Suprajarto, Mantan Dirut Bank BRI Jadi Pemegang Saham Bakrie Sumatra (UNSP)

Kamis, 09 Januari 2020 | 06:00 WIB
Suprajarto, Mantan Dirut Bank BRI Jadi Pemegang Saham Bakrie Sumatra (UNSP)
[]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan perkebunan PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP) kedatangan investor baru.

Ia adalah Suprajarto, mantan Direktur Utama (Dirut) Bank BRI yang kini mengempit 9,08% saham UNSP.

Kepemilikan Suprajarto di UNSP terekam dalam laporan kepemilikan investor di atas 5% per 30 Desember 2019. 

Menurut catatan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Suprajarto mengambilalih  227.065.400 saham UNSP dari tangan Indo Alam Resources Pte., Ltd.

Usai transaksi tersebut, kepemilikan Indo Alam di UNSP menyusut dari 17,46% per 27 Desember 2019 menjadi 8,38% per 30 Desember 2019.

Tidak ada informasi pada harga berapa transaksi tersebut digelar.

Baca Juga: Ini Agenda Ekspansi Sejumlah Emiten Sawit

Di pasar reguler pada 27 dan 30 Desember 2019 volume perdagangan saham UNSP hanya sebanyak 849.700 unit senilai Rp 85,5 juta.

Transaksi dalam skala besar tercatat di pasar negosiasi pada 27 Desember 2019.

Pada saat itu terjadi crossing 213.506.400 saham UNSP yang difasilitasi Samuel Sekuritas.

Harga pelaksanannya di Rp 90 per saham sehingga total nilai transaksi tersebut mencapai Rp 19,3 miliar.

Tolak jabatan

KONTAN sudah meminta konfirmasi kepada Suprajarto terkait transaksi saham UNSP ini.

Namun tidak ada respon yang diberikan oleh lelaki yang pernah menjabat wakil dirut Bank BNI tersebut.

Nama Suprajarto sendiri menjadi buah bibir saat ia menolak jabatan Dirut Bank BTN.

Dirut Bank BRI periode 2017 hingga 2019 itu beralasan tidak pernah dikomunikasikan soal jabatan baru tersebut.

Ia diangkat sebagai Dirut Bank BTN dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar 29 Agustus 2019 di Jakarta.

Sedianya Suprajarto menggantikan Maryono yang sudah dua periode menjabat Dirut Bank BTN.

Baca Juga: Suprajarto Tolak Jabatan Dirut BTN, Ini Beda Gaji dan Tunjangan Direksi BRI dan BTN

 

Oh ya, secara fundamental sejatinya UNSP bukanlah emiten yang sahamnya menarik untuk dilirik.

Per 30 September 2019 ekuitasnya minus Rp 1,62 triliun, membengkak dari periode sama tahun sebelumnya yang sekitar Rp 1,43 triliun. 

Ekuitas yang negatif membuat Bursa Efek Indonesia menyematkan notasi khusus kepada saham UNSP agar investor lebih berhati-hati.

Restrukturisasi utang

Sementara total liabilitas perusahaan yang terafiliasi dengan Group Bakrie itu mencapai Rp 14,21 triliun. 

Sedikit menyusut dari posisi per 30 September 2018 yang sebesar Rp 14,80 triliun.

Dalam public expose tahunan pada 6 Desember 2019 silam, manajemen UNSP menyebut pihaknya masih bernegosiasi dengan kreditur terkait restrukturisasi utang perseroan.

Namun, tidak ada informasi lebih jauh terkait restrukturisasi utang tersebut.

Baca Juga: Awas, Ada 27 Saham dengan Notasi Khusus Gara-gara Defisiensi Modal

Di sisi lain, UNSP mampu membukukan kenaikan penjualan bersih 32,36% (year on year) menjadi Rp 1,42 triliun.

Namun, beban pokok penjualan yang membengkak signifikan membuat laba bruto yang dihasilkan hanya Rp 88,98 miliar. Jauh lebih kecil ketimbang per 30 September 2018 yang sebesar Rp 295,97 miliar.

Meski demikian, rugi bersih UNSP menyusut dari Rp 1,14 triliun menjadi Rp 186,25 miliar.

Hal ini disumbang oleh akun rugi neto dari operasi yang dilanjutkan yang turun dari Rp 1,51 triliun menjadi Rp 186,25 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Orang Dalam Ramai Memborong Saham
| Rabu, 27 November 2024 | 07:55 WIB

Orang Dalam Ramai Memborong Saham

Tekanan di pasar modal belakangan ini jadi momentum bagi manajemen perusahaan untuk mengakumulasi saham emiten

Simak Prospek UNVR Usai Jual Bisnis Es Krim
| Rabu, 27 November 2024 | 07:50 WIB

Simak Prospek UNVR Usai Jual Bisnis Es Krim

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan rencana pelepasan bisnis es krim, bagian dari rencana induk UNVR, Unilever Plc 

Kebijakan Tarif Trump Menyetir Pergerakan Bursa Asia
| Rabu, 27 November 2024 | 07:47 WIB

Kebijakan Tarif Trump Menyetir Pergerakan Bursa Asia

indeks saham di Asia melemah akibat pernyataan Donald Trump yang berencana menambah tarif impor atas barang-barang China sebesar 10%. 

Beban Utang dan Ketidakpastian Proyek Menghantui WSKT
| Rabu, 27 November 2024 | 07:41 WIB

Beban Utang dan Ketidakpastian Proyek Menghantui WSKT

Selain masih harus melanjutkan proses restrukturisasi utang, WSKT menghadapi ketidakpastian proyek infrastruktur tahun depan.

IPO Jumbo Belum Tentu Memberikan Hasil Besar
| Rabu, 27 November 2024 | 07:38 WIB

IPO Jumbo Belum Tentu Memberikan Hasil Besar

Sejak pandemi Covid-19 berakhir, sejumlah perusahaan beraset jumbo berlomba menjaring dana dari pasar moda

Buku Cetak dan Digital Tetap Bebas PPN
| Rabu, 27 November 2024 | 07:21 WIB

Buku Cetak dan Digital Tetap Bebas PPN

Ditjen Pajak Kemkeu menegaskan semua produk buku, baik yang berbentuk cetak maupun digital, bebas PPN. 

Kelesuan Industri Properti di Kuartal III-2024
| Rabu, 27 November 2024 | 07:14 WIB

Kelesuan Industri Properti di Kuartal III-2024

Dari hasil survei yang dilakukan BI, pertumbuhan harga rumah tapak melambat dan penjualan rumah tercatat menurun

PLN Bakal Melibatkan Swasta Bangun Pembangkit Listrik Hijau
| Rabu, 27 November 2024 | 07:10 WIB

PLN Bakal Melibatkan Swasta Bangun Pembangkit Listrik Hijau

PLN akan mengeksplorasi berbagai opsi pendanaan, baik melalui kerja sama dengan pemberi pinjaman internasional maupun sumber daya lokal.

Awas Lonjakan Utang Jika Gagal Kerek Rasio Pajak
| Rabu, 27 November 2024 | 07:08 WIB

Awas Lonjakan Utang Jika Gagal Kerek Rasio Pajak

OECD memproyeksikan rasio utang pemerintah akan meningkat di tahun 2045 jika target tax ratio meleset

Roda Ekonomi di Tangan Kepala Daerah Baru
| Rabu, 27 November 2024 | 06:58 WIB

Roda Ekonomi di Tangan Kepala Daerah Baru

Melalui desentralisasi, para pemimpin baru di daerah diharapkan ikut berperan memajukan perekonomian di daerahnya 

INDEKS BERITA

Terpopuler