Tahun Ini, Express Taxi Fokus Merestrukturisasi Utang

Sabtu, 09 Februari 2019 | 10:22 WIB
Tahun Ini, Express Taxi Fokus Merestrukturisasi Utang
[]
Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Express Transido Utama Tbk (TAXI) masih melanjutkan restrukturisasi utang pada tahun ini. Hanya saja, sebagian rencana masih terganjal lantaran Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang tak kuorum.

Sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) akhir tahun lalu, Express akan melakukan right issue senilai Rp 1 triliun. Perinciannya, sebanyak Rp 400 miliar akan dikonversikan menjadi equity. Lalu sebanyak Rp 600 miliar menjadi obligasi konversi yang akan jatuh tempo pada Desember 2020 mendatang. Sayangnya dalam RUPSLB kemarin (8/2), rencana ini belum bisa disetujui lantaran jumlah pemegang saham yang hadir tak memenuhi kuorum.

Meski begitu, tahun ini, Express tetap akan menjual 1.200 unit taksi untuk membayar cicilan utang obligasi. Secara total, perusahaan telah menjaminkan 7.500 unit kendaraan, satu bidang tanah, dan dua bangunan sebagai jaminan utang obligasi.

Sebelumnya, Express sudah menjual tanah di Bekasi dengan nilai Rp 112,15 miliar untuk pembayaran sebagian kewajiban kepada PT Bank Central Asia Tbk. "(Utang) BCA masih belum lunas, masih ada penjualan 1.200 unit taksi dan memang tugas kami untuk menjual dan kami bayar cicilan," ujar Megawati Affan, Direktur Keuangan TAXI, Jumat (8/2). Express menargetkan proses restrukturisasi selesai tahun ini.

Selain itu, TAXI juga akan mengubah pola bisnis. Sejak tahun lalu, perusahaan ini sudah mulai bekerjasama dengan Wuling untuk penyediaan 150 armada taksi. Perusahaan ini hanya akan menjadi operatornya. "Ada pembicaraan semoga arahnya bisa positif, misalnya ada mitra menyediakan armada dan kami mengelola," lanjut Megawati.

Johannes B.E Triatmojo, Direktur Utama TAXI, menjelaskan, sejauh ini pihaknya tengah menjajaki kerjasama dengan dua perusahaan agen pemegang merek. "Kami berharap, tahun ini beres. Tunggu 3 bulan–4 bulan. Nanti akan ketahuan sama siapa (kerjasamanya), berapa banyak (armadanya) dan lainnya," tambahnya.

Melalui sistem fleet management, Express berharap bisa mengembangkan bisnis taksi konvensional. Johannes menegaskan, saat ini, fokus restrukturisasi dan kerjasama dengan mitra strategis menjadi agenda utama perusahaan. Model kerjasama seperti dengan Wuling akan diperkuat.

Apalagi pada akhir tahun depan, sebagian besar armada Express harus sudah terjual untuk pembayaran utang. "Bagaimanapun, menghitung return of investment dan lainnya itu lebih cocok kalau kita bicara asetnya kecil tetapi profitnya besar, pegawainya sedikit, tetapi revenue-nya besar," tutupnya.

Bagikan

Berita Terbaru

Sama-Sama Dimiliki Happy Hapsoro, Saham PADI Bakal Mengikuti Jejak MINA dan BUVA?
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 14:39 WIB

Sama-Sama Dimiliki Happy Hapsoro, Saham PADI Bakal Mengikuti Jejak MINA dan BUVA?

Tiga emiten milik Happy Hapsoro; BUVA, MINA, dan PADI sama-sama menggadang penambahan modal lewat rights issue.

Terseret Dugaan Korupsi Kuota Haji, Bisnis Fuad Mansyur dari Maktour sampai MKTR
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 12:32 WIB

Terseret Dugaan Korupsi Kuota Haji, Bisnis Fuad Mansyur dari Maktour sampai MKTR

Pemilik Maktour Fuad Hasan Mansyur jadi satu diantara 3 orang yang dicekal ke luar negeri oleh KPK. Siapa Fuad Hasan Mansyur? Ini sulur bisnisnya

Jalan Panjang Menuju Pemulihan Aset Negara
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:51 WIB

Jalan Panjang Menuju Pemulihan Aset Negara

Sistem pemidanaan konvensional di Indonesia sering kali kalah cepat dibanding kelihaian pelaku kejahatan.

Korupsi Ibadah Suci
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:41 WIB

Korupsi Ibadah Suci

Fenomena ini menunjukkan betapa proyek haji dari tahun ke tahun rentan dikorupsi, bahkan melibatkan pucuk tertinggi di Kementerian Agama.

Profit 25,37% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menanjak (14 Agustus 2025)
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:10 WIB

Profit 25,37% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menanjak (14 Agustus 2025)

Harga emas batangan bersertifikat di laman resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang 14 Agustus 2025 naik Rp 16.000 per gram.

Persaingan Bisnis Laptop Kian Ketat
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 08:00 WIB

Persaingan Bisnis Laptop Kian Ketat

Sebagai pemain baru di segmen laptop ini, Polytron menargetkan 3% pangsa pasar dalam dua tahun ke depan.

Pebisnis Sebut Izin Impor Daging Sapi Masih Sulit
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 07:52 WIB

Pebisnis Sebut Izin Impor Daging Sapi Masih Sulit

Presiden Prabowo Subianto sudah menginstruksikan kepada jajarannya agar menghilangkan hambatan kuota impor, termasuk daging.

Pemerintah Menetapkan 40 Bandara Internasional
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 07:47 WIB

Pemerintah Menetapkan 40 Bandara Internasional

Khusus Bandara Halim Perdanakusuma, penerbangan luar negeri hanya diperuntukkan bagi angkutan udara niaga tidak berjadwal

Tanggul Raksasa  Jakarta-Demak
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 07:44 WIB

Tanggul Raksasa Jakarta-Demak

Setelah pembangunan giant sea wall dari Jakarta-Demak terhubung, selanjutnya bakal dilakukan pengintegrasian ke beberapa wilayah lainnya.

Harga Beras Medium Melesat di Banyak Wilayah
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 07:40 WIB

Harga Beras Medium Melesat di Banyak Wilayah

BPS menyebut kenaikan beras medium terjadi utamanya di kawasan zona 2 dan zona 3 yang jauh melebihi HET

INDEKS BERITA

Terpopuler