balbisiana (BB Group). Hasilnya antara lain pisang kepok, termasuk kepok awu blue java banana; dan kelompok pisang tanduk. Hasil silangan alami ini kemudian diberi nama botani Musa x paradisiaca (AB, AAB, ABB, AAAB, AABB, ABBB Group).

Kebanyakan, pisang kepok, pisang tanduk dan Musa x paradisiaca lainnya, dikenal dengan nama plantain. Di Afrika dan Amerika Selatan, plantain merupakan makanan pokok, karena kadar patinya tinggi, kadar gula dan airnya rendah.

Di dunia internasional, kepok awu blue java banana tak dimasukkan sebagai plantain, melainkan buah meja. Meskipun potensi bisnis blue java banana sebenarnya juga cukup besar, niat saya berburu jenis pisang langka ini hanya sekadar untuk penyelamatan plasma nutfah.

Cukup banyak jenis pisang kita yang sekarang mulai hilang dari lahan-lahan petani. Pisang jambe, pisang kriak, bahkan ambon kuning pun sekarang mulai menghilang dari lahan pertanian karena terdesak cavendish. Agak aneh juga Indonesia sebagai negeri asal-usul pisang, sampai sekarang belum punya kebun koleksi plasma nutfah pisang.

Bagikan

Berita Terbaru

Pemerintah Siap Kucuri Dana Ke Koperasi Merah Putih, 20.000 Koperasi Bakal Kebagian
| Kamis, 18 September 2025 | 16:23 WIB

Pemerintah Siap Kucuri Dana Ke Koperasi Merah Putih, 20.000 Koperasi Bakal Kebagian

Menteri Koperasi Ferry Juliantono menjelaskan saat ini sudah terdapat 1.064 Kopdes Merah Putih yang telah menyerahkan proposal pinjaman.

Beleid Co-Payment Siap Rilis Lagi, Besarnya 5% dan Ganti Nama Jadi Re-Sharing
| Kamis, 18 September 2025 | 15:30 WIB

Beleid Co-Payment Siap Rilis Lagi, Besarnya 5% dan Ganti Nama Jadi Re-Sharing

Perusahaan asuransi wajib menyediakan produk tanpa fitur pembagian risiko, tapi juga diperbolehkan menawarkan produk dengan skema re-sharing.

Pemerintah Mengubah Postur Anggaran, Defisit Kian Lebar dan Transfer ke Daerah Naik
| Kamis, 18 September 2025 | 15:19 WIB

Pemerintah Mengubah Postur Anggaran, Defisit Kian Lebar dan Transfer ke Daerah Naik

Banggar DPR RI bersama pemerintah telah menyetujui perubahan postur RAPBN 2026. Pendapatan, belanja, dan defisit disesuaikan.

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan
| Kamis, 18 September 2025 | 08:38 WIB

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan

Pertumbuhan kredit Bank BRI (BBRI) diproyeksikan lebih bertumpu ke segmen konsumer dan korporasi, khususnya di sektor pertanian dan perdagangan. 

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan
| Kamis, 18 September 2025 | 07:55 WIB

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan

Likuiditas simpanan dan penyaluran kredit perbankan yang berpotensi lebih rendah sepanjang tahun ini jadi catatan investor asing.

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah
| Kamis, 18 September 2025 | 07:19 WIB

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah

Meski berisiko, penempatan dana ini bisa jadi sentimen positif bagi saham perbankan, karena ada potensi perbaikan likuiditas dan kualitas aset.

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun
| Kamis, 18 September 2025 | 07:15 WIB

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun

JITEX 2025 diikuti  335 eksibitor dan 258 buyer. Tahun ini kami menghadirkan buyer internasional dari sembilan negara dan lebih banyak investor

 Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi
| Kamis, 18 September 2025 | 07:12 WIB

Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi

Kapasitas produksi dalam negeri dinilai mampu memenuhi kebutuhan food tray program MBG. sehingga tidak perlu impor

Progres Proyek LRT  Fase 1B Capai 69,88%
| Kamis, 18 September 2025 | 07:00 WIB

Progres Proyek LRT Fase 1B Capai 69,88%

Pada Zona 1, yakni Jl. Pemuda Rawamangun dan Jl. Pramuka Raya, progres pembangunan telah mencapai 69,06%

Penjualan Ciputra (CTRA) Bisa Terpacu Tren Bunga Layu
| Kamis, 18 September 2025 | 06:58 WIB

Penjualan Ciputra (CTRA) Bisa Terpacu Tren Bunga Layu

CTRA berada di posisi yang tepat untuk mempertahankan pertumbuhan, margin, dan mendorong nilai jangka panjang

INDEKS BERITA

Terpopuler